Rencana Fale gagal.
Keinginan bertemu teman-temannya harus diurungan karena Edgar. Bukan mempermasalahkan kehadirannya, Fale hanya takut kejadian beberapa waktu lalu terulang. Pria itu kelewat menyebalkan jika dalam situasi tak terduga. Jadi daripada memberitahu lokasi Mira dan Zola, Fale yang baru mengirim pesan tak bisa datang pada dua sahabatnya memilih kafe secara asal karena Edgar begitu berisik menanyakan ke mana arah tujuan.
Sebenarnya ini belum masuk waktu makan siang. Namun, mau bagaimana lagi? Fale benar-benar tak mau mengajak Edgar ke perkumpulan sahabatnya. Terlebih mengingat Zola yang masih galau karena harapannya tak disambut baik oleh Edgar.
"Oh, mau ngajak nge-date ya sebenarnya?" Edgar tersenyum jenaka saat mobil yang berhasil ia bawa 'paksa' diperintah berhenti di depan pelataran kafe. "Gue nggak bawa dompet. Sekarang lu yang bayar, next time gue yang tanggung. Kalau mau gue akomodasiin sampai penginapan," sambungnya setelah keluar dari kereta besi itu dan berjalan bersama Fale menuju pintu masuk.
"Ck, dasarnya mokondo!"
Edgar tertawa kecil. "Serius Fal, gue nggak kantongi uang sama sekali. Tadi kan gue lagi asyik ngobrol sama satpam waktu lu ngajak jalan."
"Siapa yang ngajak!" bantah Fale sewot sambil melirik ke sekitar dan berharap omelannya tak memancing perhatian.
See, Edgar benar-benar menyebalkan, bukan?
"Oh, tadi gue nggak diajak cuma inisiatif aja, sih. Kreatif, kan?" Membawa Fale duduk di kursi paling pojok, Edgar yang melihat wanita itu ingin menempati sofa yang dekat tembok gegas melarang tanpa aba-aba. "Jangan duduk di sini, lu kalau lagi makan pasti belahan dadanya kelihatan. Gue udah lihat beberapa kali soalnya waktu di mobil."
Refleks menyentuh dada sambil menarik tank topnya, Fale mendelik kesal saat Edgar dengan santai menariknya duduk menghadap tembok. Kadung sewot dengan ucapan itu satu pukulan keras Fale layangkan di lengan pria yang malah tertawa sebelum beranjak menempati kursi yang sempat ia pilih.
Sedangkan Edgar memilih abai saja dengan keberangan Fale yang melotot ke arahnya. Ia sudah duduk tenang sebelum mendongak menatap seorang pelayan wanita yang datang sambil membawa buku menu di tangan.
"Permisi, Mas sama Mbak-nya mau pesan makanan sekarang?" tanya pelayan itu sopan.
"Mau makan apa, Fal?"
Fale berdecih sinis. Siapa pun yang mendengar hal itu, pasti menyangka kalau Edgar yang membayar makanannya.
"Summer strawberry Yakult sama pisang keju, Mbak." Fale memilih tak banyak memeriksa daftar menu, ia langsung memutuskan tanpa pikir panjang.
"Baik, kalau Mas-nya?" Pelayan itu beralih pada Edgar yang masih melihat-lihat buku menu.
"Ice Amerikano sama martabak telor toping keju."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret In Paris ✔️
ChickLitCHAPTER LENGKAP ✔️ "Dari miliaran cowok di dunia, kenapa dia sih, orangnya! sialan!" Falea Adzana Wirasena, seorang wanita yang sedang menikmati liburan di Paris merasa terkejut saat menemukan dirinya dalam keadaan telanjang bersama seorang pria ber...