"Kau serius aku harus berpakaian seperti ini hyung?" Jungkook tersenyum yang menampilkan gigi kelincinya sambil membaca koran di ruang tv. Melihat penampilan Yoongi dari atas sampai bawah.
Yap! Ingat permintaan Jungkook kemarin soal Yoongi harus menjadi anak yang manis dan penurut selama satu minggu? Dan inilah ide yang cukup gila untuk Yoongi. Menyuruh nya berpakaian maid dengan bando kuping kucing yang begitu lucu.
"Kau tidak mau aku laporkan pada ayahmu soal perselingkuhan itu bukan, Yoongi?"
"Aku tidak!" Dengan menghentakan kakinya, ia sudah berdiri di hadapan lelaki yang asik membaca koran. "Itu bukan selingkuh hyung. Kita bahkan tak memiliki status, sebabnya aku tak membatasi diri untuk berdekatan dengan siapa saja."
Jungkook mungkin lupa memberitahu bahwa dirinya adalah calon suami Yoongi, teman masa kecilnya dulu.
Jungkook menarik tangan Yoongi dan memangku di sela-sela pahanya, memainkan rambut hitam Yoongi yang begitu harum. "Kalau begitu, apakah sekarang status kita berdua sudah jelas?"
"Jika itu memang mau mu." Berarti sekarang sudah jelas bukan hubungan mereka, sepasang kekasih atau sepasang calon suami istri?
Disela duduknya Yoongi, lelaki di belakang nya menyandarkan kepalanya di punggung pemuda dengan pakaian maid, lengan memeluk begitu erat. Seolah tak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya.
Mereka berdua sama-sama memiliki jadwal kosong untuk hari ini, dan berakhir Yoongi cosplay maid. Awalnya menolak karena terlihat memalukan, tapi ancaman yang di berikan membuat Yoongi untuk berpikir dua kali.
Cukup lama dengan posisi yang masih sama, Yoongi bangun dan menuju dapur. Pekerjaan nya belum selesai karena ada saja hambatan.
Mungkin setelah selesai membereskan rumah, Yoongi akan melanjutkan tugas kuliahnya. Tapi bagaimana dengan Jungkook?
Akhir-akhir ini Yoongi ingin selalu berada didekat Jungkook, entahlah ia merasakan kalau lelaki tersebut memancarkan aura kesepian. Padahal memang begitu modelnya, Yoongi saja yang berpikir berlebihan.
Atau ada beban yang Jungkook pikul? Seperti pekerjaannya, dirinya dan banyak lagi.
Selesai membereskan dapur, Yoongi sudah tak melihat Jungkook di ruang tv. Mungkin di ruang kerjanya.
Saat berada di apartemen Jungkook, ia jadi ikut menjadi pendiam dan tak banyak tingkah. Berbeda jika sudah di rumahnya. Ia begitu aktif sampai ibunya pusing akan tingkah lakunya, dan kakaknya yang asik mencari masalah. Suasana di rumahnya begitu hidup, berbeda dengan di sini.
Menghela nafas karena merindukan kampung halaman dengan semua isinya.
Yoongi sudah di dalam kamar, berdiri di depan cermin dan memandangi penampilan nya. Memalukan.
Bagaimana bisa ide konyol ini Jungkook dapatkan. Tapi Yoongi tak berniat melepaskan kostum ini, sudah terlalu malas. Toh tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan juga Jungkook.
Membuka laptop dan duduk manis di meja belajar nya, Yoongi begitu tekun menyalin tugas-tugas kuliah nya. Pergerakan tangannya berhenti mengetik, teringat sesuatu.
"Jungkook kan kaya, dia juga bilang aku akan jadi calon istrinya. Lalu buat apa aku kuliah dan belajar begitu rajin?"
"Agar istri ku tidak bodoh. Tidak lucu jika istri Jeon Jungkook tak memiliki lantar pendidikan yang tinggi." Terkejut tentu saja. Bagaimana lelaki itu datang tanpa ia sadari.
"Kau seperti hantu."
"Hari ini kamu begitu manis dan penurut, ada sesuatu yang kau inginkan?" Tanya Jungkook dengan mencium pipi Yoongi lembut. Yang di cium tentu saja terkena serangan jantung mendadak, bahkan mukanya sudah memerah padam. Astaga pria dewasa memang punya caranya sendiri.
"Apapun itu?" Jungkook mengangguk. Dan Yoongi kembali pada kesadaran nya, tengah berpikir apa yang ia inginkan sekarang. Jungkook begitu royal padanya, memberikan apapun yang tak pernah ia minta. Berbeda dengan ayahnya, ia sudah kehilangan kesempatan meminta apapun saat sudah kuliah. Ayahnya berkata harus berhenti memanjakan dirinya.
"Entahlah tidak ada yang aku inginkan hyung. Mana mungkin aku meminta padamu untuk naik helikopter hanya untuk berkeliling Korea Selatan."
****
"Daebak!! Aku benar-benar naik helikopter."
Dan ya, lagi-lagi Yoongi tercengang dengan kegilaan Jungkook untuk yang kesekian kalinya. Orang kaya memang punya kuasa yang kadang-kadang digunakan untuk hal-hal yang tidak penting.
Yoongi cukup menikmati kegilaan ini, dan tak lupa mengabadikan momen bersejarah ini dengan kamera ponselnya. Jungkook di sampingnya hanya menatap Yoongi yang terlihat senang, apa pun itu jika calon istri nya menginginkan sesuatu ia harus mengabulkan nya. Terlihat sangat menyenangkan bukan?
Perlahan saja agar Yoongi sembuh dan mengingat dirinya dan kenangan masa lampau.
Penglihatan Jungkook teralih saat coat yang Yoongi pakai terbuka menampakkan kaki mulusnya yang berbalut kaos kaki putih panjang yang hampir menyatu dengan warna kulitnya.
Yoongi masih memakai kostum maid tersebut, tentu bukan keinginan dirinya. Jungkook lah yang menyuruhnya dan memakaikan coat ini.
"Setelah ini ingin apalagi, hmm?" Tanyanya sambil mengelus permukaan pipi Yoongi yang mulus. Yoongi ini memang diciptakan dengan fisik sempurna ternyata, ia jadi ingin khilaf sebentar. Tapi tentu saja hal seperti itu tak boleh terjadi dengan gegabah, sembuhkan saja Yoongi terlebih dahulu.
"Aku ingin pulang saja, dan memakan beberapa junk food."
"Apa pun untukmu. Tapi tidak banyak, kesehatan mu adalah yang utama."
To be continued......
Vote juseyo yorebunnn🤗🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Away [KookGa]
FanfictionMenjadi calon istri seorang Jeon Jungkook memang menyenangkan, tapi di sisi lain Yoongi berperang dengan ingatannya yang hilang. Dari banyaknya ingatan, kenapa harus Jungkook KOOKGA