TA: Terpikirkan

113 9 1
                                    

Yoongi berjalan lunglai di koridor kampusnya, suhu tubuhnya sedikit panas dan nafsu makan yang menurun. Itu semua karena kejadian ia melihat Jungkook menangis, terlebih saat lelaki itu meminta ia mengingat sesuatu hal. Tapi apa itu?

Dan lagi-lagi sekarang bayangan hitam aneh memenuhi isi kepalanya, membuat ia pusing dan jatuh pingsan. Beruntung Taehyung yang melihat itu langsung membawa Yoongi ke uks. Dan menemaninya sampai sadar.

Beberapa menit tak sadarkan diri, Yoongi langsung memeluk tubuh Taehyung seakan minta perlindungan dari bayangan hitam yang sering muncul di pikirannya. “Tae aku takut sekali, peluk aku. Aku sangat takut.” Taehyung langsung memeluk Yoongi, terbukti Yoongi yang mulai tenang dan bisa mengatur nafasnya dengan normal lagi.

“Yoongi kau baik-baik saja?”

“Aku baik-baik saja Tae. Terimakasih sudah membawa ku ke uks, sebagai tanda terimakasih aku akan mentraktir kau makan di kantin.” Yoongi hendak keluar uks, tapi tangannya di tahan oleh Taehyung. “Boleh aku minta yang lain? Temani aku jalan-jalan.”

Yoongi dengan senang hati menerima ajakan dari Taehyung, ia tersenyum begitu lebar. Entah lah, Yoongi rasa ia menyukai pemuda bernama Taehyung ini. Tapi Yoongi memilih memendam perasaannya dari pada mengutarakan nya pada Taehyung.

Yoongi dan Taehyung langsung pergi untuk berjalan-jalan.

Yoongi tak menyangka, ia bisa dekat apalagi akrab dengan Taehyung. Ia sangat bersyukur ayah nya menyuruh tinggal di Seoul, ia memiliki banyak teman yang sangat menyenangkan apalagi terhadap Taehyung. Pemuda tampan dan cerdas, dan yang berhasil mencuri hati Yoongi dengan begitu mudahnya.

“Tae kau terlalu banyak membelikan aku barang dan makanan, seharusnya aku yang membelikan sesuatu untukmu.”

“Kalau begitu berilah aku sesuatu yang berharga.” Yoongi langsung berlari menuju penjual aksesoris, dan membelikan Taehyung cincin putih polos. “Kau suka? Apakah ini cukup berharga?” Taehyung tertawa lepas, dipikir-pikir Yoongi begitu polos. Ia sepertinya menyukai Yoongi.

“Eh?!” Yoongi terkejut saat Taehyung memegang tangannya lalu di cium.

“Kau tau Yoongi, aku adalah tipe orang yang benci basa-basi. Jadi maukah kau menjadi kekasihku?” Yoongi jelas mati kutu, kenapa tiba-tiba jadi begini?

Yoongi memang menyukai Taehyung, hanya saja ia tiba-tiba memikirkan Jungkook. Apakah ini awal ia mengkhianati Jungkook yang sudah merawatnya dengan baik.

- Take Away -

Melihat sekitar yang masih gelap, Yoongi yakin jika Jungkook belum pulang. Ia melepaskan sepatunya perlahan, karena pada malam hari pergerakan sekecil apapun akan terdengar di seluruh penjuru ruangan.

Ia membawa kue yang iseng dibeli untuk dimakan bersama dengan Jungkook saat menonton film, menuju dapur yang lampunya masih menyala, dan pintu kulkas yang terbuka.

"Hyung?"

"Ya?" Yoongi bernafas lega, berlari kecil lalu memeluk Jungkook. "Aku merindukan mu." Jungkook hanya diam melihat Yoongi yang asik menduselkan kepalanya di dada bidangnya.

Tak berniat membalas, Jungkook hanya mengusap kepala Yoongi lembut.

"Aku ingin minta maaf, hyung."

"Soal?" Sebelum menjawab, Yoongi meletakkan kuenya ke dalam kulkas.

"Soal kemarin, soal aku pingsan setelah melihatmu menangis." Jungkook mengusap punggung Yoongi, menyalurkan rasa aman bahwa tak apa ceritakan saja.

"Apakah kita dulu saling kenal?" Pertanyaan Yoongi sukses membuat Jungkook bungkam, bingung ingin menjawab dengan kalimat seperti apa. Karena ia tahu, Yoongi mungkin sudah memberikan reaksi saat hampir mengetahui masa lalunya. Itu semua karena dirinya ceroboh.

"Ya, dulu kita begitu dekat. Aku ingin menceritakan semuanya saat kau sudah siap, apakah semua pengidap amnesia selalu memberikan reaksi menyakitkan saat kilas balik masa lalu kembali ke memori ingatan? Jika ya, aku memilih untuk tidak mengatakan apapun soal itu. Karena aku menyayangi mu."

Entahlah Yoongi juga bingung, ia tahu bahwa dirinya amnesia. Ia menghilangkan sebagian kenangan masa lalunya yang begitu membekas, orangtua nya yang mengatakan fakta itu. Tapi tidak dengan Jungkook, semua tentang lelaki matang itu.

Sudah cukup dirinya lemah, ia menggeleng keras saat kepalanya berputar kembali seperti pagi tadi. Jika benar ia dan Jungkook mempunyai hubungan cukup istimewa di masa lampau, ia ingin berusaha mengingat semuanya. Agar ia ikut berjuang bersama Jungkook yang cukup serius dengannya.

"Hyung, bantu aku secara perlahan untuk mengingat semuanya. Melihat mu menangis, membuatku merasa bersalah."

"Tak apa Yoongi-ya, tak perlu dipaksakan. Cukup kau bertahan di sisiku itu sudah lebih dari cukup."

Yoongi jadi teringat pengakuan Taehyung, lelaki tampan itu ingin ia menjadi kekasihnya. Ia belum memberi Taehyung kepastian, menggantung perasaan karena hatinya bimbang memilih mana yang menurutnya benar.

Ah kenapa pikirannya selalu memikirkan orang yang tak ada bersamanya.

Mungkin terlalu cepat memutuskan untuk berkencan dengan Taehyung, apalagi ada seorang lelaki yang butuh ingatannya. Yoongi tahu, Jungkook berharap besar padanya.

Lelah dengan situasi yang menguras tenaganya begitu banyak, ia kembali memeluk Jungkook. Ia hanya ingin.

"Hyung kenapa belum tidur? Kurasa kau belum pulang."

"Aku menunggu anak nakal yang diam-diam berselingkuh di belakang ku."

Yoongi mencoba melepaskan pelukan nya, tapi ditahan kuat oleh Jungkook. "Hyung tahu? Kau penguntit!"

"Itu hal yang wajar untuk menjaga calon istri."

Yoongi membeku di tempat, wah hidupnya penuh pilihan dan selalu dikelilingi keberuntungan mengenal banyak pria tampan.

Yang satu ingin menjadikan kekasih.
Yang satu lagi ingin menjadikan istri.

"Hyung aku serius... kau mengikuti ku?"

"Tidak juga, kebetulan aku melihatmu saat tangan mu dicium."

What?!!

Mampus Yoongi.

"Hyung..."

"Ya?"

"Maafkan aku."

"Aku maafkan, dengan syarat."

"Apa itu?"

"Jadilah anak manis dan penurut selama satu minggu."











Haiii gaissss~~~
Huaa udh lama ya g ketemu.

Aku minta maaf buat yang masih nunggu kelanjutan cerita aku 🙏🙏😣

Selama bbrp chapter semoga kalian paham ya alurnya, aku pen ni cerita jadi kalem aja. Jgn terlalu berat, karena aku tau... hari yang kalian lalui pasti berat, dan aku gak mau nambah beban pikiran kalian wkwk.

Semangat semua🤟💜

Take Away [KookGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang