「01.」

765 84 3
                                    

-----------♡-----------

-----------♡-----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

08 : 20

Sepuluh hari setelah [Name] sadarkan diri, keadannya sudah membaik dan [Name] dibolehkan pulang. Gadis itu keluar dari rumah sakit dibantu oleh kekasihnya, Isagi -walau memang dia belum mengingat apa apa tentang itu.

"[Name], ingin mampir dulu ke suatu tempat?" Tanya Isagi saat mereka berada di dalam taksi.

"Um... sepertinya kita langsung pulang saja, aku...ingin istirahat" jawab [Name], terlihat lelaki disampingnya hanya membalas anggukan. Netra milik Isagi hanya berfokus pada [Name] yang menatap keluar jendela.

Setibanya di rumah [Name], Isagi membantunya turun.

Saat ini, [Name] masih menggunakan plester di kepalanya, dia mengedarkan pandangan begitu masuk kedalam rumahnya itu.

'Aku.. tinggal sebatang kara ya?' Batin [Name] saat tidak mendapati siapapun di dalam rumahnya, bahkan sejak sepuluh hari yang lalu juga hanya Isagi yang berada di sampingnya, tidak ada tanda tanda orangtuanya.

"Anu.. begini [Name], kau tinggal bersama bibimu sejak kecil... dan sekarang bibimu sedang berada di luar negeri, karena pekerjaannya jadi dia tidak bisa menengokmu kemarin.."

"Aku sudah memberitahu tentang keadaanmu sekarang, jika kau sudah tidak merasa pusing lagi kau bisa menghubunginya" jelas Isagi.

"Oh.. begitu ya" respon [Name], dia hendak bertanya kemana orangtuanya, namun dia tahu itu akan membuatnya semakin pusing.

Dokter bilang ingatannya masih ada kemungkinan kembali, dia juga disuruh melakukan terapi dan semacamnya.

"Lalu, bagaimana denganmu?" Sambungnya.

"Hm? Aku?" Isagi menunjuk dirinya sendiri. "Isagi..-kun tinggal dimana?" Isagi menarik napas panjang sebelum menjawab,

"Kau bisa melihat kamarku dari jendela kamarmu [Name].."

[Name] mengangguk dan melangkah menuju kamarnya, dia membuka tirai yang menutup jendela kamarnya. Dan benar, di depan sana ada jendela kamar tetangga yang berhadapan dengannya.

"[Name].."

[Name] yang sedang melihat-lihat sedikit kaget mendengar panggilan Isagi, "eh, ada apa?" Lelaki itu tidak lagi bergeming di tempatnya.

Dia melangkah maju,
Tapi tidak bicara.

Hanya maju,
Menuju kekasihnya yang justru kebingungan.

 •°𝗙𝗢𝗥𝗚𝗢𝗧𝗧𝗘𝗡; 𝐈𝐬𝐚𝐠𝐢 𝐘𝐨𝐢𝐜𝐡𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang