「05.」

412 59 0
                                        

-----------♡-----------

°Budayakan Vote sebelum membaca°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°Budayakan Vote sebelum membaca°

°°°

'Aku sudah berbeda dari aku yang dulu.. tidak ada yang bisa membantah itu'

_

"Um, Selamat pagi.." sapa [Name] saat masuk ke kelasnya digandeng oleh Isagi, "[NAAAMEEEEEE]" Seru semua orang didalam sana, bahkan ada satu-dua yang berlari untuk memeluk [Name].

Lelaki dengan surai dwiwarna ini contohnya, "Hwah [Name], akhirnya kau kembali!" Lelaki itu bernama Bachira, memeluk [Name] lalu di singkirkan oleh Isagi yang cemburu.

"Ups! Maaf.." ucapnya kemudian, melihat tatapan maut Isagi. "[Name], kami merindukanmu.." sahut seorang perempuan yang merupakan sahabat [Name].

Masih berlanjut, semua orang berkumpul dikeliling [Name] dan menanyakan banyak hal, bahkan sampai dia duduk dikursinya dan bel masuk berbunyi.

...

New york, 19 : 59

Seorang wanita paruh baya membuka pintu apartementnya, berjalan masuk lalu menutup kembali pintu dengan kasar.

Wanita itu meletakkan tasnya lalu mengambil ponsel disana, setelah itu dia berjalan menuju meja kecil dan menghidupkan laptop untuk mengecek sesuatu.

Jemarinya bergerak lincah dan membuka sebuah rekaman yang dia tinggal beberapa hari. Seketika emosinya meledak, 'Anak itu benar-benar...' mengambil ponselnya, mengganti sim card lalu mengetikkan sesuatu disana,

+81........

Aku tahu kau sengaja tidak memberiku| nomor telpon barunya
Aku yakin kau juga tidak memberinya nomorku
Tidak perlu khawatir|
Bagaimanapun aku keluarganya!|
So, berikan nomornya sekarang!|
Jangan bersikap seolah aku orang|
jahatnya disini!

'Ctak

Ponselnya dilempar begitu saja kearah meja, wanita itu berdecak kesal.

...

"[Name], kau mau ke kantin?" Tanya Isagi sesudah merapikan peralatan belajarnya saat istirahat, "tidak, aku berencana akan berkeliling sekolah hari ini.. yah, semua terasa asing, aku ingin menyesuaikan diri sekali lagi"

[Name] beranjak lalu Isagi kembali menahannya,

"kalau begitu jangan pergi sendiri"

 •°𝗙𝗢𝗥𝗚𝗢𝗧𝗧𝗘𝗡; 𝐈𝐬𝐚𝐠𝐢 𝐘𝐨𝐢𝐜𝐡𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang