❝[𝗡𝗮𝗺𝗲].... 𝗸𝗮𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸...
.....𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗮𝗸𝘂?❞
Bagaimana perasaanmu jika dilupakan oleh orang yang amat kau sayangi?
Sesuap cerita tentang dua remaja dimabuk asmara yang kehidupannya penuh lika liku bak sinema elektronik.
Tentang Kaiy...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°Budayakan Vote sebelum membaca°
°°°
'Jadi apakah itu benar?
_
•°Flashback start. [Mari lupakan sebentar pertanyaan tadi dan kembali ke masa masa indah itu...]
Tiga tahun lalu,
"Isagiii ayo cepaat!" [Name] berteriak memanggil temannya -Isagi. Gadis itu sudah sangat sebal menunggu dia yang sedang berposisi di dalam toilet.
Tidak peduli anak-anak lain yang menatapnya heran -karena sekarang [Name] sedang berada di sekolah. Siapa yang tidak heran saat melihat siswi perempuan yang cantik jelita berdiri Tepat di depan toilet laki laki.
"Isagii kau lama sekali" [Name] tidak bosan memanggil lelaki itu, karena dia memang sedang terburu buru, lambung [Name] sudah berteriak minta di isi.
"Isagii jika kau tidak keluar dalam hitungan ketiga aku akan meninggalkanmu!"
"SATU-"
"Aku sudah selesai [Name], berhenti meneriakkan namaku, aku jadi malu kau tau" akhirnya manusia yang sedari tadi ditunggu menampakkan wujudnya.
Isagi merendahkan nada bicaranya di kalimat terakhir, tapi [Name] masih bisa mendengarnya.
"Salah sendiri! Ayo cepat! Aku sangat laparr" [Name] menarik tangan Isagi agar lelaki itu tidak membuat menunggu lama lagi.
jika saja [Name] melihat ke belakang, maka dia akan melihat wajah merona Isagi.
[Name] melepaskan tangan Isagi begitu sampai di kantin, disana sudah sepi jadi aku bisa langsung membeli yang dia inginkan.
'Setelah dipikir pikir, ada untungnya Isagi terlalu lama buang air'. Batin [Name]
Begitu selesai membayar semua, [Name] menghampiri Isagi yang juga sudah selesai membeli, "Cuma es teh? Memang kenyang?" Tentu saja [Name] bertanya, tidak puas sekali kalau hanya beli minuman.
Isagi menggeleng, "Aku tidak terlalu lapar" sambungnya.
Ya.. [Name] yang sudah sangat lapar -apalagi setelah pelajaran matematika, perutnya semakin meronta ronta- jadi gadis itu langsung duduk di meja yang kosong. Diikuti Isagi tentu saja.