KESIALAN

2.5K 31 0
                                    

"Kalian ditempatkan di Desa Monogat. Saya akan berikan surat perintah nya sekarang" ucap sekretaris jurusan ku, pak Joni
"Maaf pak? Bukannya kami sudah mengajukan untuk pengabdian di Desa Kaliwaras?" Ucap Bayu sebagai ketua KKN
"Iya, harus di pindahkan. 2 hari lagi sudah keberangkatan kalian. Tidak ada perubahan lokasi KKN lagi" balas nya
"Pak, tapi kan Desa itu benar-benar jauh. Kemarin draft pengumuman sudah ditentukan kami di Desa Kaliwaras. Kenapa bisa berubah tiba-tiba pak?" Sambut Doni, sekaligus melihat profil desa melalui handphone nya.
"Iya benar pak" bantu kami mengeluarkan suara selaku anggota.
"Sekarang begini. Kalian mau atau ditunda tahun depan?" Ancam pak Joni
"Gak bisa begitu dong pak. Kita sudah mempersiapkan untuk KKN disana. Semua biaya kehidupan begitu juga ongkos sudah kita perhitungkan pak. Terus yang di Desa Kaliwaras siapa pak?" Doni mengajak pak Joni bernegosiasi.
"Sudah digantikan dengan kelompok lain. Saya gak bisa ubah-ubah lagi. Kalian harus ikut atau tunda setahun"
Aku paham. Pasti kebobrokan birokrasi di kampus ini yang jadi penyebab nya. Tentu saja pengganti kami adalah kelompok yang punya "kuasa".

Kam pun menyudahi debat sengit dengan sekretaris program studi ini.
"Dah lah Bay. Mau gimana lagi. Memang dah nasib nya begini. Daripada kita tunda setahun? Kan lebih parah" ucap Dedi.
"Ya tapi masa kita ngalah gitu aja ? Kan udah jelas kita yang dapet lokasi di Desa Kaliwaras itu" Bayu masih tetap mengotot. Begitu juga Doni.
"Anjing ! Ternyata kelompok Ardian yang pindah ke lokasi kita" ucap Juki mendapat informasi dari teman nya.
"Sialan tu anak. Mentang bapak nya kerja di Biro, semua jadi suka suka aja. Pengen gue bacok" ucap Bayu benar-benar kesal.

....
Akhirnya hari yang di nantikan pun tiba. Kami berangkat menggunakan mobil hi-ace yang disewakan ayah ku khusus untuk mengantar kami.
Iya, aku keluarga ku sangat berkecukupan. Tapi ayah ku tidak mau ikut main curang seperti ayah anak anak lainnya. Aku sudah minta ke dia untuk ngomong juga minta banding tetapi katanya ini baik untuk pengalaman kami. Tidak ada jalan keluar.
Aku berpamitan dengan mama ku, dan ayah ku. Begitu juga teman teman ku yang sudah berkumpul di rumah ku sejak pagi tadi. Kami berangkat pukul 7.30 pagi ini agar tidak terlalu sore sampai sana.
Barang-barang yang dibutuhkan sudah tersusun rapi di dalam mobil. Kami pun memulai perjalanan menuju kampung Monogat.
....

Buku 14 - KKN #2 - DESA MONOGATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang