Aku menemukan banyak kebahagian di dalam dirimu, aku tidak berharap ini akan berakhir itu pun kalau kamu menyetujuinya
~~~Aku tidak tahu terbuat dari tanah apa Gilang ini, apakah dari tanah liat atau tanah humus atau tanah longsor sekalian saking kebalnya akan caci maki ku sejak tadi. Ditatap setajam apa juga anak ini tetap santai seolah dia tidak melakukan kesalahan. Dia asyik dengan dunianya sendiri, fokus dengan pertempuran yang sedang berlangsung di handphone nya. Sesekali dia melirik perempuan yang sejak tadi mengomel tidak jelas yang berdiri di hadapannya. Saat game nya telah over, barulah fokusnya bisa tertuju pada perempuan di hadapannya itu. Ditatapnya perempuan itu yang menatapnya seakan dia ingin dimakan sekarang juga. Namun setajam apapun mata perempuan itu tak berpengaruh apapun terhadap dirinya. Oh ayolah, mamanya lebih garang ketimbang perempuan ini. Perhatiannya kembali teralihkan yang sekarang fokus ke jari tangan perempuan itu. Saat sesuatu yang dicarinya ternyata ada di sana dia pun lega dan sekarang malah tersenyum. Mungkin maksudnya agar emosi perempuan ini sedikit mereda karena melihat senyum manisnya, namun ternyata tidak mempan sama sekali.
"Selow sih Na. Kau kayak mau makan aku jadinya. Takut nih gue" akunya yang bercampur-campur bahasanya sok gue-elo.
Aku tak menggubrisnya sama sekali, keduluan gondok karena dia bisa-bisanya ke sini tanpa mengabari dan minta izin pastinya.
"Mama masak tadi, terus di suruh ngantar ke parumaennya¹, makanya aku ke sini. Itu matamu tolong dulu, agak kau kondisikan dulu." Aku pun mengalihkan pandanganku dari dirinya ke tote bag yang ada di gantungan Honda Gilang. Aku mendengus, alasannya pasti ada saja yang ujungnya aku merasa bersalah sendiri karena marah berlebihan.
"Habis ini pulang." Putus ku yang entah gimana bisa dia malah tertawa karenanya. Apa sih Gilang, terlalu tua umur dan badanmu jika ingin imut-manja begini.
"Kalau aku nggak mau, Gimana?" Mati-matian ku tahan diriku ini agar tidak mengeluarkan sumpah serapah dan nama-nama hewan kepadanya. Mulutku udah ku bungkam agar kata-kata itu ku telan saja karena jelas berantem di luar begini itu bukan pilihan.
"Yaudah terserah. Aku mau balik ke AH."
"Na tunggu dong, udah datang juga aku ke sini. Gak lucu dong Na, makanannya ku bawa balek." Aku yang sempat membalikkan badan kini berbalik lagi. Ku ambil langsung Tote bag itu dari tangan Gilang walaupun dia belum menyerahkannya secara langsung.
Dan responnya inilah yang membuat aku kembali merasa jahat. Masa aku udah marah-marah dia malah asyik tersenyum sejak tadi, makin gak lucu kalau orang lain salah paham akan skenario ini.
"Udah kau gak usah senyum-senyum gitu. Tetap jelek kok."
"Hahahaha takut ya ada yang naksir di sini?"
"Ha? Gimana-gimana? Takut?"
Gilang tidak merespon hanya saja dia melangkah mendekat ke arah ku, dan lagi-lagi sambil tersenyum.
Anak ini, lama-lama mancing gejolak asmara juga ya!
Saat jarak kami sudah dekat, tangannya pun meraih tanganku dan kemudian mengusap cincin pemberian kakek. Aku memperhatikan saja apa yang dia lakukan walaupun bercampur rasa dag dig dug nya. Setelah mengusap cincin itu, dia kembali menatap mataku yang masih belum bersahabat dengannya lalu terakhir mangacak rambutku.
"Ish, Gilang!"
"Nanti aku jemput ya Na. Kabarin aja kalau udah selesai."
"Ih gausah. Aku bisa nebeng sama Siti. Is Gilang! Gausah. Wei!" Sederetan teriakan ku itu tak dihiraukannya, dia asyik saja bersiul sambil naik ke Hondanya lalu menyalakan mesinnya bersiap untuk pergi. Sebelum benar-benar menghilang dari pandanganku, dia membunyikan klakson nya dan kemudian melambaikan tangannya.
Sepertinya aku harus banyak-banyak sabar dalam menghadapi Gilang ini. Banyak-banyak menghela napas juga keknya.
***
Bionervatio 21
Sela: Wehh btw mkwu nusantara masih pada e semua ya?
Wiwin: Aku ga e tapi E
Risky: 2in
Amalia: Disini dibilang dimulai tgl 10 untuk penginputan nilainya
Berarti ini bergilir
Mungkin musikologi Nusantara 1 masih belum dapat giliranRisky: Positif thinking sekaleh 😪 semoga lah ya
Amalia: Amin🙏🏻
Gebi reply Risky message
Gebi: Mendingan kau daftar ass biodas siapa tau Di ACC dengan positive thinking mu
Yup, biodas (biologi dasar) akhirnya open recruitment asisten. Menjadi asisten biodas yang dibawah naungan LIDA (laboratorium ilmu dasar) adalah mimpi banyak orang. Karena dengar-dengar sangat sulit untuk lolos menjadi asistennya. Apalagi keren juga menjadi asisten biodas karena kita akan banyak bertemu dengan mahasiswa luar prodi kita. Misalnya saja jurusan agroteknologi, teknologi pangan, peternakan, kehutanan, pertanian, kimia, fisika, kedokteran gigi, bahkan pendidikan dokter dan masih banyak lagi. Bisa membagikan ilmu kepada jurusan lain adalah kesempatan emas yang aku pikir tidak semua orang bisa bergabung di dalamnya.
Aku buru-buru memberikan informasi tersebut ke grup mbkm kami. Ternyata kabar dari biodas ini sudah dinantikan banyak orang termasuk kawanku yang lainnya. Miles bilang peluang lolos menjadi asisten biodas sangat minim apalagi untuk kami yang beragama Nasrani ini. Aku tidak menyangkal pendapat Miles itu, karena setelah kami telusuri dan hasil tanya-tanya ke senior, itu bilang asisten biodas belum pernah ada yang kristen. Hmmm, bisa pula begitu ya kalau benar ada sistem perekrutannya gitu. Walaupun temanku itu tidak daftar, kami kedapatan kabar bahagia lainnya dari temanku Leon. Akhirnya dia sah menjadi asisten sistematika hewan untuk semester ganjil ini. Aku bahkan sudah mengompori Leon untuk banyak-banyak perb buku gambar mereka nantinya. Ups, aku kejam juga ya.
Miles: Aku udh nanya sama kk ani, sama anak 17
Katanya emang gak bisa kristen nanti otomatis di tolak🙂Leon: Ya iya mmg
Intinya klo mau msk lida ini
1. Ada ordal yg terpercaya
2. Mau aman? Ya islam sih agamanyaAku meringis membaca chat di grup kami itu. Karena ulah orang dalam, nama lab nya yang rusak. Tapi tidak apalah aku pikir, masih banyak lab lagi yang bakalan open recruitment juga. Tapi tak ayal aku malah mengirimkan pesan di luar kesimpulan otaku.
Me: Yok log out
Aku bisa nggak ya jadi asisten hatinya
Ku jaga erat-erat kok hatinya.Yang langsung saja kudapatkan cibiran dari teman-temanku. Pasalnya aku ini seperti orang yang ngebet kali dapat pasangan kayak orang yang sudah dipaksa nikah sama orang tuanya.
Tapi tidak seperti itu juga kok, aku hanya ingin ada tempat cerita gitu, untuk menceritakan banyak hal yang ku lalui dalam satu hari ini. Bukannya sekarang aku sudah ada Gilang? Jadi sepertinya aku tidak akan kesepian lagi, ya semoga saja begitu.
Bersambung
1. Parumaen: (bahasa Batak) artinya menantu perempuan
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep Notes
Teen Fiction"Halah, jomblo! Chat kok di grup! Gadak yang nge-chat ya?" Dia murni tertawa tanpa berdosa. Dimana kalau aku perhatikan matanya menyipit ketika tertawa lebar begini. Dasar! "Kenapa? Heboh kali kau!" *** "Eh dengar y...