RACE [ Wonjay ]

RACE - 3.

"Apa apaan, anjing?!"

Jay menggeram marah. Dia merasa dipermainkan oleh bocah ini.

Jungwon hanya mengendikkan bahu, melirik motornya sekilas, "Mau motor gak?"

Lelaki Park itu mendengus dan berjalan pergi, "Gue bisa beli sendiri"

Jungwon mengangguk paham. Kakinya ikut melangkah mengikuti yang lebih tua, sesekali bersenandung pelan.

"Cupu banget"

What the fuck?!

Jay menghentikan langkah dan menoleh pada Jungwon. Tatapannya menunjukkan peringatan bahwa Jungwon sudah bertingkah terlalu jauh.

Tapi si Yang tidak bergeming sama sekali. Tangan kirinya masuk ke kantong celana sedangkan tangan kanan menyugar rambut merah yang beberapa kali tertiup angin.

Melihat Jay menatapnya kesal, Jungwon jadi tertawa. Lihat saja alis yang mengerut dan mata galak yang penuh amarah.

"Lo ngomong apa barusan?" Desis Jay.

Jungwon menaikkan alis, memasang wajah polos lugu yang memuakkan.

"Apa? Oh -- lo cupu banget sih, kak" Jemari Jungwon menyentuh kalung perak di leher Jay, menariknya.

"Kenapa? Takut kalah ya sama gue?"

Dan kalung itu dihempaskan kembali, membuat suara kecil ketika beradu dengan kancing baju Jay.

Dengan cepat amarah Jay tersulut. Tangannya mencengkeram kaos lelaki yang lebih muda.

Jungwon bisa mendengar nafas Jay yang tak beraturan, upaya untuk menahan emosi.

"Lo -- fuck" Jay menghempaskan tubuh Jungwon, membuat lelaki itu mundur beberapa langkah.

Tak diduga, Jungwon justru terkekeh pelan. Dengan santai ia merapikan kaosnya dan kembali mendekati Jay.

"Kalo gak mau tanding ya gapapa, kak" Jungwon mengusak rambut Jay, "Cuma gue heran aja sih, cowok yang katanya keren, badboy, gak pernah kalah itu ternyata takut sama bocah kayak gue ya?"

Tangan Jungwon di rambut Jay disingkirkannya kasar. Jemari lelaki itu mengepal kuat, menahan diri untuk tidak memukul wajah si bocah saat itu juga.

"Gimana, sayang? Deal?"

Dan harga diri Jay terlalu besar untuk menolak.