Seorang guru sekaligus donator berpengaruh di School of Ukiyo ditemukan meninggal dunia di sebuah ruangan kelas yang membuat satu sekolah gempar. Dan di waktu yang kejadian, polisi menemukan lima jejak kaki berbeda yang diduga bertemu dengan korban...
Beberapa bagian bab dihapus untuk kepentingan penerbit
***
Senopati akhirnya menjadi tempat tujuan mereka saat ini, setelah perdebatan singkat keduanya soal di mana kebanyakan orang berkumpul saat malam minggu hingga akhirnya google menjadi penengah antara keduanya.
Malu untuk mengakui tapi sejatinya, memang Theo dan Lucy sebelumnya tidak pernah pergi bermalam minggu. Dan keduanya tidak mau mengakui perihal tersebut, hingga akhirnya berdebat tempat mana yang akan mereka kunjungi malam ini.
“Yaudah tanya google aja, deh Lucy. Gue capek debat.” Ungkapan Theo beberapa waktu hingga berdebatan mereka dinyatakan berakhir.
Sudah sepuluh menit duduk di Senopati sembari mendengarkan live music, keduanya masih belum mengeluarkan suara. Memilih bungkam, menikmati minuman kesukaan mereka masing-masing dan menikmati musik yang memanjakan telinga mereka.
“Lo pernah ke sini, Lucy?” Lucy menggeleng saat ditanya oleh Theo. Walau penglihatannya saat ini terfokus pada lingkungan sekitar yang dipenuhi dengan banyak orang yang tampaknya saat menikmati malam minggu. Paling banyak di sini adalah dua pasangan yang sedang menyita waktu hanya untuk dunia mereka saja.
“Kenapa engga pernah malming?” Kini Lucy menatap Theo yang duduk di hadapannya. Laki-laki yang biasanya sering ia lihat saat menggunakan seragam saja, membuat Lucy sedikit merasa jika Theo saat ini mengeluarkan aura yang berbeda.
Saat melihat Lucy yang sudah berpakaian rapih dengan rok putih tulang sepanjang lutut dan kaos lengan pendek putih, membuat Theo juga ingin mengganti bajunya. Akhirnya di perjalanan menuju Senopati, mereka mampir ke sebuah toko baju pria dan Theo mengganti bajunya langsung di toko tersebut.
Theo yang menggunakan celana panjang hitam dan kaos hitam yang dibalut jaket denim, membuat Lucy sedikit tidak percaya jika Theo yang di hadapannya adalah teman sekelasnya.
Ya, Lucy memang sulit mengakui jika Theo itu tampan malam ini.
“Memang lo pernah ke sini?” tanya Lucy.
“Sebenarnya, gue engga suka pergi ke tempat rame. Jadi, ini baru pertama kali.”
Mendengar itu, Lucy jadi sedikit terkejut. “Jadi, lo kenapa mau-mau aja diajak ke sini bambang!”
“Lo.” Jawaban singkat yang membuat Lucy terdiam telak.
Sudah saatnya mereka mencari pengalaman baru soal malam minggu bersama dengan seseorang lawan jenis. Walau hanya bersama seorang teman.
Tbc ...
Tim mana nihhh Theo Khai atau Theo Lucy hayoook
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Outfit Lucy malmingan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
