Bab 4: Pesta Ulang Tahun yang Tak Terlupakan

551 11 0
                                    

Hari itu adalah hari ulang tahun Geri, dan Fajar ingin membuatnya merasa istimewa. Mereka berdua berencana untuk mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah Geri, bersama teman-teman mereka yang lain.

Fajar datang ke rumah Geri dengan membawa kue ulang tahun yang lezat. Dia mengetuk pintu dengan semangat, dan Geri membukakan pintu sambil tersenyum.

"Selamat ulang tahun, bro!" seru Fajar sambil menyerahkan kue dengan tangan kanannya.

Geri terkejut dan senang melihat Fajar. "Eh, makasih banyak, Jar! Nggak nyangka lo bakal dateng bawa kue. Masuk, bro!"

Mereka berdua masuk ke dalam rumah, dan Fajar menaruh kue di meja. Mereka duduk di sofa, mengobrol santai sambil menunggu teman-teman mereka datang.

Fajar menatap Geri dengan senyum lebar. "Jadi, bro, punya harapan apa nih di usia baru yang sekarang?"

Geri berpikir sejenak. "Hmm, gue pengen bisa lebih baik lagi sebagai pemain futsal. Dan tentunya, punya banyak momen seru bareng temen-temen, termasuk lo, bro."

Fajar mengangguk setuju. "Pasti, bro! Kita bakal bikin banyak kenangan seru bareng. Dan gue yakin, lo bakal semakin hebat di lapangan."

Pintu rumah terbuka, dan teman-teman mereka mulai datang satu per satu. Mereka menyambut dengan tepuk tangan dan tawa hangat.

"Selamat ulang tahun, Geri!" seru teman-teman mereka sambil memberikan kado dan pelukan.

Geri tersenyum dan berterima kasih kepada semua orang. "Makasih, guys! Seneng banget bisa merayakan ulang tahun gue bareng kalian."

Pesta pun dimulai dengan permainan dan tawa. Mereka mengisi waktu dengan bermain video game, berkaraoke, dan berbagi cerita lucu.

Fajar mendekati Geri sambil memegang gelas minuman. "Heh, bro, mau ngucapin apa nih buat teman-teman kita?"

Geri berdiri di tengah ruangan, memegang mikrofon. "Oke guys, gue pengen ngucapin terima kasih banget nih buat kalian yang udah datang dan merayakan ulang tahun gue. Kalian adalah teman-teman terbaik yang gue punya!"

Teman-teman mereka bertepuk tangan dan bersorak. "Hidup Geri! Hidup persahabatan kita!"

Pesta berlanjut dengan keceriaan dan tawa. Geri dan Fajar tertawa bersama-sama, menikmati momen spesial ini.

"Sumpah, Jar, gue seneng banget lo ikut merayakan ulang tahun gue. Ini jadi ulang tahun yang nggak bakal pernah gue lupain," ucap Geri dengan tulus.

Fajar menjawab dengan senyuman, "Kita kan udah jadi sahabat, bro. Ini cuma salah satu momen spesial yang kita lewati bareng. Masih banyak momen seru lainnya di depan."

Mereka berdua saling mengangguk, menyadari betapa beruntungnya mereka memiliki persahabatan yang tulus dan akrab seperti ini.

Malam semakin larut, dan tamu-tamu pun mulai pulang satu per satu. Hanya tinggal Geri dan Fajar yang tetap di rumah, duduk di sofa dengan senyuman di wajah.

"Bro, makasih sekali lagi ya udah bikin ulang tahun gue jadi nggak terlupakan," kata Geri dengan penuh rasa terima kasih.

Fajar menggelengkan kepala, "No problem, bro! Ini cuma salah satu cara buat gue nunjukin betapa berharganya persahabatan kita. Kita selalu ada untuk saling dukung satu sama lain dan bahagia bareng-bareng."

Mereka berdua saling berpelukan, menunjukkan rasa persahabatan yang erat dan tulus di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, persahabatan Geri dan Fajar semakin kuat. Mereka melalui berbagai petualangan, tertawa bersama, dan saling mendukung dalam setiap langkah hidup. Hubungan mereka yang santai membuat mereka selalu merasa nyaman dan apa adanya.

Malam itu, Geri dan Fajar menghabiskan waktu dengan bercerita dan tertawa bersama di rumah Geri. Mereka merasa bersyukur telah menemukan sahabat sejati dalam satu sama lain, dan mereka berjanji untuk terus menjaga dan merawat persahabatan mereka yang tak tergantikan.

Futsal dan Cinta Sejati (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang