CHAPTER 1

2K 132 19
                                    

Hallo, selamat datang di cerita baru~~

Gw harap kalian suka dan menghibur kalian di waktu luang.

Jangan bandingin karya gw sma karya author lain, dan jangan membahas cerita lain di lapak cerita gw!!!

Cerita ini bergenre fantasy_transmigrasi. Cerita dengan sistem pertama yang gw buat.

Kalau suka jangan lupa vote and komennya.
Kalau nggak suka, jangan lupa out dari cerita ini.

Btw, panggil gw Ana/Nana aja, jangan Thor oke?!

HAPPY READING

PLAK!!

"UDAH GUE BILANG, JANGAN GANGGU YOSELIN LAGI! UDAH CUKUP DIA TERLUKA GARA-GARA CEWEK SIALAN KAYAK LO!" Nafas nya memburu, wajahnya merah padam. Laki-laki itu benar-benar marah.

"Kamu nampar aku?" tanya gadis itu tak percaya, air mata mengalir membasahi wajah cantiknya. Hatinya benar-benar terluka.

Laki-laki itu bersmrik "karena lo tunangan gue, terus gue nggak berani gitu?, cewek jahat kayak lo pantas ngedapatin tamparan itu"

"Salah aku apa ke kamu?" tanya si gadis dengan isak tangis "dari kecil kita tunangan...." ia menjeda ucapannya, manik sebiru kristal itu menatap sesosok gadis lain yang berdiri di belakang tunangannya.

Tatapannya benar-benar terluka, ia kecewa, teramat sangat.

"Semenjak di tunangankan aku diberi dua pilihan, tetap tinggal di rumah, atau tinggal bareng kamu. Dan aku milih tinggal bareng sama kamu, karena aku ngeliat gimana keadaan kamu waktu itu, di perlakuin nggak adil, bahkan tubuh kamu penuh sama luka lebam dan juga bekas cambukan." ia menarik nafas dalam, berharap rasa sesak dan sakit di dadanya sedikit menghilang.

"Aku bertekad buat ngebentuk kamu jadi cowok hebat, pintar. Nyaingin Kakak sepupu kamu" ujarnya dengan kekehan miris "aku tanggung semua konsekuensinya, ikut dimusuhi dan di bully, ikut di cambuk demi ngeringanin hukuman kamu"

Perempuan itu mengalihkan pandangannya, ia menarik nafas dalam "setiap kali di tanya sama Mama aku bahagia atau enggak, aku selalu jawab bahagia. Karena emang aku sebahagia bisa ada di samping kamu"

Menundukkan kepalanya, dengan sekuat tenaga ia menggigit bibir bawahnya "aku yang pertama pasang badan saat kamu di tuduh ngedorong anak salah satu maid, aku yang mohon mohon sama Papa buat bantu nyari kamu waktu kamu di culik"

Kembali ia dongakkan kepalanya, menatap sosok laki-laki berwajah tampan yang sangat ia cintai "sebelas tahun....sebelas tahun aku selalu ada di samping kamu. Nggak ada niat sekecil apa pun buat ninggalin atau ngehiantin kamu, aku bentuk kamu jadi cowok pintar, sehat, populer kayak sekarang. Dan aku ngelakuin itu bukan buat ngeliat kamu sama cewek lain...."

"Nay...."

Bruk!!!

Gadis yang berdiri di belakang tunangannya itu tiba-tiba berlutut dengan deraian air mata "Maaf, maaf kalau kehadiran aku udah bikin hubungan kalian renggang. Aku benar-benar minta maaf, dan soal Kak Arsha yang udah nabrak Ayah nggak usah di perpanjang lagi, aku nggak papa hidup sendirian"

"Bagus kalau lo sadar diri!" ketusnya dengan nada tak bersahabat

"Lo apa apaan sih Nay! Yoselin bangun"

Manik sebiru kristal itu jelas menatap bagaimana tunangannya dengan lembut memperlakukan gadis cantik bernama Yoselin itu, hatinya hacur, sakit di bagian dada benar-benar menyesakkan.

"Kamu nggak salah Yoselin, tapi memang hati aku milih kamu. Kamu perempuan hebat dan kuat yang pernah aku temui"

Hebat?

QUEEN SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang