HAPPY READING
"Nix, pesankan gue pakaian formal di toko sistem" ucap Naya
"Baik Nona"
Naya menghela nafas, ia melihat Arsha yang masih belum sadarkan diri.
"Ini Nona" Nix kembali muncul dengan satu set pakaian formal bersamanya, ia menyerahkan pakaian itu pada Naya.
"Berapa lama obat bius itu akan berakhir Nix?" tanya Naya, tangannya mengambil pakaian yang terbang ke arahnya karena ulah Nix.
"Sekitar setengah jam lagi Nona, tadi saya lupa, sehingga mengambil obat bius dengan dosis menegah" Nix menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Naya mengangguk "gue harap pertemuan itu cepat selesai" ujarnya, lalu kemudian masuk ke kamar mandi. Mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian formal tadi.
Tak lama, gadis cantik itu keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang sudah berbeda. Ia melangkah kan kakinya menuju cermin full body di dekat meja rias.
"Lumayan" celetuk nya sembari berputar
"Ayo Nix, kita udah nggak punya banyak waktu" ucap Naya, ia keluar dari kamar hotel itu, dengan Nix yang kembali duduk di bahunya.
.
.
.
."Siapa dia?"
"Entahlah, tapi aku pernah melihatnya bersama dengan Tuan Arsha"
"Dia tunangan Tuan Arsha"
"Ah kau benar"
"Cantik sekali"
Begitu Naya menginjakkan kakinya di lobi kantor, bisik-bisik para karyawan memasuki indera pendengaran nya. Tapi gadis cantik itu tak memperdulikan hal itu, ia terus berjalan dengan langkah anggun dengan dagu terangkat, menuju lift khusus para petinggi Ceo.
Ting!!
Naya tiba di lantai paling atas gedung, ia langsung menuju ruangan dimana tempat pertemuan itu di adakan.
"Selamat datang Nona, silahkan masuk" seorang bodyguard menyambutnya, kemudian membukakan pintu untuk Naya.
"Terimakasih" ujar Naya dengan senyum tipis.
Di dalam, Naya melihat empat orang laki-laki dan dua orang wanita paruh baya. Ia tersenyum tipis "maaf, aku sedikit terlambat"
"Ah, tidak apa-apa. Sini Nay, duduk dekat Mama" ucap Tania Bumantara- ibu kandung dari Arshaka Tirta Bumantara, tunangannya.
Cih, giliran anaknya udah maju aja pake nak nak an. Selama ini kemana aja? Batin Naya berdecih
"Iya Ma" memasang senyum manis, Naya duduk di samping Tania. Ia tersenyum lembut menatap semua orang yang ada di sana.
"Dimana Arsha?" pertanyaan dari Tuan besar Bumantara membuat mereka kembali menatap Naya.
"Dia belajar privat, karena sebentar lagi ia harus mengikuti olimpiade antar negara, Kakek" jawab nya tenang.
"Ah, ternyata putraku bertambah hebat ya." celetuk Tania, ia menatap Naya penuh binar
"Tapi tetap saja, putramu tidak bisa menyaingi putraku" ketus Esmeralda Reika Bumantara-ibu dari Kezio Raka Bumantara. Sepupu dari Arsha, sekaligus ripalnya dalam memperebutkan kursi Ceo Buman's Company.
"Bibik, Arsha masih tahap belajar. Tapi walaupun begitu, sudah banyak prestasi yang dia raih. Bahkan jika aku hitung, piala yang ada di lemari mansion kami lebih banyak dari piala Kak Zio" jawab Naya, matanya menatap Esmeralda tenang, namun kata-kata nya menusuk tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN SISTEM
FantasyTING.............. 1% 10% 30% 70% 100% | Nona masuk | | Ingatan pemilik tubuh masuk | TING.............. | Ingatan selesai, semua izin atas kehendak Nona terhadap tubuh ini sudah di buka, | Seekor peri kecil tiba-tiba muncul. "Selamat datang Nona,"...