13. riggo

2K 37 1
                                    


ARKANIO

.

.

.

.

"tidur yang nyenyak, jangan lupa cuci muka, gosok gigi sebelum tidur" ujar arkan mengingati syeren.

"aku tau, gak usah diingetin" gumamnya

"lo kan biasanya pikun ren." Celetuk arkan

"sembarangan! udah sana pulang bentar lagi ada ka arvan, mau di omelin lagi?" ujar syeren seraya mendorong tubuh arkan agar keluar dari kamarnya

"jadi gue diusir nih?" tanya arkan dengan tatapan menelisik wajah syeren

"enggak, cuma mau ngasih tau aja bentar lagi kak arvan sampe rumah" jawab syeren

"ini apa nih dorong'an, emangnya gue troli"

"bacot ih, udah sana ke lu ar." kesal syeren

arkan mendekatkan wajahnya tepat ditelinga syeren lalu berbisik, "lakuin sesuatu buat gue dulu baru gue pergi"

"hah? udah sana aku ngantuk, kak arvan juga sebentar lagi pulang. sana-sana" ujar syeren kembali mendorong tubuh arkan

arkan mengeluarkan ponsel syeren dari sakunya, lalu menunjukan pesan yang arvan kirim satu jam yang lalu, dan menunjukannya kepada syeren. "masih ada waktu lah"

syeren. kayaknya kaka bakal pulang larut kamu tidur aja gak usah nunggu kaka, kaka bawa kunci serep rumah.

syeren memandang tidak percaya arkan setelah membaca pesan tersebut, ia memalingkan wajahnya saat arkan mendekatkan wajahnya dengan dirinya.

"masih sakit ya ren? kali ini pake tangan sama mulut lo aja ren" bisik arkan.

mendengar itu seketika tubuh syeren menjadi merinding, ia tidak bisa membayangkan ketika penis besar,dan panjang milik arkan keluar masuk mulutnya.

syeren hanya diam saja, perlahan arkan membawanya kedalam pelukannya, "Gue bercanda" gumamnya

"serem banget bercandanya, dasar pedo!" celetuk syeren

"engga untuk nanti ya ren?" ujar arkan

"KAKAK!!"

arkan tertawa kecil menyaksikan wajah syeren yang tadinya sangat ketakutan berubah menjadi sangat garang, "gue jalan sekarang, tidur jangan begadang. " ujarnya, lalu mengecup kening syeren.

syeren tersenyum sambil mengangguk, arkan pun langsung pergi.


.

.

.

.

ARKANIO

malam itu riggo ingin mengunjungi rumah temannya, anara. tujuan riggo berkunjung kesana adalah, untuk mengungkapkan isi hatinya kepada anara, riggo sudah lama menyukai anara namun, ia tidak berani untuk mengungkapkan isi hatinya dikarenakan anara adalah teman dekatnya, riggo tidak mau jika hubungannya dengan anara akan menjadi canggung setelah dirinya mengungkapkan isi hatinya.

ARKANIO[MATURE🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang