Karena ada suatu masalah, Buih Pitaloka harus pindah dari ibu kota hingga ia bertemu dengan laki-laki bernama Laut Makrib, putra seorang nelayan laut Jawa. Keduanya meramu kasih ditengah perbedaan strata sosial hingga menyebabkan pertentangan dan me...
Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam, namun aku masih asyik berkirim pesan dengan Mas Laut. Mengobrol dengannya ternyata sangat menyenangkan hingga membuatku lupa waktu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tersenyum, kenapa Mas Laut menjadi bersemangat seperti ini? Biasanya dia paling ogah-ogahan kalau sudah urusan mengerjakan tugas.
Awalnya aku mengira Mas Laut adalah orang yang pendiam, ternyata aku salah. Dia orangnya tengil dan selalu saja punya tingkah nyleneh. Mas Laut diamnya kalau tidur saja.
Aku masih belum bosan chatan dengan Mas Laut sehingga aku kembali melanjutkan berkirim chat dengannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tertawa membaca chat dari Mas Laut tersebut. Aku jadi tidak sabar untuk bertemu dengannya esok hari di sekolah.
Benar saja, pagi harinya, aku kembali bertemu dengan Mas Laut di sekolah. Di depan kelas, aku dan Mas Laut saling pandang, tanpa mengucapkan sepatah katapun, tiba-tiba kita tersenyum. Persis seperti orang yang lagi kasmaran.