17. "Jangan luka"

2.4K 272 16
                                    

"Gue suka sama Renjun"

Mark yang mendengar itu sontak terkejut dan tak sengaja menyemburkan nasi ke wajah Jeno.

"JOROK BANGET" Jeno mengusap wajahnya dengan menggunakan tissue yang memang sudah tersedia di meja.

Saat ini mereka berdua sedang sarapan di kantin, atau lebih tepatnya Jeno menemani Mark sarapan.

"Lagian lo tiba-tiba banget bilangnya" Mark memang sudah tau dari gerak gerik Jeno kalau Jeno suka kepada Renjun, namun dia tidak menyangka jika Jeno akan menyadari perasaannya.

"Kan dari awal gue udah bilang mau ngomong sesuatu" Bela Jeno.

Mark mengibaskan tangannya. "Iya dah terserah lo aja. Terus lo jadinya mau gimana? Pepet si Renjun?"

"Gue udah confess"

Byurr...

Lagi-lagi wajah Jeno terkena imbasnya. Kali ini bukan nasi, melainkan es teh.  "Anjing Mark Lee sialan!" Kesal Jeno.

Mark tidak menghiraukan protes dari Jeno. Ia menatap Jeno penuh dengan tatapan tak percaya. "Yang bener aja lo?? Terus kata Renjun gimana?"

Dengan fokus yang masih pada wajahnya, Jeno menjawab, "Ya nggak gimana-gimana"

"Maksudnya dia nerima lo?"

Jeno menggeleng. "Dia nggak jawab, orang gue confess pas dia lagi tidur"

Satu pukulan mendarat pada kepala Jeno, siapa lagi pelakunya kalau bukan Mark. "Tolol, gue kira lo beneran confess"

"Kan emang beneran confess. Confess artinya mengakui, yaudah itu gue udah ngaku kalau gue suka Renjun"

"Eh ada Renjun, nyariin Jeno ya?" Mark melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Jeno panas dingin mendengar nama Renjun disebut. Dia reflek menoleh namun tidak menemukan siapapun. "Shit!" Umpatnya.

Mark tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata saking lucunya melihat ekspresi Jeno yang panik. "HAHAHHAHAHA panik kau dek"

"Nggak lucu lo, harga diri gue jadi taruhannya kalau anaknya sampe tau"

"Gengsi aja digedein. Di ambil orang baru tau rasa"

"Bukan masalah gengsi, selama ini kan gue selalu cari ribut mulu sama dia, gue juga sering banget nyari-nyari kesalahan dia, jadi dia pasti mikir kalau gue cowok paling ngeselin"

Mark mendengarkan dengan seksama sambil menyuapkan makanannya. "Emang ngeselin" Jawabnya dengan mulut penuh makanan.

"Tai. Intinya sebelum confess beneran gue bakal ngerubah image gue dulu biar Renjun gak nganggap gue ngeselin"

"Uhukk..." Lagi-lagi Mark tersedak.

"Kenapa sih lo, daritadi keselek mulu perasaan" Protes Jeno, karena ini ketiga kalinya wajahnya yang tampan ini terkena semburan Mark.

"Renjun" Mark menunjuk ke arah belakang Jeno.

"Nggak mempan"

Mark beranjak dari tempat duduknya. "Beneran, itu Renjun sama 2 printilannya"

Karena penasaran, pada akhirnya Jeno menoleh dan mendapati Renjun, Haechan dan Jaemin yang sedang berlari dengan terburu-buru ke arah kelas 10 yang terhubung dengan tembok samping tempat dimana Renjun sering kabur.

"Anjing" Umpat Jeno ketika tau jika ketiga temannya akan bolos. "Mark bantu gue"

Jeno dan Mark berlari berlawanan arah karena ternyata mereka bertiga berpencar setelah tau jika Jeno dan Mark mengikuti mereka.

Ketos | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang