pisah

389 47 4
                                    

Jeno dan chenle sedang mengemas koper koper mereka. Mereka akan tinggal LA karna perkerjaan jeno. Memang berat rasanya.  Apalagi chenle yang sudah jatuh cinta namun di paksa di pisahkan.

Chenle sedang menangis tersendu sedu di pelukan jisung.

"kakakh.. Hiks lele bakal rindu kakak"

Jisung tersenyum lalu mengusap rambut chenle. Ia menangkup pipi gembul itu lalu mengecup pipinya.

"tidak apa apa, kita akan bertemu lagi jika lele sudah besar"

Chenle mengangguk dalam tangisnya.

Sementara jeno sedang berduaan di kamar dengan haechan.

"haechan, aku ingin mengatakan sesuatu"

Wajah serius tergambar di kedua wajah tampan nan rupawan mereka.
Haechan menoleh.

"katakanlah".

Jeno menggigit bibir bawahnya ragu.

"aku... Menyukaimu ah tidak, maksudku mencintaimu"

Haechan terdiam beberapa saat lalu terkekeh. Jeno menatapnya dengan bingung, apakah ada yang salah?.

"aku juga suka sama mas, dari awal mas pindah sampe sekarang mau pindah lagi."

"yah begitulah, haechan. Em, mau menikah dengan ku? Aku akan memberikanmu mainan yang banyak agar kau tidak mudah rindu denganku"

Ucap jeno sembari tersenyum jahil.
Pipi haechan bersemu merah. Ia malu, sangat malu.

"ha... Sudah waktunya... Aku harus pergi. Jaga dirimu, selalu ingat aku yang ada di hatimu" tunjuk jeno ke arah dada haechan lalu mengedipkan sebelah matanya.

"genit" ujar haechan sembari terkekeh.

Jeno mengambil salah satu tangan haechan, menaruh kunci duplikat rumahnya.

"pegang ini, ini sekarang rumah mu juga terserah ingin kamu jadikan apa"

Haechan tersenyum dan mengangguk.

"cepatlah pulang, aku akan selalu merindukanmu"

~~~~~~~~

✈️✈️✈️

Pesawat melewati rumahnya, dengan  wajah yang sedih haechan melambaikan tangannya ke arah pesawat.

"selamat tinggal pangeran ku"



























































































































5 tahun telah berlalu.






"aku merindukanmu"

Tatapan kosong itu terus mengeluarkan airmatanya.
Ia mentap langit langit dengan perasaan sedih.

"lebih baik aku berjalan jalan"

Lelaki itu menghapus air matanya dan memakai hoodienya.

Ia, berjalan sendirian di tengah gemerlap lampu taman. Lelaki itu mendudukan dirinya di jalan.

Tiba tiba

Dug

Lelaki itu tak sengaja tertabrak oleh anak kecil.
Anak kecil itu jatuh terperusuk.

"hweeeee tangan byunieee"
Tangisnya saat melihat tangannya berdarah sedikit.

Lelaki itu dengan cepat berangkat lalu mengeluarkan hansaplas dari kantongnya lalu memakaikan ke anak tersebut.

"sudah, bagaimana? Tidak sakit lagi kan? "

Anak kecil itu menggeleng..
Tak lama, seorang pemuda tampan sekaligus manis menghampiri dirinya dan anak kecil itu.

"astaga eunbyun"

"terimakasih pak, eunbyun tak mengalami luka berat"

Lelaki itu tersenyum

"tidak apa apa saya pergi dulu "
Pamitnya.

"tunggu" suara lain datang dari depan.

"ini untukmu, aku ingin membalas budi"
Lelaki itu di beri uang, lelaki itu senang lalu membuka hoodienya untuk menampung uang itu.

"loh? Haechan? "

Haechan, lelaki tersebut menoleh saat namanya di panggil.

Saat haechan berbalik...
Itu adalah jeno ya benar jeno.

"j, jeno? Ah kau sudah menikah ya? Oh lalu ini siapa? "tunjuknya kepada pria yang bersamanya sejak tadi

"ini chenle, lihat tampan dan gagah bukan? "

End





Hai mama | nohyuck ft jichen [hiat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang