BAB 2. SENDIRIAN

1 0 0
                                    

Jam pualang sekolah pun tiba Nawi yang membereskan semua perlengkapan sekolah yang sudah di pakainya selama belajar dan mengucapkan salam pada gurunya yang sudah pergi nawi berjalan di lorong sekolah menuju gerbang sekolah menunggu angkutan umum tetapi penuh dia memilih berjalan saja menyusuri jalan melihat mika yang sedang di bonceng naik motor oleh satria pemain sepak bolla kebanggan sekolah terlihat sangat akrab sekali tapi nawi hanya diam menatapnya karena dia tidak ada hak melarang mika bergaul dengan siapapun.

nawi sesekali mentap jajanan tapi dia tidak mau makanan itu semua menjadi tidak selera karena hal kecil yang membuat nya tidak bergairah, samapai berhenti depan toko es cream yang suka di belinya dengan mika dan akhirnya nawi masuk dan membeli es cream coklat makan sambil berjalan pulang sesampai di depan rumah ada mika yang akan masuk ke rumah nya dengan bahagia nawi menghiraukan nya " hoy wi", ujar mika memangil dengan keras.  nawi mengangkat kepala nya dan masuk kerumah nya, sapan yang singkat tapi nawi terlihat kesal. nawi masuk kerumah dengan keadaan rumah sepi ibu dan ayah nya pulang sore hari kadang malam karena kerjaan. nawi yang selalu meminta adik untuk ada temannya tidak kesepian mau cowok atau cewek dia berjanji akan menyayanginya, tetapi orang tuanya bilang " kamu juga sudah cukup dan kalo nambah lagi ibu dan ayah akan kewalahan", ujar mereka. nawi yang pasarah akan semuanya keputusannya, kegiatan nawi kalo tidak main game dia akan masak sendiri atau mika akan datang kerumahnya sekedar menoton filem yang sedang tren tahun ini.

tidak lama mika datang mengetuk pintu dengan keras " nawi nawi woy ", ujar mika. memang mika anak yang terlihat kasar dan tidak sopan tapi dia tahu batasan umur kalo mengahadapi yang lebih tua atau seumuran seperti nawi, " sebentar berisik banget ", ujar nawi mencoba membukakan pintu. gebrak suara pintu di dorong mika dari luar nawi yang akan jatuh tertahan tembok , " sabar napa ini juga mau di buka ko, kalo pintu rusak gimana ibu ku akan marah ", ujar nawi terkejut. " alah keluarga mu kaya akan di beli lagi ko, 10  pintu di pasang aja ok ko", ujar maria tertawa seperti preman mau malak, maria yang langsung duduk di kursi tv dan melihat kaset-kaset " ada yang bagus ni nonton yu", ujar maria mengajak nawi duduk di kursi, " kaya rumah sendiri " uajr nawi melirik mika yang sedang melihat kaset-kaset. " ini-ini bagus yu temen-temen ku ngomongin ini katanya rame ", ujar mika. " kalo punya barang bagus bilang dong pemdem sendiri sendiri", sambung mika. nawi diam saja dan memasangkan kasetnya ke dvd sudah menyala mereka duduk bersandar, mika ke dapur pencari cemilan dan minuman, nawi yang diam biarkan saja karena hanya mika temannya saat ini. filem ( Cinta di telan samudra) sudah mulai sehinga setengah filem dan sudah jam 6 alam sudah gelap tidak di sangka ada adegan ciuman pemainnya dengan mesra, nawi yang canggung dan menjadi salting mika hanya diam fokus dengan adegannya ini menjadi baru baginya karena ini belum pernah dia alami, " hey gimana rasaya melakukan ciuman", ujar mika. menatap wajah nawi yang menatapnya juga dengan aneh " aku tidak tahu, aku saja belum pernah", ujar nawi. " mari kita coba apa rasanya", ujar maria lantang. " gila ga ah kamu aja sendiri", ujar nawi menghindar. " kalo sendiri bukan ciuman namanya ", ujar mika kesal. " anggap saja ini main game ah", sambung mika. nawi yang juga penasaran bagaimana rasanya tapi ini adegan yang salah dan tidak bisa di tiru dosa. mika mendekatkan wajahnya ke nawi yang kaget dan bingung terus mundur sampai tidak bisa lagi mundur mika menatapnya dengan serius nawi yang pasrah mau di lakukan mika.

waktu kecil nawi dan mika sedang bermain nawi yang berjanji akan menikahi mika saat besar nanti dan hidup bahagia di pulau yang indah bersama lumba-lumba dengan memberi cincin pelastik di abang jualan di depan sekolahnya dan di pakai oleh mika dan mereka berciuman singkat di tempat nya bermain, membuat mika selalu menyimpan cincin pelastik yang berbentuk LOVE warna pink hadiah dari jajanan abang-abang mainan itu, sehingga mika menyukai nawi dari kecil tapi nawi seolah melupakan janjinya pada mika, terlihat penyendiri dan tidak memiliki perasaan sedikit pun pada mika yang berusaha di dekatnya, sebenarnya nawi tidak lupa akan janji nya dia berubah saat orang tuanya sering bertengkar dan ingin cerai tapi tidak jadi karena ada nawi yang akan sedih, dari situ nawi tidak mau memiliki hubungan pada dasarnya nawi berpikir mereka yang saling mencintai akan berpisah kalo sudah tidak ada rasa lagi, jadi nawi terlihat pendiam dan menyembunyikan dari mika.

wajah mika dan nawi sudah dekat sekali sehingga hampir bibir mika dan nawi akan bersentuhan, tiba -tiba pintu terbuka ayah dan ibunya datang " nawi " ujar ibu nya. nawi dan mika langsung berpisah menjauh mika yang berdiri, ibu nya datang ke ruangan Tv

" kalian di sini", ujar ibu nawi.

" ah iyah bu", ujar nawi.

" malam bu " ujar mika.

"malam mika", ujar ibu nawi.

" kebetulan mika di sini, ibu bawa oleh-oleh sampaikan ke ibumu yan", ujar ibu nawi .

" oh iya bu, terimakasih banyak ", ujar mika.

ibu nawi memberikan sekantong makanan yang dia bawa dari kantor, mika yang mengambil nya dan mengucapkan pulang " ibu terimakasih nanti aku sampaikan pada ibu, aku pulang dulu bu permisi", ujar mika. " loh udah beres mainya" ujar ibu nawi. mika yang yang menatap nawi lalu pergi ke pintunya depan, nawi yang menatapnya juga dan menagngguk supaya mika cepat pergi, mika berlari ke rumah nya sambil tertwa kenapa ini terjadi hal yang lucu terjadi saat umur yang akan beranjak dewasa, malam saat nya tidur tiba nawi yang mengingat semua acara kejadian tadi yang membuatnya berdebar-debar karena keingin tahuan soal ciuman di saat beranjak dewasa, mungkin saat kecil ciuman itu hal biasa saja tidak di bawa perasaan tapi ini belum terjadi menjadi berdebar sekali seperti ada gempa dalam tubuhnya, sambil memegang dadanya dan tersenyum kenapa ini harus begetar lagi, mika yang sudah cuci wajah terus membayangkan nya lagi, wajahnya memerah dan bingung besok dia harus canggung atau biasa saja pada nawi saat di sekolah, mika merapihkan tempat tidurnya akan siap-siap tidur tetap saja tidak bisa tidur karena hal tadi, mika yang memukul bantal nya " ayo tidur- tidur " ujar mika.

BERLARI & MENARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang