Harry x All (Bottom Harry)

7. Why drake? 🔞

Note : Theodore Nott x Harry Potter
Mungkin ini alur paling Basic, tapi setidaknya gtu loh.
Bahasa tidak baku!
----

"Kaka pengen ngomong apa? " Tanya Harry dengan semangat, namun berbeda dengan Draco yang menatap nya datar.

Cuaca hari ini cukup dingin, Harry yang tidak memakai pakaian hangat tetap menatap Draco penuh keceriaan.

"Kita putus, sorry."

Senyum Harry luntur lalu ia menatap tak percaya pada sosok lelaki berambut pirang di depannya.

"Kaka pasti bercanda kan?"

"Tidak, Potter." Harry lagi lagi dikejutkan dengan cara Draco memanggil nya.

"Why drake?"

"Cuman gabutan semata."

Harry diam, jadi selama 2 tahun ini ia hanyalah pelampiasan?

Bugh.

Ron datang dari belakang lalu memukul leher Draco diikuti oleh kekasihnya, Hermione. "Udah paling bener buat ga usah percayain Malfoy kayak lo!"

Draco diam sambil melirik Harry yang menatap nya sendu, tatapan itu tidak pernah Harry tunjukkan walaupun ia selalu melakukan hal kasar padanya.

"Wow wow wow, ada apaan nih?" Tanya Theo yang datang dari belakang sambil memberikan tatapan tengil.

Hanya beberapa orang yang mengetahui, bahwa Slytherin boy satu ini cukup dekat dengan Golden Trio, alasannya satu... Theo menyukai Harry.

Theo merangkul pundak Harry, Ron dan Hermione tak masalah akan hal itu. Ron menarik kerah Draco, "ngejauh dari temen gue, Malfoy."

Draco tanpa babibu lagi langsung meninggalkan tempat itu, ia sempat melirik Harry beberapa kali.

"Sepertinya ini tugas gue, its okey." Ujar Theo dengan senyuman tengil andalannya.

"Jaga Harry, Nott." Ujar Hermione.

"3 tahun, alright?"

"Ya baiklah, Theo." Ulang Hermione.

Theo menuntun Harry pergi entah kemana, yang pasti akan bersenang senang.

----

"Kita mau pergi kemana?"

"Ketempat yang istimewa.."

-----

"Kau ingin pesan apa?"

"Apa saja."

"Okey.."

Saat pesanan datang, Theo sengaja mengambil minuman milik Harry dan mencampurkan suatu ramuan didalamnya. Yang pasti Harry tidak mengetahuinya.

"Nih tadi minumannya ketuker hehe." Ujar Theo saat kembali dengan segelas minuman.

"Thanks."

Harry meminumnya dengan tenang, ia mulai merasakan hal aneh dalam dirinya. "T-theo.. Kita pulang aja.." Ucap Harry lirih.

"Hm? Oke."

Mereka pulang menuju ketempat kediaman Nott, Theo merebahkan Harry di kasurnya dan menatap terlebih dahulu reaksi nya.

"Ahh.. Theohh emhh tolonginh."

"Apa? Coba ulangin." Jahil Theo.

Harry semakin liar karena efek ramuan itu, ia melepaskan seragamnya yang kini hanya tersisa celana dan kemeja putih.

Keringat sudah mengucur deras di dahinya, rambutnya -yang memang sudah berantakan- semakin berantakan, yang ia rasakan hanyalah panas dan sentuhan.

Okey Theo tak bisa menahan godaan ini, Theo langsung mengukung Harry dibawahnya. Ia bisa dengan jelas menatap wajah Harry yang semakin bertambah cantik.