Chandra Housing
Hujan deras menemani malam Keluarga candra udara yang begitu sejuk cocok dengan coklat panas,kini ruang tv yang di huni oleh chika,indah,freya sedang menonton tv dan berbincang bincang masalah acara yang di adakan di sekola
"kak kita gausa tampil ya,males banget"ucap chika mempout bibir nya sembari menatap chika
"kaka belum tau sayang,soal nya guru nuntut kita untuk ngisi,biar rame sembari menyambut tamu besar"ucap indah lembut menatap sang adik nya
"tamu besar?,jangan bilng pemilik asli sekola??"ujar freya
"kaka gk tau siapa bahkan guru aj gak tau"ucap indah beralih menatap freya
kini mereka lanjut menonton acara tv dengan aman dan tentram hingga
"HUAAAAAAAA!!! AAAAHHH HIKSS!!"
suara tangisan yang begitu pecah berhasil membuat ketiga nya menoleh ke sumber suara
"HUAAAAA HIKSS AHAAA,ka indah hikss..ka freya..hikss..ka chika hikss"tangis nya yang tak lain sang berlari dari lantai atas sembari menangis deras,kini ia berada di hadapan ketiga kaka nya
"kenapa marsha?"ucap indah kini berdiri memegang pundak sang adik
marsha yang mendengar ucapan sang kaka bukn ny berhenti semakin menangis derasss hingga satu makhluk turun dengan cengiran yang menyimpul bibirnya,ashel.
chika menatap bingung ke arah ashel yang sedang tersenyum takut,sedang kan freya sudah mengetahui alasan amrsha menangis hanya menggelengkan kepala nya
"marsha kenapa hm??,bilng ada apa sayang?"ucap indah lembut mengelus pundak sang adik
"ka acell...hikss...ka acell jaat ka...hiks"ucap marsha dipenuhi isak an,bahkan susah buatnya berbicara
indah yang mendengar mendengus pelan dan beralih menatap sang adik,ashel.
"di apain cell adik nya"ucap indah lembut menatap ashel
"hehe gk sengaja"ucap ashel nyengir menatap sang kaka
indah tau ashel bukan tipe akan menjelaskan nya,ashel lebih memilih sang korban menjelaskan nya agar lebih jelas,sedang kan freya dan chika hanya sudah memaklum in sikap jahil sang adik
alhasil mereka menunggu sang adik kecil nya selesai menangis agar dapat menjelaskan yang sebenarnya
Beberapa menit kemudian
marsha sudah menjelaskan semua nya,ashel tidak membantah ia meminta maaf,chika sedikit kesal saat mendengar sang adik sedikit mengelak tadinya
"sell lain kali jangan gitu ya,marsha kan takut kecoa,lain kali jangan gitu ya"ucap indah lembut mengelus kepala sang adik
"sell pliss,jail lu bener bener ya,marsha lagi pipis lu masukin kecoa ke kmaar mandi"ucap chika menatap ashel
"maaf atuuh,lain kali gk lagi"ucap ashel
marsha memeluk sang kaka,freya ia menenangkan sang adik dengan mengelus kepalanya
kini mereka lanjut menonton tv berbincang ringan,dan meminum coklat panas
22.35
Jam sudah hampir menuju tengah malam,mereka kini membersih kan tubuh masing masing agar bisa tidur dengan lelap,berbeda dengan sang adik kecil yang sudah tertidur setelag menangis tadi,marsha tergeletak tepat di sofa ruang tv,chika sudah memaklumi hal ini,ia mengangkat sang adik untuk memasuki kamar
freya yang pas pas an baru ingin masuk,ia menoleh sang kaka yang mengangkat sang adik dan memasuki kamar sang adik,freya ikut masuk
"kak bangunin dulu bersih bersih,ntar tidur ya gk nyenyak"ucap freya kepada chika yang sedang merenggangkan ototnya
YOU ARE READING
The Sniper
Randomdatang dengan senyuman semeringgah,pergi dengan tangisan dan bercak darah "kau pergi meninggal kan bercak darah"_asl "kebahagiaan ku ada padamu"_adl cerita ini aku buat karna kesenangan atau mau ad kegiatan makaasiihhhh happy read,jan lupa vote yaww...