bonchap 03

66 6 1
                                    

Kaki kecil itu berdiri di depan pintu putih besar milik renjun,dengan tangan kiri menjinjing kotak makan .

Gadis bernama yoora mengangkat tangan kanannya melihat jam tangan miliknya ,pukul  sembilan .

Tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah besar ini.seperti kata satpam penjaga kediaman keluarga Huang itu bahwa mama papa nya sedang berada di Jilin china untuk urusan bisnis.

Itu artinya renjun hanya berdua bersama bik sum , art rumah itu.

Tapi semalam renjun mengatakan bahwa teman-temannya akan datang kerumahnya untuk sekedar bermain.

Sudah sesiang ini masih belum bangun? Mereka tidur jam berapa? Jangan-jangan mereka berbuat yang aneh-aneh, yoora bertanya-tanya.

Semalam juga ia tidak sempat bertukar kabar dengan renjun,karna sibuk mengerjakan tugas kuliahnya yang mulai menumpuk.

Tangan kanannya memegang kenop pintu , mendorong pintu rumah besar itu dengan mudahnya. ke dua alis yoora mengkerut , bisa-bisanya rumah besar ini tidak di kunci .

"Ceroboh" ucap yoora.

Tanpa berkata-kata lagi yoora segera masuk ke rumah ,ia takut ada orang yang masuk begitu saja ke rumah ini atau pun ada yang mengambil barang-barang di dalam.

Dan betapa terkejutnya, ia melihat ruang tengah  begitu berantakan. Ruang tengah itu penuh dengan bekas makanan ringan, kulit kacang di berserakan , bekas minuman kaleng di mana-mana bahkan tv masih menyala .

Sepertinya semalam mereka asik bermain game, terlihat haechan tidur sambil memegang stik game .
Sedangkan jeno dan jaemin tidur di sofa,Mark yang tidur dengan kepala di pangkuan haechan dan chenle yang tidur dengan mulut penuh makanan.

Yoora hanya bisa menggeleng ngeri ,melihat pemandangan di depan matanya saat ini. Bagaimana jika orang tua renjun pulang dan melihat ini semua, rumah mereka di jadikan markas para berandalan ini.

Yoora meletakkan kotak makan itu di meja, mengambil ponsel di tas selempang nya.menyetel alarm ala militer.

Alarm itu terdengar cukup besar untuk membangunkan mereka berlima. Satu persatu mata mereka terbuka .

"Kebakaran-kebakaran" teriakan haechan langsung berdiri melihat sekeliling, sedangkan yang lain kelabakan mendengar teriakan haechan barusan.
Chenle yang langsung berdiri sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya .

Mereka berlima berjejer dengan setengah sadar.

"Chan gua liat yoora di depan ,bener ga sih?"tanya jaemin menyenggol lengan haechan dan diangguki oleh Jeno.

Haechan mengucek matanya , mempertajam penglihatannya. Sedetik kemudian ia tersentak kaget ,melompat ke sofa.

"Anjir itu mah yoora woy!" Pekik haechan.

Ia turun dari sofa ikut berjejer dengan ke empat temanya .

"Kalian ini ngapain  aja sih semalem bisa seberantakan ini hah?!" Tanya yoora pada ke lima pemuda di depannya.

"Kita ga ngapa-ngapain Ra ,cuman main game"jawab haechan sambil menunjukan stik game yang ia pegang sedari tadi.

"Terus kenapa bisa berantakan ini?" Tanya yoora lagi.

"Ya bisa lah Ra , anak cowok" kali ini Mark menjawab.

"Kalo orang tua nya renjun tau , bisa-bisa renjun kena amuk" kata yoora.

"Ya jangan sampe tau atuh" haechan menjawab lagi.

Yoora sudah mulai kesal dan berusaha ngontrol emosinya .

cupu × cuek | huang renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang