002 : Vampire

667 106 4
                                    

"Apa maksudmu?" Tanya Jisung panik, dirinya menatap temannya yang kini memeluk dirinya.

Pemuda tampan dengan mata elang tersenyum, matanya memerah. Perlahan tubuh mayat korban itu terbakar dan menghilang menjadi abu.

"Apa yang kau lakukan?" Teriak Jisung, kepalanya masih memproses apa yang terjadi di depan matanya ini.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, mereka akan datang! Bersembunyi di belakang ku jika kau tidak ingin menghilang, Jiel!" Tukas pemuda itu menarik Jisung yang sedang memeluk temannya ke belakang punggungnya.

"Sun, kamu tidak apa kan?" Tanya Jisung kepada Renjun yang merupakan temannya.

"Aku takut, Jie! Bagaimana mungkin dia bisa membakar mayat itu terlebih mayat itu juga berteriak seakan-akan hidup!" Renjun berbicara dengan badan yang bergetar.

Jisung hanya mengusap bahu Renjun guna menenangkan Renjun. Pemuda tampan itu menatap semuanya, dia mendecih tak suka.

Tiba-tiba saja datang seorang pemuda tampan, berwarna Adonis. Jisung dan Renjun yang berada di belakang punggung Jaemin mengintip dari belakang. Pemuda asing yang baru datang ini membungkuk hormat kepada orang didepan mereka.

"Jeno, apakah mereka semakin mendekat?" Tanya pemuda itu.

Jeno mengangguk, "Mereka ingin mengambil anggota baru mereka, Tuan!"

Pemuda itu mendecih, "Apakah mereka merencanakan kudeta dengan mengumpulkan para anggota baru? Benar-benar sialan yang menyebalkan!"

Jeno hanya diam, menatap kedua manusia yang bersembunyi dibalik punggung sang Tuan.

"Mereka?"

"Dia adalah Jiel-ku dan ini adalah temannya. Keduanya adalah saksi mata, bisa saja mereka jadi korban selanjutnya. Kita harus melindungi mereka,"

Jeno mengangguk, dia menatap Renjun dengan tatapan intens. Wajah manusia itu terasa tidak asing.

Perlahan lampu ruangan itu mati beberapa saat kemudian hidup lagi, hawa dingin menyeruak, terdengar suara kaca pecah dan jeritan satpam yang menjaga di lantai bawah. Tak lama terdengar suara dobrakan pintu yang berhasil mengejutkan Jisung dan Renjun.

Kini pintu ruangan ini terlempar ke dalam menuju ke arah Jaemin, untuk saja Jeno langsung saja mengeluarkan pedang yang entah darimana asalnya.

Jisung menatap kedepan, dapat dia lihat ada sekelompok orang berjubah kini berada di depan pintu. Mereka berjalan masuk, menatap tajam kearahnya.

"Di mana anggota baru kami?" Teriak pemuda berjubah.

"Sampah, harus dimusnahkan. Begitu juga dengan kalian semua," seru pemuda tampan itu dengan senyuman bengisnya.

"Siapa kau yang berani menentang kehendak, Tuan kami?" Teriak orang berjubah itu.

Pemuda itu tertawa keras, salahnya yang sibuk mencari sosok pelayan yang merupakan cintanya itu. Jadi banyak Vampire yang tidak mengenali dirinya lagi, padahal dia adalah raja dari segala raja. Bahkan dengan sentilan jarinya dia bisa membuat mereka menjadi abu seperti vampire yang baru lahir tadi.

"Menurut mu?"

"Kami tidak peduli, jika kami tidak mendapatkan anggota baru kami maka dua manusia yang di belakang kalian akan kami jadikan makhluk yang sama seperti kami!"

"Lakukan jika kau bisa!"

Tubuh pemuda tampan itu kini dipenuhi dengan asap hitam, sedangkan Jeno sudah bersiap-siap dengan pedangnya yang mengeluarkan api.

"Serang mereka!" Perintah orang berjubah itu.

Pemuda tampan berbalik menatap Jisung, mengusap pipi Jisung dengan lembut, mengecup tangan Jisung. Membuat Jisung kebingungan sendiri dengan tingkah laku pemuda didepannya ini.

"Jiel, kuharap kamu tidak terkejut dengan apa yang terjadi nantinya!"

Perlahan gumpalan asap hitam mengerubungi Jisung dan Renjun.

"Jangan keluar dari asap ini, jika kalian ingin tetap hidup!"

Kini keduanya saling berpelukan saat melihat pertempuran tepat di depan mata mereka. Jisung dan Renjun dapat melihat para orang berjubah itu mati dengan cara mengenaskan.

Ada yang tertusuk di jantung dan perlahan terbakar menjadi abu karena pedang Jeno, dan juga ada yang kepalanya terpenggal karena kabut asap hitam milik pemuda misterius itu.

"Arghh! Kenapa kalian bisa begitu kuat? Padahal kami selalu meminum darah manusia!" Teriak pemimpin orang-orang berjubah.

Jisung dan Renjun serentak saling menatap satu sama lain, darah manusia katanya? Apakah mereka benar-benar Vampire?

Jadi apakah Vampire itu nyata?

Mr. Vampir and His Servant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang