004 : Berbeda

585 91 11
                                    

Jaemin terkekeh saat melihat isi hati Jisung yang panik karena dirinya berada di sarang para vampir, Jisung berpikir bahwa dia akan segera mati sekarang. Padahal Jaemin tidak akan membiarkan hal itu terjadi, lagipula pada kehidupan sebelumnya Jiel memberikan kebebasan bahwa dia bebas melakukan apapun pada dirinya yang sekarang. Karenanya, Jaemin bertekad akan mengubah Jisung menjadi vampir yang hanya akan melayani dirinya seumur hidup.

"Tenanglah, kau tidak akan mati!" Ucap Jaemin, menenangkan Jisung.

Jisung melotot tak percaya, dia masih tidak bisa mempercayai Jaemin. Hei! Mana ada seseorang yang tiba-tiba menolong dirimu jika tidak ada maunya? Apalagi Jaemin adalah seorang vampir.

"Hilangkan pikiran burukmu! Aku tidak akan melakukan apapun padamu, percaya lah akan hal itu!" Ucap Jaemin meyakinkan.

"Tidak! Beritahukan dulu aku alasan kenapa kau menyelamatkan diriku? Setidaknya dengan alasan itu aku bisa yakin bahwa kau tidak akan melukai diriku!"

Jisung memang bukan tipe orang yang mudah percaya dengan orang lain. Oleh karena itu dia membutuhkan validasi yang kuat untuk membuatnya percaya pada orang tersebut, ya walaupun Jaemin bisa dikatakan bukan orang.

Jaemin tersenyum, kemudian mengambil sebuah lukisan. Itu adalah lukisan dengan wajah Jisung, disana Jisung nampak begitu dewasa dan kalem tidak seperti sekarang.

"Dia adalah Jiel, pelayanku! Aku sangat menyayangi dirinya yang hanya manusia biasa, lebih tepatnya mencintai dirinya dan kau adalah reinkarnasi dari Jielku! Aku sudah menunggu kelahiran mu sangat lama mungkin sudah ribuan tahun," terang Jaemin kepada Jisung.

Jisung menatap Jaemin dengan tatapan tajam, "Jadi kau ingin mengembalikan Jielmu seperti dulu?"

Jisung benar-benar tidak bisa berpikir positif, mungkin saja kan Jaemin ingin mencuci otaknya untuk kembali seperti Jiel yang dulu? Jisung tidak mau itu dia tidak ingin menjadi orang lain.

Jika hal itu benar-benar terjadi bukankah lebih baik Jisung mati saja? Kehilangan diri sendiri saja sudah dianggap sebagai kematian jadi kenapa tidak mati sekalian?

Jaemin membaca semua yang Jisung pikirkan, bibirnya berkedut kesal menatap pemuda di depannya itu. Kenapa sih Jisung hobi sekali memikirkan kematian, apa jangan-jangan dia terobsesi dengan kematian?

Jaemin menyentil dahi Jisung membuat Jisung meringis kesakitan, menatap Jaemin tajam dengan bibir mengerucut ke depan.

"Auh! Sakit!" Ucap Jisung mengelus dahinya.

Jaemin hanya tersenyum, kemudian memeluk Jisung dengan erat. Mengusap punggung Jisung dengan lembut, walaupun Jisung memberontak.

"Dengarkan aku ya! Kau dan Jiel bagiku berbeda walaupun kalian sama tapi jiwa kalian berbeda. Kau adalah Jisung dan Jiel adalah Jiel. Aku menyukaimu begitupun dengan Jiel, tapi jika disuruh memilih maka aku akan memilih dirimu! Karena Jiel egois, dia ingin hubungan kami sebatas pelayan dan majikan! Sedangkan dirimu, kau itu manis. Jikapun kau tidak mau bersamaku, aku tetap akan mengurungmu agar menjadi milikku! Kali ini akulah yang egois!" Terang Jaemin panjang lebar.

Jisung mendecih, "Kalau begitu lebih baik kau bersama Jiel! Masih banyak mimpi yang harus ku coba tahu! Aku ingin bekerja untuk negara ku!"

Jaemin melepaskan pelukannya, dia memegang pundak Jisung. "Aku tidak akan menghalangi mimpimu dan melindungi dirimu, hanya saja jadilah milikku dan semua impianmu akan terkabul. Oh, iya satu lagi! Jangan berpikiran tentang kematian, karena umurmu akan sangat panjang! Percayalah padaku!"

Jaemin mengecup dahi Jisung, membuat yang muda terbelalak kaget, jantungnya berdebar kencang karena ulah Jaemin, wajahnya memerah malu, lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan protes.

"Kau langsung diam ya? Apa bagusnya aku menciummu saja ya, saat kau mulai cerewet!"

Plak!

Jisung memukul kepala Jaemin, "Hei! Kau kira kita itu apa? Tanpa hubungan kau ingin menciumku?"

Kini Jaemin menatap Jisung dengan tatapan jahil, bibirnya terangkat menjadi seringai yang sialnya menambah ketampanan seorang Jaemin di penglihatan Jisung.

"Oh, apakah itu kode bahwa aku harus segera menikahi dirimu?"

Mr. Vampir and His Servant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang