Jisung diam, dia kebingungan saat ini. Semua hal yang dihadapinya terasa begitu sulit apalagi saat disuruh untuk memilih. Sejujurnya diantara kedua pilihan itu tidak ada yang ingin ia pilih karena dua-duanya sama-sama buruk dimata Jisung.
Saat bersama Jaemin maka Jisung merasa tidak akan ada kebebasan di sana, tapi jika pergi keluar dan bertemu mereka maka Jisung benar-benar akan tamat. Jisung tidak ingin berubah menjadi monster dan menggila saat tuannya mati.
Hal-hal seperti ini sama sekali tidak ada di dalam kamus hidupnya Jisung tetapi saat ini dia harus menambahkan hal-hal seperti ini hanya karena sebuah tugas dari dosennya. Jika harus menyalahkan seseorang maka yang harus disalahkan adalah dosennya.
Jaemin membaca seluruh isi pikiran Jisung, nyatanya baik Jiel dan Jisung sama-sama tidak ingin berubah menjadi monster penghisap darah yang abadi, mereka ingin hidup sebagai manusia yang memiliki batas. Tapi Jaemin mencintai mereka, Jaemin tidak ingin cintanya di makan waktu, dia ingin hidup bersama cintanya untuk selama-lamanya karena itu Jaemin akan mengambil langkah egois dan merubah Jisung menjadi vampir seperti dirinya.
"Pilih saja Jisung, jika kau bersamaku maka aku pastikan aku akan memberikan mu segalanya," bujuk Jaemin.
"Tapi bagaimana dengan kebebasan ku?" Tanya Jisung kepada Jaemin.
Jaemin tersenyum, bibir merah yang biasanya menghisap darah itu mengeluarkan kata-kata manis penuh jebakan, "Kau tetap mendapatkan kebebasan dalam melakukan apapun, hanya saja aku akan selalu mengawasi dirimu memastikan bahwa tidak ada para bedebah yang mengincar dirimu,"
Jisung mendengus, itu sama saja dengan tidak ada kebebasan di dalam kehidupannya lagi.
"Apakah tidak ada cara lain untuk menghindari kejaran para vampir itu?" Tanya Jisung kepada Jaemin, dia yakin Jaemin mengetahui hal itu.
"Tentu saja ada, tapi aku tak yakin kau akan mau melakukan hal ini,"
"Memangnya apa?" Tanya Jisung penasaran.
"Menjadi vampir juga," ucap Jaemin main-main.
"Kalau aku menjadi vampir berarti aku ras budak dong!" Ucap Jisung dengan kesal.
"Walaupun kau budak, aku tetap akan memperlakukan mu dengan baik." Ucap Jaemin, dia tidak akan memperlakukan Jisung dengan buruk saat Jisung berubah menjadi vampir lagipula yang akan merubah Jisung menjadi vampir adalah dirinya jadi Jisung tidak ada berada dalam kasta terendah selama dia bersama Jaemin.
Jisung menatap Jaemin tidak percaya pada Jaemin, "Kau memang akan baik karena kau suka denganku tapi bagaimana dengan tuanku nanti? Kau pasti menyuruh seorang bawahan dirimu untuk menghisap darahku!"
"Aku tidak akan menyuruh orang lain, aku lah yang akan mengubah mu jadi tidak ada yang perlu kau khawatirkan, tidak akan ada yang meremehkan dirimu. Selain itu aku jamin saat dirimu menjadi seorang yang sama seperti ku maka kau tidak akan mengalami kesulitan sama sekali. Kau akan menjadi semakin cepat, kau akan menjadi kuat, insting dan penciuman mu akan lebih baik ribuan kali daripada manusia biasa, itu semua akan membantu dirimu yang ingin bekerja di bidang pemerintah!" Ucap Jaemin, dia membujuk Jisung agar pemuda itu mau menjadi vampir.
Jisung diam, dia tidak tahu harus menjawab apa lagi. Tetapi untuk saat ini dia tidak menginginkan hal seperti itu.
"Apa pilihan mu Jisung?" Tanya Jaemin, dia ingin terus mendesak Jisung agar pemuda Park itu menyerah.
"Menjadi vampir? Aku akan memikirkan hal itu nanti, tapi aku memilih untuk selalu bersamamu! Lagipula kau adalah raja mereka pasti banyak yang akan patuh kepada mu." Jawab Jisung dengan sedikit berat.
Jaemin tersenyum senang, setidaknya Jisung memilih dirinya sebagai tempat perlindungan. Jaemin yakin perlahan tapi pasti Jisung akan mau menjadi kaumnya dan mereka akan menjadi pasangan abadi.
"Baiklah jika itu maumu, aku akan melindungi dirimu serta menunggu jawaban mu yang lainnya."
"Sekarang apakah aku tetap tidak bisa pergi kemanapun?" Jisung bertanya, jika dia tidak berubah jadi vampir maka dia tidak bisa pergi kemanapun kan?
"Bisa, aku akan menandai dirimu sehingga para vampir tidak akan berminat lagi pada mu!"
