Zhang Junhao x Mu Zhicheng.
Moment-Salah paham-
"Zhang Junhao~" panggil pelan Mu Zhicheng.
"Cukup Mu Zhicheng ayo putus.." dengan tegas Zhang Junhao berbicara.
"... Baiklah, aku akan melepaskanmu, tapi kamu tidak mencintaiku, jadi aku tidak pempertahankannya.
Ups.. Hari ini pasti main besar ini.. Petualangan sb Zhang Junhao dia akan pergi, dia akan pergi ke sb orang itu nanti, sekarang sedang membujuk istrinya dulu.
"Mu Zhicheng" Zhang Junhao berkata.
"Nah, ada apa sebenarnya, apa ada yang salah? mantan pacar".
"Tidak, Mu Zhicheng jangan marah jangan seperti ini..".
"Kita sudah putus, mau apa lagi?".
"Dengarkan penjelasan saya!" tegas Zhang Junhao.
"Jangan dengarkan".
Mu Zhicheng baru saja akan bangun dari duduknya dan pergi, Zhang Junhao menggandeng tangan Mu Zhicheng menahan agar dia tidak pergi dulu dan berbicara yang benar.
"Sayang.. Aku baru saja kehilangan petualangan besar.. Orang itu meminta ku untuk mengucapkan selamat tinggal pada orang yang paling kucintai.." kata Zhang Junhao.
Zhang Junhao meninggalkan air mata Mu Zhicheng buru-buru memeluk Zhang Junhao dan menyentuh rambut yang lembut milik Zhang Junhao, dia terbenam dalam pelukan Mu Zhicheng.
"Maaf kan aku, Shun.. Aku salah paham pada mu".
Woohoo Zhang Junhao pikir bayi itu benar-benar tidak menginginkannya lagi.
"Bagaimana mungkin?, aku butuh penjelasan!".
"Pada saat kamu tidak sekolah aku berkelahi dengan orang kelas sebelah-"
"Apa? kamu berkelahi!" 3kata ini memotong perkataan Zhang Junhao.
"Dengarkanku dulu enzai!".
"Maaf".
"Hanya karna aku tidak sengaja mendorongnya saat jam isrirahat kemarin, dia marah dan menantangku untuk taruhan, kita .(Berpikir kembali). kita bermain basket, dan orang itu berkata kamu yang membuat masalah ini aku yang membuat kesepakatan"
"Jadi apa kesepakatannya?" tanya Mu Zhicheng.
"Jika diantara kita kalah maka lepaskanlah orang yang paling kita cintai kata orang itu, dia sengaja menjebak ku. Saya baru saja latihan estapet, lalu di tantang olenya jadi saya cukup lelah dan di sana saya kalah dan di sini saya berkata. Aku pikir kamu benar-benar marah!".
"Maaf kan aku sudah membuatmu kerepotan" kata Mu Zhicheng.
"Tidak, ini keharusan seorang pemimpin" Zhang Junhao mencoba bercanda.