04

672 87 6
                                    

Pagi hari seperti biasanya, seorang Greesella Sophina Adhalia kembali datang terlambat lagi.

"Aduh Greesel lagi Greesel lagi udah deh kamu langsung cepet isi absen telat aja sana, saya udah males denger alasan kamu." Perintah dari Bu Sisca dengan raut wajah yang sudah muak.

Greesel pun segera menghampiri Bu Feni yang sekarang sedang bertugas untuk menjaga absen terlambat.

"Kamu ga bosen kah Gre terlambat terus?"

"Engga Bu."

"Kamu lagi ada masalah kah? Saya tau betul kamu itu pas kelas 10 anak yang aktif, baik, dan pintar di kelas. Tapi kenapa di kelas 11 ini kamu malah jadi berubah begini?" Dengan tatapan kecewa Bu Feni menatap Greesel.

"Gapapa Bu, saya pengen berubah aja hehehe."

"Berubah itu seharusnya menjadi lebih baik, bukannya malah menjadi lebih buruk. Kalo kamu memang memiliki masalah yang mengganggu kamu dalam belajar kamu bisa bercerita kepada saya atau Bu Sisca di ruang BK."

"Engga ada kok Bu, tenang aja."

"Bagaimana saya bisa tenang kalau salah satu murid favorit saya kelakuannya berubah jadi begini? Coba berubah perlahan ya? Kasian orang tua kamu kalau kamu begini terus."

"Iya iya Bu, saya akan mencoba berubah."

"Janji ya?" tanya Bu Feni sembari mengajukan jari kelingking.

"Janji." Sambil mengaitkan kelingkingnya Greesel tersenyum manis.

"Iya udah sana, kamu lari keliling lapangan 10 kali."

"Yah Bu, kirain udah janji-janji manis ga bakal dapet hukuman."

"Hukuman tetap hukuman, sudah sana kamu lari."
_________________________________________

Greesel POV

Setelah menjalani hukuman aku pun segera menuju ke kelas, bel jam pergantian mata pelajaran sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Semoga saja aku masih diperbolehkan masuk.

Di dalam kelas terlihat Bu Gracia yang sedang fokus menulis rumus-rumus fisika yang rumit, aku pun segera mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.

"Permisi Bu." Bu Gracia pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah ku.

"Oh Greesel, masuk. Tumben ga langsung bolos." Aku melangkahkan kaki masuk ke kelas.

"Engga Bu, tadi abis dapet hidayah dari Bu Feni." Sambil meletakkan surat izin masuk ke kelas di meja guru aku melemparkan candaan.

"Hahaha ada-ada saja kamu ini, iya sudah sana duduk."

Ku lihat Jeane yang sudah setengah tertidur sambil menopang dagu, hadeh anak ini.

"Woy bangun."

"Weh cuy, tumben ga bolos."

"Iya lah, kan mau berubah."

Saat akan mengeluarkan peralatan ku dari dalam tas tiba-tiba Bu Gracia berujar.

"Greesel sama Alya, kalian tukeran tempat duduk ya."

"Loh, kenapa Bu?" tanya ku heran.

"Biar kamu berubah, siapa tau dengan duduk di sebelah Gracie kamu jadi lebih rajin."

"Yeee itu mah ga ngaruh Bu."

"Sudah jangan banyak alasan, cepat pindah."

Akhirnya mau tidak mau aku pun beranjak dari tempat duduk ku di samping Jeane.

"Good bye bro, sehat-sehat ya sama Gracie." Sambil mengejek Jeane melambai ke arah ku.

"Tai. Kesenangan kan lo sebangku sama Alya?" ujar ku berbisik.

Dia: Greesel Gracie (Greecie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang