🀦'page OO7

1K 137 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tsk! Sial!” Kaveh berdecih kesal kala keluar dari Lambad's Tavern ternyata Sumeru di guyur hujan yang sangat deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tsk! Sial!” Kaveh berdecih kesal kala keluar dari Lambad's Tavern ternyata Sumeru di guyur hujan yang sangat deras. Setidaknya tunggu Kaveh di rumah rentalnya baru hujan dong, kenapa harus sekarang. Alhasil Kaveh menunggu disana hingga waktu menunjukan petang hari dan tidak ada tanda hujan akan berhenti.

Disela kekesalannya, Kaveh melihat perawakan sosok perempuan membawa payung dengan kotak besar di tangan kanannya, terlihat kesulitan juga membawa kotak sebesar itu terutama karena hujan. “Kaveh?” dan perempuan itu adalah [Name]. “Sudah berapa lama Kaveh terjebak hujan disini?”

“Satu atau setengah jam mungkin,” Kaveh menghela nafasnya dengan berat. “Lebih baik [Name] berteduh saja, sangat merepotkan membawa barang ketika hujan.”

“Sayang sekali. . . Aku harus cepat kembali karena ada janji juga,” mendengar kata janji membuat telinga Kaveh terbuka lebar. “Mmm. . . Bagaimana jika kita berbagi payung?”

Wah, jika itu yang di tawarkan akan sangat berbahaya bagi Kaveh. Bisa - bisa [Name] akan tahu kalau Kaveh menumpang di rumah Alhaitham. “B— begini saja. Aku akan mengantar [Name] kembali ke rumah lalu meminjam payung mu untuk pulang, jika [Name] hanya punya satu payung aku akan mengantar [Name] dulu.”

Menurut Kaveh kesempatan kali ini sangat menguntungkan, jika benar [Name] menemui Alhaitham berarti seluruh kecurigaannya bukan sekedar kebohongan semata.

Kaveh dan [Name] berbagi payung untuk sementara. Kaveh membawa barang milik sang wanodya sementara [Name] yang memegang payung. Pertama pergi kerumahnya lalu Kaveh mengantar [Name] ke Puspa Café. Bola mata bagaikan batu kristal amber merah milik Kaveh bergelinding kesana dan kemari mencari jejak kehadiran Alhaitham namun nihil. Ia menghela nafas dengan kecewa.

Setelah melambaikan tangan pun, Kaveh masih menunggu didepan Puspa Café berharap akan ada siluet Alhaitham bersama dengan [Name] namun nyatanya tidak. Hampir menyerah, impian Kaveh melihat sosok Alhaitham berdua dengan wanita saja pun terwujud.

Jendela lantai atas tepat bersebelahan dengan meja yang [Name] pesan, dari luar Kaveh dapat melihat Alhaitham yang memberikan jubahnya pada [Name] lalu dibalas oleh sang wanodya dengan usapan ringan di rambutnya.

“Sulit dipercaya,” suara kamera yang baru saja mengambil gambarnya terdengar dari samping Kaveh. Cyno dengan kamera kesayangan telah memotret bukti bahwa Alhaitham benar - benar menjalin hubungan dengan [Name] pengajar kesayangan para murid di Darshan Amurta.

 Cyno dengan kamera kesayangan telah memotret bukti bahwa Alhaitham benar - benar menjalin hubungan dengan [Name] pengajar kesayangan para murid di Darshan Amurta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUAR KECYDUK ANDA TERCYDUK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DUAR KECYDUK ANDA TERCYDUK

mmf pendek bgt hisk

⾕𝐐𝐔𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ࣪˖ ִֶָ𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌◈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang