🀦'page OO9

509 69 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Selamat pagi, Tighnari!” Pagi yang begitu cerah untuk di awali dengan senyuman dan suasana hati yang damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Selamat pagi, Tighnari!” Pagi yang begitu cerah untuk di awali dengan senyuman dan suasana hati yang damai. Keseharian yang begitu tenang namun nyaman. “Tighnari, kau tau? Sekarang para orangtua tidak lagi mengkonsumsi kopi dengan susu sapi, melainkan dengan susu almond yang ku bikin! Aku sangat senang karena pasien Dokter Zakariya berkurang sedikit.”

Tighnari sendiri juga cukup senang dengan kemajuan yang [Name] buat. Ia akui, Tighnari sendiri memesan susu almond yang di kembangkan oleh [Name] karena rasanya yang manis gurih dan tidak bikin kembung seperti susu sapi.

Tapi pada saat ini ada misi yang begitu penting dan harus di selesaikan demi kebaikan bersama. Atau lebih tepatnya agar rasa penasaran Tighnari dan yang lain mereda.

“Kau tidak pernah cerita tentang hubungan mu dengan Alhaitham—”

“Y– YA?!” Respon yang begitu kuat, panik dan gugup bukan perpaduan yang cocok untuk sosok yang dikenal dengan sikap ramah tamah. “Alhaitham cerita ya? Aku tidak menduganya dia akan bercerita.”

“Begitu lah,” lebih tepatnya 'kan mereka semua mendesak Alhaitham untuk mengaku dibandingkan menceritakan tentang hubungannya dengan [Name]. “Jadi, bagaimana?”

Sungguh, rasanya sangat malu untuk bercerita tentang kisah cintanya. Terlebih lagi karena [Name] lebih tua dibandingkan Alhaitham, normalnya yang pria selalu lebih tua karena mereka yang akan memimpin hubungan atau rumah tangga nanti.

[Name] juga sebenarnya tidak ingat terlalu banyak saat mereka masih mengayam pendidikan di Akademiya, itu karena Alhaitham selalu berkerumunan dengan orang dewasa yang jenius sedangkan [Name] tergolong biasa saja.

Khusus hari ini, setelah jam mengajarnya selesai, [Name] memutuskan untuk mengunjungi rumah Tighnari di Gandharva Ville untuk bercerita, lagi pula mereka sudah berteman lama, rasanya sangat bersalah jika teman dekatnya tidak mengetahui berita besar tentang kehidupan [Name]. Ia juga bertemu Collei yang masih belajar tentang jamur beracun dan membantu Tighnari mengobati pasien.

Yang jelas, [Name] tidak pernah dekat dengan Alhaitham, bahkan ketika bertemu mereka tidak bertukar sapa. Tapi ketika Alhaitham di angkat menjadi Acting Grand Sage, mereka lebih sering bertemu karena [Name] merupakan pengajar dan harus memberi laporan terkait kelasnya.

“Kau ingat tidak saat aku izin tiga hari? Itu, sungguh memalukan,” ucap [Name] dengan pipi merona karena malu.

Hari itu, ketika ia mengajukan dana untuk keperluan pelajar baru, Alhaitham menolaknya. Karena ajuan yang [Name] berikan untuk mengajari hal dasar tentang pengelolahan obat yang mana itu syarat masuk Amurta jadi sudah seharusnya mereka paham tentang dasar.

[Name] menolak karena ada baiknya pelajar memulai dari dasar lagi demi keselamatan. “Kau lebih baik mengajar bayi saja, bahkan anak berusia 10 tahun bisa memahami dasar pembuatan obat. Jangan membuang-buang dana untuk hal kecil seperti ini.”

Perkataan Alhaitham pada hari itu membuatnya sakit hati. Padahal jika para pelajar tidak memiliki keahlian dasar yang sempurna, bagaimana bisa mereka mempelajari pembuatan obat yang rumit? Sama saja seperti memaksakan mereka belajar algoritma tapi tidak paham perkalian dan pembagian.

“Anak usia 10 tahun yang kau maksud adalah dirimu sendiri. Anak 10 tahun normalnya masih bermain dengan bebas, mereka semua tidak memiliki otak jenius sepertimu dan harus belajar mati-matian,” lalu [Name] berakhir pulang dengan air mata.

Orang yang sempurna dan jenius memang sangat menyebalkan. Mereka berpikir di dunia ini otak seperti mereka di anggap normal dan sudah sewajarnya mereka semua seperti dirinya padahal tidak. Siapa yang tidak ingin menjadi seperti Alhaitham? [Name] saja sangat rendah diri karena Alhaitham bisa lulus di usia muda dengan nilai sempurna sementara dia harus belajar dari pagi hingga pagi selanjutnya.

Pada hari kedua, Alhaitham datang kerumahnya sembari membawa makanan ringan untuk [Name] santap. Tidak terbayang di pikiran [Name] sang Acting Grand Sage datang untuk meminta maaf seperti kucing yang tersesat.

“Anda menangis?” Tanya Alhaitham kala melihat mata sang wanodya memerah. “Saya datang untuk meminta maaf. Proposal nona sudah saya tanda tangani, besok barangnya akan tiba.”

“Anda datang dan berpikir memberikan persetujuan akan menyelesaikan masalah. Tapi anda sudah menyakiti hati para pelajar. Mungkin hanya saya yang mendengarnya tapi anda benar-benar merendahkan para pelajar.”

Tidak terbayangkan juga melihat wajah Alhaitham menjadi murung kala itu, sangat asing seperti sedang berbicara dengan sosok lain. “Anda membenci saya?” Tanya Alhaitham dengan nada yang rendah.

“Saya tidak pernah bilang—”

“Tolong maafkan saya, Nona [Name]. Perkataan saya sudah keterlaluan seperti yang anda katakan. Maka dari itu tolong maafkan kesombongan saya.”

Apa yang dilihat [Name] pada hari itu sangatlah aneh dan asing. Alhaitham, seorang Alhaitham meminta maaf dengan tulus?

Mungkinkah Teyvat akan hancur, dan pikiran konyol [Name] semakin berkembang kala Alhaitham mengeluarkan dana yang lebih besar untuk Amurta. Di mulai dari peralatan, persediaan bahan hingga memperbagus Pardis Dhyai.

Tentu semuanya bersyukur bahkan Tighnari merasa senang dan berpikir proposal [Name] berjalan lancar. Tapi terbalik dengan itu, [Name] merasa sangat gundah dan risau. Khawatir jika ia juga menyakiti perasaan Alhaitham karena perkataannya.

 Khawatir jika ia juga menyakiti perasaan Alhaitham karena perkataannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Haitham ooc gk si dsni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Haitham ooc gk si dsni. Khawatir ooc sumpeh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

⾕𝐐𝐔𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ࣪˖ ִֶָ𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌◈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang