"Ibundaa, Che udah pulang nihh." Ucapku ketika memasuki rumah.
"Eh bisa pulang kamu, Che. Padahal kan hujan, naik apa?" Bunda berjalan ke depan guna menghampiriku yang sedang mencopot sepatu serta tas yang sedikit basah karena terkena gerimis tadi.
Aku pun menyalami tangan Bunda sebelum menjawab pertanyaannya.
"Naik taxi, Bun. Dibayarin Aksa, hehe." Jawabku seadanya.
Terlihat Bunda berdecak pelan sambil menggelengkan kepalanya.
"Besok jangan gitu, ah. Ganti ya uangnya Aksa." Ucap Bunda.
"Siap Bun, aku ke kamar dulu, ya. Mau bersih-bersih dulu." Ucapku sambil berlari kecil menuju kamar.
"Habis ganti baju langsung ke meja makan yaa, Che." Bunda sedikit berteriak ketika mengatakannya karena langkahku yang semakin menjauh.
"IYAAAA!"
🌷
Ting!
Handphone Chera berbunyi, tanda ada chat yang masuk. Chera awalnya hanya melirik dari panel notif, tapi ketika mengetahui kalau itu chat dari Aksa, ia langsung membalasnya begitu saja.
Oh ternyata itu Aksa yang tidak bisa pulang karena hujan. Padahal tadi ia yang menawarkan bantuan pada Chera, tapi sekarang justru ia yang tidak bisa pulang. Lucu memang.
"Chee, ngapain sih lama banget di kamar?!"
Tuh kan Bunda udah manggil. Chera kalau udah megang handphone biasanya lupa waktu kayak gini nih.
"Iyaa Bun, sebentar." Ucap Chera yang langsung lari tergesa-gesa menuju meja makan.
Sampai di meja makan, Chera melihat menu kesukaannya tertata cantik di atas meja yang terbuat dari kaca tersebut.
Udang saus tiram!
Terlihat di sana Bunda telah menyiapkan sepiring nasi beserta temannya. Definisi 4 sehat 5 sempurna yang sesungguhnya lah pokoknya! Bunda memang sangat memperhatikan gizi dalam makanan untuk Chera.
Tapi sebentar, ayah kemana?
"Wah enak nih, Bun, hehe. Oiya, ayah kemana? Belum pulang?" Tanya Chera sebelum menyendokkan nasinya kedalam mulut.
"Nggak tau kemana, katanya sih tadi pagi mau ketemu-an sama orang." Bunda mengendikkan bahunya tanda tak tahu.
Chera hanya ber-oh ria sambil mulai menghabiskan makanan di piringnya itu.
"Che, pengumuman daftar anak-anak di kelas akhir udah keluar, ya?" Tanya Bunda.
"Iya udah, bun."
"Kamu sekelas sama Aksa?"
"Hah? Emang iya, bun? Aku belum liat jelas juga sih."
"Yasudah, habiskan ya makanannya. Bunda mau ke kamar dulu. Jangan lupa piringnya nanti dicuci, ya." Ucap bunda sembari membelai rambut hitam Chera.
"Iya, bun."
Sehabis makan, Chera pun membereskan meja makan dan tidak lupa mencuci piring seperti yang bundanya perintahkan tadi. Tapi tba-tiba Chera kepikiran, kayaknya dulu dia pernah sekelas sama Bima waktu masih home learning karena covid-19.
Atau hanya perasaan Chera aja?
Perempuan kalau udah penasaran itu tiba-tiba bisa menjadi stalker handal kelas atas, sama halnya dengan Chera. Setelah mengeringkan tangannya, jadinya langsung menari-nari di atas layar pipih itu.
"OH TUH KAN BENER! INI SIH BIMA YANG KERJAANNYA KESIANGAN KALO ADA ZOOM!" Chera heboh sendiri ketika berhasil mengingat hal yang bersangkutan dengan Bima.
"Tapi kenapa dulu aku nggak pernah notice dia, ya? Cuma tau kalau sekelas doang, selebihnya ya ntahlah."
"Byakta Manendra Warabrata, unik juga namanya. Kayak nama orang India lagi. Dipanggilnya Bima, cocok sih."
"Cocok buat aku nih, hihi. Eh apasih hahaha."
Chera terus saja bergumam sendiri selama berjam-jam tanpa disadarinya. Mungkin mulutnya sudah berbusa sekarang.
Ting!
Ah notif dari siapa lagi sih ini? Ganggu penyelaman Chera aja nih.
HAH?! Baru sehari aja udah banyak banget yang kirimin Bima menfess. Gimana besok-besok ya? Btw kok hati Chera kayak nyeri gitu ya? Apa Chera ikutan confess langsung aja ke Bima?
KAMU SEDANG MEMBACA
between us
ChickLitAlurnya klise, cuma berkisar tentang Aksa yang suka sama temen masa kecilnya alias Chera dan Chera yang malah suka sama sahabatnya Aksa. Tapi, walaupun nantinya Chera jadian sama Bima, Chera justru lebih butuh peran Aksa untuk terus di sampingnya. >...