Alurnya klise, cuma berkisar tentang Aksa yang suka sama temen masa kecilnya alias Chera dan Chera yang malah suka sama sahabatnya Aksa. Tapi, walaupun nantinya Chera jadian sama Bima, Chera justru lebih butuh peran Aksa untuk terus di sampingnya.
>...
Yes! Akhirnya classmeet selesai. Catat, benar-benar selesai!
Dan sekarang seharusnya libur akhir semester, tapi karena adanya perpanjangan classmeet jadi hanya diliburkan selama seminggu lamanya. Astaga, jahat sekali bukan? Seenaknya saja memangkas jatah liburan budak sekolah seperti ini.
Mungkin remaja seusia Chera lainnya sedang memanfaatkan waktu liburannya untuk hangout bersama teman-temannya atau sekedar bermain dengan kakak atau adiknya. Lain halnya dengan Chera yang hanya berguling-guling tidak jelas di kamarnya sendirian karena terlampau bosan.
Sebenarnya Chera bosan karena drama korea yang ia tonton marathon semalam sudah selesai dan merenungi para idol korea kesukaannya yang tidak kunjung melakukan comeback.
Bunda dan Ayah sedang pergi karena ada urusan, Chera sendiri malas ikut kalau ada urusan keluarga. Karena itu hanya akan membuatnya lebih bosan dan menguras tenaga serta emosi karena harus menghadapi 5 bocah kematian yang sayangnya mereka adalah sepupu Chera.
Ting!
Oh ternyata notif dari Aksa untuk yang kesekian kalinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chera melotot melihat pesan terakhir Aksa, dasar pemaksa. Dan ternyata benar saja, Aksa udah di depan rumah Chera sambil berkacak pinggang dan geleng-geleng kepala. Tatapannya seakan-akan berbicara "dasar anak perawan, gini hari baru bangun".
Sekarang tatapan Aksa beralih ke tubuh Chera. Kurang lebih seperti designer profesional yang sedang meneliti karya pakaian buatannya sendiri. Yang ditatap tentu saja merasa risih. Alis Chera mengerut untuk beberapa saat karena tindakan Aksa.
"Apaan sih, nggak jelas lo. Yuk cabut, ntar kesiangan." Ucap Aksa sambil menyodorkan helm miliknya ke Chera.
"Nggak ah, gue pake helm punya gue sendiri aja." Jawab Chera sambil menunjukkan sebuah helm berwarna silver di lengannya.
"Btw, itu baju lo nggak risih pake baju crop top kayak gitu buat olahraga? Mana roknya pendek banget gitu."
"Gapapa, buru-buru. Lagipula gue pake daleman lagi kok."
🌷
"Baru dua putaran, Che. Masa udah lemes aja?" Tanya Aksa dengan nada yang terdengar mengejek, sampai-sampai Chera ingin melempar botol minumnya ke arah wajah menjengkelkan Aksa.
Chera tidak menjawab, ia masih menetralkan deru nafasnya yang tidak teratur karena lelah. Sebagai gantinya, ia hanya menunjukkan jari tengah kanan kirinya pada Aksa. Tatapan matanya seolah mengatakan "u deserve die, bastard".
"Bercanda, Cheraa, ngambek mulu kayak cewe."
"Ngomong sekali lagi, gue pastiin alas sepatu mahal gue bakal tercetak di muka lo yang pas-pas an itu."
"Yaudah iya, siap salah. Anywaygua masih target 3 putaran lagi, mau ikut atau tunggu di sini? Atau mau pulang aja?" Tanya Aksa memastikan karena tampaknya keadaan Chera benar-benar buruk.
"Udah gapapa lo lanjutin target lo, aja. Gue di sini aja, nanti gue kabarin lagi. Gue mau nyari makanan aja."
"Oke deh, dadah Cheraaa~"
Dan sepertinya kebiasaan Aksa bertambah lagi, salah satunya adalah mengusak rambut Chera sebelum ia pergi. Katanya aroma rambut Chera yang sekarang enak, kayak permen. Padahal, Chera selalu memakai jenis shampoo yang sama. Dasar Aksa tukang modus!
Namun, saat hendak menuju stand makanan yang berada di sebelah timur jalan, mata Chera menangkap sesosok yang sedang ia kagumi. Yap betul sekali, itu Bima.
Terlihat Bima sedang berlari mengitari lingkar stadium di sana, sama seperti Aksa. Dan diselingi dengan beberapa stretching di pinggir lapangan. Terlihat juga terdapat earpods berwarna abu-abu menyangkut di telinganya. Keringatnya yang bercucuran semakin membuat Chera ingin melihatnya lebih dekat. Ditambah lagi, ia hanya memakai baju olahraga tanpa lengan dengan celana pendek. Sangat menawan!
Kalau begini caranya, bisa-bisa Chera sudah kenyang duluan karena melihat ketampanan Bima. Chera mengurungkan niatnya untuk pergi mencari sarapan.
Puk
"Lo ngeliatin siapa sih, Che? Serius banget."
"Eh kok lo udah sampe sini lagi aja, Sa?" Tanya Chera heran, perasaan ia baru di sini sekitar 7 menit. Kenapa Aksa larinya cepet banget, ya?
"Adanya lo yang daritadi bengong, Cheraaa. Udah 15 menit, gua udah selesai. Udah makan belum?" Tanya Aksa yang sekarang duduk di samping Chera.
"Belum, yaudah yuk cari di tempat lain aja. Gue lagi pengen sate taichan."
"Pagi-pagi pengen sate taichan, apa nggak sakit perut nanti?"
Chera tak menjawab, ia hanya menarik tangan Aksa menuju parkiran agar ia bisa cepat bertemu dengan sate taichan kesukaannya. . . . . . .
Chera's note---> Kira-kira ada yang tau nggak sih latar tempat Chera sama Aksa jogging disini? Clue nya ada di daerah Jakarta Pusat dan bertempat di lingkar luar stadion. Happy reading!