our first meet

18 8 7
                                    


Thursday , 15 th June 2022

"Halo, kamu panitia classmeet futsal, ya?" Tanya dari seorang laki-laki bertubuh tegap yang menghampiri seorang perempuan yang sibuk berkutat dengan papan score di sana.

"Iya, ada apa?" Jawab sang perempuan tanpa menolehkan pandangannya kepada laki-laki yang bercucuran keringat itu.

"Waktunya berapa menit lagi?"

Gadis itu pun melirik sejenak arloji berwarna hijau tosca di tangan kanannya, "Babak kedua tinggal 8 menit lagi."

Sang laki-laki hanya mengangguk lalu segera pergi untuk melanjutkan putaran babak yang kedua. Ia juga menenggak botol berisi air mineral di tangannya hingga tandas.

Tak lama, suara pluit panjang yang melengking terdengar jelas di sekitar lapangan, tanda akan bermulai lagi permainan babak yang kedua.

Pria bernomor punggung 25 dengan jersey berwarna hitam itu adalah captain dari kesebelasan kelas XI-IPA 2. Berulang kali ia terjatuh dan bangun dalam menjalani kedua babak permainan tersebut.

Brukk

"A-AWW DIA TERJATUH KERAS!"

Suara dari salah satu komentator itu membuat para panitia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lapangan. Rupanya sang captain terjatuh keras karena tak sengaja ber-adu kaki dengan tim lawan.

Bagian betis yang mulanya berwarna semulus putih susu itu menjadi seperti sehelai roti beroleskan selai strawberry alias kakinya berdarah! Uh tidak terbayang rasanya.

Beberapa petugas medis yang merupakan anak PMR dengan tanggap membawanya keluar lapangan untuk diobati. Wasit juga menanyakan apakah ia masih sanggup untuk melanjutkan pertandingan.

Dengan lugas, lelaki itu menjawab iya. Walau tidak bisa dipungkiri raut kesakitan di wajahnya yang sudah penuh dengan keringat.

Ia kembali melanjutkan pertandingan itu bersama tim kelasnya. Terlihat sangat dewasa dan tegas dalam memimpin jalannya pertandingan tersebut. Banyak juga perempuan-perempuan di sana yang sibuk memotret pria tersebut sambil mengeluarkan suara lengkingannya.

Dan akhirnya pertandingan pun selesai! Skor berakhir dengan angka 3-1 yang dimenangkan oleh kelas XI-IPS 1 yang tak lain adalah pihak lawan.

Raut kecewa pun tak bisa disembunyikan. Captain melayangkan kata-kata penenang untuk timnya. Kurang lebih seperti ini;

"Nggak apa-apa, namanya juga pertandingan. It's okay guys, proud of us. Kita udah berusaha dan itu keren menurut gua."

Di saat itulah, gadis yang sibuk berkutat dengan kertas dan papan skor itu mengalihkan pandangannya, merasakan sesuatu yang berbeda di dalam tubuhnya.

Dan,

Singkatnya, itu adalah prolog dari dongeng yang seharusnya tidak pernah tercipta di antara mereka berdua.
.
.
.
.

Cherry's note--->
Sebenernya ini udah beberapa kali aku pub dan aku unpub, tapi rasanya sayang kalau nggak ada yang menyaksikan kisahku yang ini. Jadi, selamat mengikuti kisah "between us" ini. Happy reading!

between usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang