terjebak

2.9K 277 18
                                    

suara lolongan serigala terdengar di hutan seakan meminta pertolongan.
Haechan dalam sosok serigalanya berlari menghindari tiga serigala dibelakang sana yang masih mengejar dirinya

berawal ia yang tak sengaja melihat jeno dengan kuda putihnya meninggalkan gerbang utama setelah ia berkunjung ke rumah matenya, haechan yang penasaran pun mengikuti mengikuti sosok temannya tersebut sampai jeno berhenti untuk mengikatkan kudanya di batang pohon ia pun bersembunyi di balik pohon yang cukup besar

"apa yang dia lakukan disini?" haechan melihat jeno sedang berbicara dengan kudanya lalu berlalu pergi.Haechan mengikuti dari belakang

haechan yang sedang bersembunyi merasakan disekitar lengannya seperti ada yang sedang merayap "kelabang sialan" ada kelabang yang ukuran cukup besar merayap si pergelangan tangannya

haechan yang panik,ia berusaha menyingkirkan serangga tersebut
"mampus kau kelabang sialan" dengan muka mengejeknya ia melihat kelabang tersebut sudah menggulung dirinya karna ia sengaja melemparkan dengan cukup keras

"sial bocah sipit itu pergi kemana?" dilihatnya didepan sosok jeno telah hilang dari pandangannya,haechan telah kehilangan jejak jeno

haechan memilih kembali mungkin lain kali ia bisa mengikuti jeno saat ia kembali ke daerah sini

haechan berjalan untuk kembali,ia berjalan cukup jauh sampai dirasa ia mendengar sebuah suara manusia dibalik batang pohon yang sangat besar.Karna rasa penasarannya ia pun mengintip,didepan sana matanya melihat empat pria dengan jubah hitam mengobrol

"kau harus berhasil menyelinap masuk"

"tentu saja,itu tugas yang sangat mudah bagiku"

suara tawa dari ke empat pria itu terdengar

"menyelinap? sepertinya aku harus segera memberitahu ketua"

haechan berjalan mundur secara perlahan berharap tidak akan ketauan oleh empat pria berjubah didepan sana,namun siapa sangka karna rasa paniknya haechan tak sengaja menginjak batang pohon yang menimbulkan suara cukup keras ditengah heningnya hutan membuat empat pria berjubah didepan sana menoleh secara bersamaan

"HEY SIAPA DISANA!" teriak salah satu pria berjubah

"sialan" umpat haechan,ia pun melakukan shift dengan Hugo serigalanya,berlari berharap bisa sampai dengan cepat ke desa.Namun siapa sangka dibelakang sana pria yang tadi dilihatnya juga melakukan shift dengan serigalanya mengajar sosok Hugo.Aksi kejar-kejaran terus terjadi hingga tanpa dirasa ia terjebak.

Disinilah sekarang Hugo terjebak dengan dikelilingi oleh empat serigala dibelakang sana.Keadaan terdesak mau tak mau Hugo memilih melawan empat serigala yang tengah mengepungnya.Menerjang serigala didepan dengan taringnya lalu melemparkannya

melihat temannya diserang ketiga serigala di sana langsung maju untuk menerjang Hugo, Hugo berbalik ia menggeram marah disusul oleh lolongan panjang,siap untuk melawan ketiganya.Hugo dengan gesit menggigit leher sang musuh lalu melemparkannya kearah pohon sampai tak sadarkan diri

"mereka pikir aku lemah cih" ucapannya dalam hati

Hugo menerjang mereka satu persatu, cukup mudah baginya melawan mereka, saat ia akan merobek kulit serigala yang terpojok olehnya, dibelakang sana serigala yang pertama Hugo serang telah sadar dari pingsannya, berlari gesit untuk menyelamatkan temannya,
Hugo yang tidak siap dengan serangan dibelakangnya langsung terpental cukup keras sampai menabrak pohon besar lalu berubah kembali menjadi wujud manusianya. menatap satu pria yang juga telah kembali dengan jubahnya sambil menodongkan belati kearahnya

Tenaga haechan sudah terkuras, matanya memburam karna rasa pening yang ia rasakan, dahinya yang robek mengeluarkan darah yang mengalir sampai lehernya,ia terbatuk mengeluarkan darah karena dadanya yang sesak, nafasnya yang tidak beraturan.Ia pasrah jikalau ini adalah akhir hidupnya, matanya tertutup saat sang pria berjubah didepan akan menusuk dadanya dengan belatinya

suara benturan keras didengarnya. Dibuka matanya karna rasa terkejutnya, walaupun pengelihatan nya memburam ia yakin sosok penyelamat didepannya ini adalah temannya, Jeno.Di depannya ia melihat jeno dalam sosok serigalanya,Rylee tengah mencabik cabik tubuh berjubah itu. Ia melihat bagaimana Rylee dengan sorot mata tajamnya tengah memisahkan bagian bagian dari tubuh sang musuh

saat matanya melihat sekeliling ia melihat pria berjubah lainnya berdiri bersiap ingin menusukkan belati yang dipegangnya ke arah jeno. Haechan dengan susah payah berdiri, diambilnya belati yang sempat terlempar tadi karna jeno menerjang pria berjubah itu. Berjalan dengan terseok-seok lalu ia menusuk dari belakang punggung sang pria itu. Jeno telah selesai memisahkan tubuh sang musuh lalu ia kembali menerjang pria berjubah dibelakangnya. Haechan terduduk lemas ia tersenyum melihat jeno di sana "ini baru temanku" gumamnya dengan senyum tipis dihiasi darah disekitar bibirnya.

Saat ini keduanya berjalan beriringan dengan jeno yang menuntun haechan dengan merangkulnya, sedangkan dengan kudanya jeno menyuruhnya kembali pulang, lagi pula kuda itu pasti tau siapa pemiliknya dan rumah tempat merawatnya, jadi jeno yakin enzi akan pulang tanpa tersasar.

untuk keempat pria berjubah yang dilawannya tadi mereka sudah tewas dengan potongan tubuh yang terpisah membiarkan menjadi santapan hewan buas yang ada di hutan itu, Jeno membawa satu jubah yang mereka gunakan untuk diselidiki nantinya.

"untungnya kau datang menyelamatkan ku jeno, kalau tidak mungkin aku sudah tidak ada" haechan berucap lirih

"aku tak bisa membayangkan bagaimana renjun menangis histeris karena matenya mati" jeno tertawa pelan

"untungnya aku selamat"

"bagaimana bisa kau terjebak dalam situasi itu?"

"aku tak sengaja menguping mereka, apalagi saat mereka merencanakan sesuatu seperti menyelinap, bagaimana kau bisa menemukanku?"

"kau pikir aku tidak bodoh saat ada seseorang yang mengikutiku dari belakang, aku tau kau mengikuti ku, dan jangan lupakan suara lolongan serigalamu yang meminta bantuan"

haechan tertawa canggung karna jeno tau ia mengikutinya "maafkan aku, aku hanya terlalu penasaran" jeno mengangguk membalas kata maaf yang haechan berikan

"banyak bahaya yang sedang mengincar pack kita, aku harap moon goddess selalu melindungi kita" ucap jeno sembari kepalanya menadah  keatas seolah meminta kepada moon goddess

keduanya lelah, mereka terus berjalan untuk kembali tanpa adanya obrolan disepanjang jalan.Pikiran mereka berkecamuk memikirkan kejadian-kejadian yang akan terjadi kedepannya.

-----------

haihaii

maaf yang sudah lama menunggu(⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

maaf yang sudah lama menunggu(⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hugo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang