*******
Lusi tersenyum saat menyambut kedatangan Drake. Drake begitu tampan meskipun dalam pakaian sederhana seperti kaos hitam dan juga topi, tak ada kata- kata romantis yang Lusi terima melainkan ciuman panas yang Drake berikan.
Serangan ciuman yang brutal itu sudah menjadi ciri khas Drake. Lusi menyambut Drake dengan kedua tangan terbuka, ia menarik dengan cepat kaos Drake ke atas meloloskan dari kepala Drake.
Tubuh yang atletis terpahat indah dengan bentuk tubuh yang kekar perkasa. Otot lengan Drake yang begitu kencang mengangkat kedua bokong Lusi, membuat kedua kaki Lusi dengan sigap melingkar di pinggang Drake.
"Wanna fuck rough?" tanya Drake berbisik di sepanjang telinga Lusi, menjilat dan menghisap kecil cuping kecil milik Lusi.
"Argh! Shit yes honey," jawab Lusi dengan napas yang tersendat- sendat tubuhnya terhempas dengan kasar di atas permukaan ranjangnya.
Tangan Drake merobek pakaian tipis yang Lusi kenakan. Membalikan tubuh Lusi hingga memperlihatkan bokong mulus yang terlihat membusung ke arah Drake, tangan Drake dengan kencang menampar kedua bokong Lusi memberikan sensasi yang membuat tubuh Lusi melengkung. Kedua tangan Drake menekuk kaki Lusi, ia tersenyum kecil sedikit menjauh dan bergerak cepat melepaskan tautan kancing celana jins dengan sobekan di bagian lutut.
"Are you Ready?" tanya Drake mendekati tubuh Lusi, menarik surai rambut yang di ikat kepang. Membuat kepala Lusi mendongak— Drake tak melewatkan kesempatan mengecup celuk leher Lusi sebelum berpindah mengecup bahu dan punggung Lusi.
"Hmmphh yeah oh God!" Mata Lusi seperti akan terlepas saat ia merasakan benda keras yang memasuki dirinya secara brutal.
Napas Lusi terputus- putus ia tak bisa mendesah karena Drake membencinya. Drake tidak menyukai berisikan pengecualian jika ia meminta Lusi untuk bersuara, Lusi semakin gila hanya bisa mencekam seprai menikmati permainan kasar Drake yang memabukkan.
******
"Kau sudah akan pergi?" tanya Lusi yang membuka matanya melihat siluet Drake yang telah kembali memakai pakaiannya."Tidak ada alasan untuk terus berdiam di sini," jawab Drake dengan ketus.
Tatapan tajam Drake yang menatap ke arahnya membuat Lusi merasa takut dan juga merinding. Drake tak pernah menatapnya dengan lembut, mata Drake hanya memperlihatkan tatapan sayu berkabut saat mereka bercinta dan selebihnya hanya tatapan tajam seolah- olah Lusi musuh yang ingin di matikan.
"Selanjutnya kau akan pergi kemana? Apa kembali ke kantor," imbuh Lusi yang ikut merubah posisi berbaringnya menjadi duduk, ia turun dari ranjang dengan tubuh polos tanpa sehelai benang mendekati Drake tanpa rasa malu.
Lusi berdiri di hadapan Drake meraih pipi pria di depannya. Dan sedikit berjinjit untuk memberikan ciuman, tetapi sayangnya Drake menghindar Lusi hanya bisa dapat mencium pipi Drake.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒𝐋𝐘 (𝐄𝐱𝐩𝐥𝐢𝐜𝐢𝐭)
RomanceAgatha selalu mendapatkan hadiah dari pria yang tak ia kenali selama 3 tahun belakangan ini. Percintaan tak pernah berjalan mulus kekasihnya selalu pergi dengan ketakutan, Agatha tak tau apa yang terjadi yang ia ingat di dalam surat yang selalu di l...