4. Stuck With You

249 23 11
                                    

Akibat dari kejadian yang 'tidak disegaja' itu, Liz dan Rei menjadi sedikit menjauh satu sama lain. Mereka bukan jadi membenci karena kejadian itu, namun karena mereka takut akan pikiran yang lain seperti Rei yang takut jikalau Liz mengetahui bahwa dia menyukainya dan Liz yang takut kalau Rei berfikir bahwa Liz belok dan akhirnya menjadi jijik berteman padanya.

Sudah selama 2 minggu mereka menjauhi satu sama lain, mereka tidak mungkin berbohong. Liz sangat merindukan pelukan hangat tiap malam dari Rei dan Rei yang rindu akan pegangan erat dari tangan Liz.

Para member juga menyadari hal ini, mereka jarang bahkan sama sekali tidak pernah melihat pasangan lucu itu berjauhan. Sang leader hendak menanyai hal tersebut kepada Rei namun Gaeul memberi saran yang mungkin bisa membuat hubungan Lizrei menjadi baik kembali.

"Kurasa ini sudah terlalu lama, Unnie tidak haruskah kita bertanya langsung kepada mereka? aku rindu melihat mereka yang benar-benar seperti pasangan... huftt" Resah Yujin kepada kakaknya yaitu Gaeul unnie.

"Aku tahu, kurasa kita semua merindukan hal tersebut. Aku ada ide tapi ini agak konyol" Jawab Gaeul

"WOW BENARKAH APA ITU?" Ucap Yujin senang mendengar ucapa kakaknya itu.

"Ya, kita bisa emm kau tau seperti menjebak mereka berdua disuatu ruangan kurasa dengan begitu seharusnya salah satu dari mereka akan berbicara dan meminta maaf satu sama lain" Ucap Gaeul yang mendapat anggukan dari Yujin

"Ide yang sangat Gila sebenarnya, tapi aku suka. HAHAHAHA Tidak kusangka seorang nenek-nenek sepertimu bisa berfikir seperti itu unnie" Canda Yujin yang langsung mendapat tampaan keras dari si unnie

"Enak aja lu"

"Ya maap"

"Ya udah deh kasih tau ke wonyoung rencana kita ya, biar aku yang kasih tau ke leeseo. Untuk lebih jelasnya nanti aku kasih tau" Jelas Gaeul

"Okay" Jawab Yujin

Kini mereka langsung melaksanakan tugas mereka. Ketika Yujin memberi tahu akan rencana ini, wonyoung awalnya tidak setuju karena ia khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan namun yujin meyakinkan dan akhirnya wonyoung menyetujuinya. 

"APAKAH KAU GILA UNNIE?! MENJEBAK MEREKA DISUATU RUANGAN?? KALAU MEREKA KEHABISAN NAFAS GIMANA? KALAU TERNYATA MEREKA GENGSIAN GIMANA???? KALAU MER-" Jelas wonyoung yang akhirnya dipotong oleh Yujin

"Tenanglah wony, kurasa ini ide yang setidaknya perlu kita coba kan? lagipula apa kau ingin melihat mereka berjauhan lebih lama lagi?" Jawab Yujin yang membuat Wonyoung tersadar

"Enggak si.."

"Makanya itu, kamu mau membantu kan?"

"Ya... Tapi kalau terjadi apa-apa tolong cepat bantu mereka"

"Nee~"

Untuk leeseo sendiri ia bersiap saja untuk membantu, lagipula sekarang Liz menjadi lebih dekat dengan leeseo sehingga ia bisa mengatur alurnya nanti.

2 hari lagi adalah hari dimana mereka mempromosikan lagu debut mereka yang kelima kalinya sehingga mereka memiliki jadwal latihan hari ini, para member dalam jalannya masing-masing untuk keruang latihan

15 menit telah berjalan, dan tinggal satu member yang belum datang, yaitu Liz. Jarang sekali Liz terlambat untuk latihan, membuat para member bertaya-tanya khususnya Rei.

Rei tidak bisa berbohong, jika dia perlu berlutut agar Liz ingin berbicara dengannya lagi mungkin ia akna melakukannya walaupun banyak yang melihat. Ia sangat merindukan kucing itu.

"Ini sudah lumayan lama, aku akan mencoba meneleponnya" Ucap wonyoung membuka topik dari suasana yang hening itu. Mencoba menelepon Liz, namun handphone Liz sepertnya tidak aktif saat ini.

"Bagaimana?" Tanya Gaeul kepada wonyoung. Wonyoung pun menggelengkan kepalanya membuat para member mengeluh dan menjadi semakin khawatir.

"Sudah 20 menit dari pengumuan manager, tapi Liz unnie belum datang. Apakah dia baik-baik saja?" Cemas Leeseo yang dicurahkan kepada member yang lain.

"Mari kita tunggu sebentar lagi, jikalau dia belum datang juga aku akan mencarinya" Ucap sang leader menenangkan yang lain

"Aku ikut." Sambung Rei yang sekarang menjadi perhatian para anggota grup ive itu. Gaeul yang melihatnya tersenyum, ia tahu bahwa Rei sangat cemas sekarang.

Lama mereka menunggu, Dan Rei hendak mencari si main vocalist itu,

"Huftt, aku sangat cemas unnie, bisakah kita mencarinya saja?" Ucap Rei memohon kepada Si leader 

"Baiklah, aku dan Rei akan mencari Liz kalian latihan saja terlebih dahulu" Jawab Yujin meng-iyakan ucapan Rei dan memberi tugas pada member yang lain

"Nee~"

Rei dan Yujin pun mencari Liz, pertama di dorm mereka dan tidak ada kehadiran Liz disana, mereka mencari didapur, ruang tamu, bahkan toilet tidak ada Liz disana. 

"Rei-yaa bagaimana kalau kita berpencar saja? kamu cari disekitar ruang diskusi dan aku akan mencari disekitar ruang vokal oh ya aku juga akan menelepon manager dan meminta supaya waktu latihan kita agak diundurkan" Saran Yujin kepada Rei bertujuan spaya Liz cepat ditemukan.

"Baiklah, kalau kamu sudah menemukannya tolong beri tahu aku yaa" Ucap Rei memohon pada Yujin

"Okayy"

Mereka akhirnya berpencar dan melanjutkan pencarian mereka.

Rei terus mencari dan sekarang ia telah sampai diruang diskusi, ia melihat pundak yang sudah lama ia tidak peluk.Ia ingin menangis jika dia bisa, ia sangat merindukan kucing kesayangannya itu. ia agak ragu untuk memanggil nama orang yang sedang duduk itu, ia takut Liz akan pergi dari pandangannya namun ia harus cepat-cepat memperbaiki hubungan mereka.

mendekati Liz, rei memperlahankan langkahnya. Liz yang menyadari adanya langkah kaki seseorang,

"Oh wonyoung-aa apakah itu kam-" Hendak menyapa orang yang ia kira Wonyoung ia terkejut. Sangat terkejut.

Hening.

itu yang mereka rasakan, mereka berdiri saling berhadapan ingin berbicara satu sama lain namun rasa takut mereka lebih kuat dibanding rasa rindu mereka. Liz hendak pergi namun Rei menahan tangan Liz dan memeluknya dari belakang.

Rei pun memeluk Liz dengan kuat dan dalam, menangis dipundak Liz dan memohon kepada Liz

"Hiks... hiks... Liz-yaa tolong jangan pergi" Pinta Rei sambil menangis Liz yang mendengar itu menjadi sedih ingin menangis juga namun ia tidak bisa.

"A-aku minta maaf, kalau aku salah tolong maafkan aku jangan marah denganku. Saat itu aku terjatuh, itu bukanlah kesengajaan aku benar-benar tidak memilki rencana itu. aku ingin kamu juga tahu kalau aku sangat merindukanmu, aku rindu senyuman dan dimplemu, aku rindu memelukmu tiap malam, aku juga rindu pegangan tanganmu tolong maafkan aku H-hikss..." Jelas Rei sambil terisak-isak.

Liz yang mendengar itu membalikkan badannya, menangkup wajah Rei dan mengusap air mata Rei

"Chagi-yaa mengapa kamu menangis hmm? aku tidak marah tauu" Ucap Liz menenangkan Rei

"Terus kenapa kamu kayak ngejauhin aku? kamu tidur juga malah sama Leeseo bukan sama aku" Jawab Rei menjelaskan kepada Liz. Liz yang mendengar itu terkekeh sedikit

"Astaga, aku melakukan itu karena aku takut"

"Takut.. Mengapa kamu takut?" Tanya Rei yang membuat Liz melepaskan tangkupan tangannya dan berbalik lalu duduk

"A- aku tidak tahu. Setiap aku mengingat kejadian itu, jantungku berdegup dengan kencang mukaku menjadi sangat merah aku tidak bisa mengembalikan perasaan itu. Aku sangat aneh dengan perasaan itu namun itu menggelitik perutku." Jelas Liz. Sudah jelas sekali Liz jatuh cinta kan? tapi mengapa dia belum peka terhadap perasaanya sendiri?

Rei yang mendengar itu menjadi senang, ia tahu pasti Liz merasakan hal yang orang sedang jatuh cinta rasakan. Namun, ia yakin Liz belum menyadarinya. Akhirnya Rei juga duduk disamping Liz dan...

Fan Service? || LizreiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang