17

1K 63 48
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA





































































Suzune berulang kali menghembuskan nafas kesal. 

Tatapannya tidak pernah lepas dari Naruto yang tersenyum bak orang gila dan dia kesal hanya karena dia tersenyum, itu saja.

Bagaimana tidak kesal, kakaknya Horikita Manabu, yang terkenal dingin, penuh ambisi dan sedikit kejam itu diluluhkan begitu mudah oleh Naruto. Sementara, dia sebagai adik kandungnya saja tidak mudah meluluhkannya semudah itu.

"Oi, Suzune, kalau kau melototiku begitu, mata mu akan keluar loh"

"tch"

Suzune membuang wajahnya, tangannya menyilang di dadanya.

Naruto menahan nafas sebelum dia menoleh pada Kiyotaka.

"Oi Kiyopon lihat, Suzune mengabaikanku!" Naruto berteriak pada Kiyotaka dengan air mata kesengsaraan mengalir di matanya.

"lu bego yah, tentu saja dia marah, lu nyogok kakaknya sih" Kiyotaka ingin sekali menjitak kepala Naruto.

"tunggu, bukankah sebelum mendekati cewek, dekati dulu keluarganya, dengan begitu jalan mulus bisa ditempuh jika mendapat restu" Naruto memikirkannya dengan keras, dia sering mendengar ini, ketika kamu ingin dekat dengan cewek, alangkah baiknya mendekat dengan keluarganya.

"benar, tapi pastikan ini, yang pertama cewek itu menyukaimu juga, kedua pastikan kau disukai oleh keluarganya, jika tidak, gak usah sok sok-an deket lu" ucap Kiyotaka dengan nada tajam.

"ugh..." Naruto memegangi dadanya yang terasa sakit. "kau benar"

"apa kalian sudah selesai? aku akan pergi" tanpa menunggu keduanya menjawab, Suzune meninggalkan mereka.

"lagi datang bulan kali itu sih Horikita" celetuk Kiyotaka asal.

"datang bulan?" Naruto menoleh ke Kiyotaka sebelum menatap Suzune yang semakin jauh. "gimana caranya bulan datang ke Suzune?"

Kiyotaka menepuk dahinya pelan, lupa dengan kepolosan Naruto.

"tau ah, bocil dilarang kepo" Kiyotaka meninggalkan Naruto sendirian.

"tunggu woi, maen ninggalin boss lu"

Kiyotaka pura-pura tak mendengarnya

-o0o-

"Hari ini ibu membawakan pemberitahuan, dalam satu bulan ke depan, sekolah kita akan mengadakan festival olahraga lagi. Maka dari itu, jam olahraga kalian akan bertambah." Sae menatap muridnya dengan tatapan biasa.

Sae mendekat dan membagikan beberapa kumpulan kertas di barisan lima bangku yang berbeda dan menyuruhnya untuk membagi kertas-kertas itu ke belakang mereka.

"itu adalah jadwal baru kalian dan informasi mengenai festival olahraga. Sudah ada informasi serupa di situs resmi sekolah. Jika membutuhkan informasi, kalian bisa mengeceknya di sana" jelas Sae, dia berharap semuanya mengerti.

"sensei, apa festival olahraga itu pengganti salah satu ujian khusus" Hirata mengangkat tangannya dan bertanya.

"terserah kalian mau menganggapnya apa. Yang jelas, itu pasti akan memberi pengaruh besar pada kelas ini. Jadi kalian jangan malas " Sae memberinya seringaian kecil.

Fauteur de troublesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang