18

605 46 18
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA


Yosh, cerita dengan mc kang roasting, akhirnya kembali. xixixixixi.


















Makan malam bersama keluarga di kediaman Uzumaki, Tokyo, Jepang tampak hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan selama makan, itu karena kepala rumah tangga Uzumaki a.k.a kakek Naruto tidak suka jika ada orang yang berbicara ketika makan.

Setelah makan, kelimanya berkumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu, entah itu sekedar mengobrol atau duduk bersama menonton tv atau meminum teh bersama untuk sekedar merilekskan diri dari rumitnya pekerjaan atau kegiatan sekolah (bagi Naruto)

"nee, Naruto-chan, bagaimana dengan sekolahmu selama di Jepang?" nenek Naruto bertanya lebih dulu membuka pembicaraan di antara mereka.

Naruto hanya tersenyum simpul dan mengangguk.

"yah, begitulah, nek" jawabnya sederhana.

"apanya yang 'begitulah' huh? katakan dengan jelas" Kushina sewot sendiri mendengar jawaban putranya.

"masa harus diceritain semuanya, kepanjangan mommy" Naruto menumpukan tangannya di meja dengan malas, rasa mager sedang menerpanya.

Kushina yang merasa gemas menarik pipi putranya, membuat Naruto mengaduh kesakitan dan terlepas dari  topangan tangannya.

"kalau ditanya yang bener dong, lagian siapa suruh kamu cerita semuanya,  bagian penting-penting aja"

"ya gimana sih kalau anak SMA sekolah, mommy pernah SMA kan, jadi kayak gitu pokoknya" Naruto memang lagi malas nyerocos panjang lebar. 

Jawaban Naruto kembali membawa rasa kesal di hati Kushina memuncak, dia hampir menerjang putranya. sementara sang nenek hanya tertawa geli melihat tingkah anak dan cucunya.

"sudahlah Kushina, kamu ini masih pemarah seperti dulu" kakek Naruto menyela perdebatan itu dengan tenang, meminum teh ochanya dengan  kalem. "menantuku adalah orang yang benar-benar hebat bisa tahan dengan sikapmu" kakek Naruto melirik Minato yang berada di sampingnya dengan keadaan kurang lebih sama kayak dirinya sekarang, yaitu minum teh dengan tenang.

Minato hanya tersenyum tipis, saking tipisnya hampir gak keliatan.

Naruto mendengus mendengar pujian kakeknya untuk ayahnya.

"Daripada dengan daddy, aku lebih senang dengan mommy"

CUR!

Teh yang berada di mulut Minato mengucur keluar dari ujung bibirnya mendengar ucapan Naruto, sedikit banyaknya dia terkena damage dengan perkataan putranya sendiri.

"Ara~ kenapa begitu Naruto-chan?" sang nenek bertanya dengan geli.

Naruto memanyunkan bibirnya, kedua tangannya terlipat di depan dadanya.

Fauteur de troublesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang