Selepas selesai mengajar di kelas XI tadi sampai dengan sore ini, Athar mendiamkan Mayra tanpa ada niatan untuk berbicara atau bersenda gurau bersama istrinya.
Walapun jujur Athar tidak bisa bersikap seperti ini kepada istrinya, tetapi hatinya juga masih cemburu, kesal karena istrinya itu yang tadi pagi sempat melirik-lirik dan tersenyum kepada laki-laki lain yang tak lain dan tak bukan adalah Fikri.
"Mau sampai kapan mas diemin aku terus?"
"Nggak kangen sama istrinya yang cantik ini?"
"___"
Mayra mengeser duduknya untuk lebih dekat dengan Athar yang memandang ke arah lain, dan sama sekali tidak memperdulikan istrinya yang duduk di sampingnya itu "Mas tau nggak, mas kalau lagi kesel plus marah dan ngambek kaya gini, mas jelek tau" celetuk Mayra menatap wajah Athar yang datar tanpa ekspresi apapun di wajahnya
"___"
Diam dan menganggap bahwa di samping dirinya tidak ada orang ataupun siapapun itu, itulah yang di lakukan oleh Athar ketika dirinya tengah kesal dan marah kepada istrinya.
"Iya aku salah, aku minta maaf sama mas, aku nggak akan ngulangi kesalahan yang sama lagi, kalau perlu aku nggak akan senyum dan lirik ke siapapun itu selain sama mas" ucapnya yang tetap tidak di gubris oleh Athar
"___"
Mengambil nafasnya dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan "Sabar Mayra sabar" batinya berucap, Mayra harus benar-benar sabar menghadapi suaminya ini yang ngambekan
Ia harus mencari cara dan ide bagaimana pun itu untuk bisa membujuk suaminya supaya tidak marah lagi kepada dirinya.
Menghadapkan tubuhnya ke arah suaminya itu, mengambil tangan Athar untuk di genggamnya "Suaminya aku yang paling ganteng, yang paling manis, yang paling baik, maafin aku ya, aku tahu aku salah... Aku minta maaf" ucapnya dengan lembut sekali sembari menampilkan puppy eyes nya
"Mau kan maafin aku heum?"
"Pliss!"
"Maafin aku..."
"Sayang... mau kan maafin aku" lirihnya
Athar yang mendengar kata sayang dari istrinya itupun seketika langsung menoleh, menatap wajah istrinya yang tengah murung, menundukkan kepalanya memainkan jari-jari tangan suaminya itu.
"Coba ulangi" titahnya
Mayra mendongak menatap wajah Athar yang menatap dirinya "Maafin aku" ucapnya
"Bukan yang itu" sahutnya
"Maksudnya?"
"Tadi kamu ngomong apa?" tanya Athar
"Maafin aku" sahut Mayra
Athar memutar kedua bola matanya malas "Nggak jadi!" sahutnya dengan begitu singkat dingin dan cuek
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS ATHAR [On Going]
Teen FictionAwas baper, awas salting >< Seorang Gus muda yang terkenal Alim, tampan, dan bijak sana yang harus menikahi santriwati ponpes Al-Ahzar lantaran perjodohan dari kedua orang tuanya. Bagaimana kira-kira akhir dari kisah rumah tangga mereka berdua? 17+...