Alhamdulillah udah bisa upload part pertama. Tes ombak dulu semoga kalian suka cerita ini yah.
Jangan lupa tinggalkan jejak and Happy Reading
❤❤❤❤
Alexander menatap hamparan laut yang luas di depannya tanpa ekspresi. Ia masih tidak menyangka akan mengambil keputusan yang pada akhirnya hanya membuatnya tidak percaya seperti ini.
Bukan bermaksud menyesali keputusan yang telah disepakatinya, tapi Alex merasa keputusannya kali ini tidak sepenuhnya benar. Bagaimana bisa ia menyetujui permintaan Phillipe untuk menjaga sang adik disaat ia sangat menghindari kebersamaan dengan seorang wanita?
Alex mendengkus. Semua ini benar-benar tidak habis dipikirnya.
Terlibat dengan seorang wanita adalah hal yang paling dihindari Alex selama ini. Para wanita hanya bisa mendatangkan masalah. Kebanyakan wanita-wanita yang pernah ditemuinya tidak pernah membuat hidupnya tenang. Mereka akan melakukan segala cara untuk menarik perhatiannya hingga membuat Alex menjadi risih.
Alex bukan sepenuhnya tidak menyukai wanita. Sebagai seorang pria Alex yang masih sangat normal, Alex sangat tahu betapa pentingnya seorang wanita bagi keberlangsungan spesies manusia itu sendiri. Alex hanya enggan terlibat dengan para wanita manja yang tidak bisa melakukan apa pun. Ia menyukai wanita mandiri, tegas dan punya pendirian. Wanita yang tidak akan tergantung pada orang lain. Wanita yang tentu saja tidak akan menyusahkannya. Tapi sekarang Alex terjebak dengan wanita manja yang selama hidupnya selalu di keliling para pelayan dan orang-orang yang bersedia melakukan apa pun untuknya.
Ini adalah keputusan terburuk yang pernah Alex ambil dalam hidupnya. Ia tidak berpikir matang sebelum menerima permintaan Phillipe, sang sahabat. Tapi kembali ke titik awal juga tidak bisa dilakukannya. Ia sudah berjanji untuk membantu sang sahabat dan sebagai seorang pria yang bertanggung jawab, ia tentu saja harus menjalankan apa yang telah disepakatinya.
"Ada apa kau memintaku untuk menemuimu, Yang Mulia?" tanya Alex. Ia memang bergegas ke Prancis setelah menerima surat yang Phillipe kirimkan.
Phillipe mendekat. "Aku ingin meminta bantuanmu, Alex."
"Bantuanku? Bantuan apa yang sedang kau bicarakan?"
"Kau tentu tahu bagaimana kondisi kerajaan saat ini jadi aku tidak akan menjelaskan apa pun padamu tentang hal itu. Aku hanya ingin kau menolongku."
"Dalam hal apa? Berperang?" Alex mengegeleng. :Aku tidak bisa melakukannya karena apa yang saat ini terjadi adalah masalah internal kerajaanmu. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman antara Inggris dan Prancis jika aku sampai ikut tangan dalam hal ini."
"Aku tahu. Ini adalah masalah pribadiku. Aku dan papa akan menyelesaikan semua ini sendirian. Tapi aku memintamu kemari karena aku ingin kau membawa Euginea meninggalkan Prancis untuk sementara waktu sampai aku bisa mengatasi masalah yang saat ini terjadi."
Alex tahu masalah apa yang tengah Phillipe bicarakan. Perang saudara yang diakibatkan kematian sang ratu sudah diketahuinya jauh sebelum ia datang. Namun Alex tidak bisa melakukan apa pun selain memberi dukungan untuk sang sahabat. Ia hanya akan bertindak jika kerajaan Prancis meminta bantuan kepada kerajaan Inggris.
"Jika aku membawa Euginea pergi, bagaimana denganmu?"
"Kau tahu aku lebih dari mampu menjaga diriku sendiri karena itu aku mempercayakan Euginea padamu. Aku harus berkonsentrasi menyelesiakan masalah ini secepatnya dan aku yakin kau bisa menjaga Euginea dengan baik."
"Bagaimana jika ada yang tahu keberadaan Euginea?"
"Mereka tidak akan berani menyentuh Euginea karena mereka tahu Euginea berada dalam perlindunganmu," Phillipe menatap Alex lekat. "Aku mohon Alex, bantulah aku. Aku harus membawa Euginea menjauh dari Prancis untuk menjaga keselamatannya dan agar aku bisa segara mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini tanpa harus memikirkan keselamatan Euginea. Aku yakin Euginea akan sangat aman saat bersamamu."
"Ini bukan hal yang mudah untukku, Phillipe. Aku yakin kau sangat tahu kalau aku tidak suka terlibat dengan wanita. Aku tidak suka membiarkan ada wanita yang berada di dekatku."
"Aku tahu, tapi tidak ada yang bisa aku percaya untuk menjaga Euginea selain dirimu. Hanya kau yang bisa menjaganya."
Alex menghela nafas. "Bagaimana dengan Yang Mulia Raja?"
"Aku sudah menyampaikan hal ini pada Papa sebelum memiintamu kemari. Papa tentu saja setuju karena dia tahu bagaimana kemampuanmu. Saat ini kami juga tengah mengatur rencana untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas semua ini."
Alex mengangguk. Ia mengerti posisi Phillipe. Phillipe hanya tidak ingin membahayakan keluarganya. Dengan menjauhkan Euginea, Phillipe dan papanya bisa berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah yang ada tanpa harus mengkhawatirkan keselamatan Euginea. Keduanya tentu tidak ingin apa yang terjadi pada sang ratu kembali terulang pada Euginea.
"Baiklah, aku akan membantumu. Aku akan menjaga Euginea dan membawanya ke Inggris. Aku akan menjaganya sampai kau menyelesaikan semua masalah yang tengah terjadi. Aku juga akan menempatkan orang-orang kepeprcayaanku di dekatmu. Mereka tidak akan mencolok. Mereka hanya akan fokus menjagamu."
"Terima kasih, kawan."
Alex mengangguk. "Berjanjilah kau akan memenangkan pertarungan ini, Phillipe."
Phillipe tersenyum. Ia memeluk Alex penuh kelegaan. "Aku berjanji padamu. Aku pasti akan menang. Aku akan menemukan pembunuh Mama dan melindungi keluargaku."
"Aku tahu kau bisa melakukannya," Alex menepuk pundak sang sahabat pelan. "Malam ini juga, aku akan membawa Euginea ke Inggris. Dengan dia berada disana, aku akan lebih mudah menjaganya. Kau bisa menjelaskan apa yang kau rencanakan padanya tapi jangan beritahu Euginea siapa aku yang sebenarnya."
"Jika memang itu permintaanmu, aku akan melakukannya. Sekali lagi terima kasih atas bantuanmu."
Alex menghela nafas mengingat bagaimana kesepakatan antara dirinya dan Phillipe akhirnya terjalin. Ia hanya berharap Phillipe bisa segera menyelesaikan apa yang terjadi di kerajaannya tanpa harus mengorbankan nyawa orang-orang yang tidak bersalah.
"Apa anda tidak beristirahat, My Lord?"
"Aku ingin berada di sini sebentar lagi, Dane. Kau bisa istirahat lebih dulu, tapi sebelum itu periksa keadaan sekitar dan pastikan kita sudah aman."
"Baik, My Lord," Dane hendak berbalik tapi ia mengurungkan niatnya ketika teringat belum menyampaikan informasi pada Alex. "My Lord, sejak sadar, Putri Euginea tidak berhenti menggedor pintu kamarnya. Apa saya harus melakukan sesuatu?"
"Biarkan saja. Membuka pintu dan membiarkannya keluar hanya akan membuat keributan. Begitu dia lelah, dia pasti akan berhenti. Pastikan saja tidak ada yang membukakan pintu untuknya tanpa izin dariku."
"Baik, My Lord."
Sepeninggal Dane, Alex tetap berdiri di depan kapal. Membiarkan angin malam menerpa tubuhnya. Manik hijaunya tetap tertuju pada hamparan laut luas yang berwarna gelap di malam hari. Satu-satunya cahaya hanya bersumber dari cahaya bulan di langit sementara seluruh lampu kapal memang sengaja dimatikan agar tidak menarik perhatian orang-orang.
Saat ini Alex tengah dalam perjalanan membawa Euginea meninggalkan Prancis. Ia harus bisa membawa Euginea keluar dari wilayah laut Prancis dengan aman dan selamat. Ia akan menyembunyikan Euginea di Inggris.
Ini keputusan terbaik yang bisa dilakukannya untuk memenuhi permintaan Phillipe. Permintaan yang tentu saja tidak akan bisa ditolaknya.
❤❤❤❤
24072023