14. Kue Kering

7 1 0
                                    

Ini sudah yang kelima kalinya Jisoo mengambil air.Gadis itu memutuskan untuk duduk sejenak melepas penat.Menghirup udara segar,ia menghela nafas berat berkali-kali.

"Apa berat sekali?" Jisoo berjengit kaget,mengelus dadanya dengan perlahan.

"Charel?!kau selalu mengagetkanku" sinis Jisoo kepada lelaki di sampingnya. Charel beralih duduk di samping gadis itu.

"Maaf"

"Sudahlah,apa yang kau lakukan disini?inikan area istana,kau penyusup ya?cepat keluar sebelum ada yang menemukanmu!aku akan pura-pura tak melihat" Jisoo berbicara begitu cepat,sehingga Charel hanya mampu menggelengkan kepala dan tertawa renyah.

"Hei,aku tak seburuk itu.Kenapa aku menyusup kesini?aku itu orang istana asal kau tau!"

Jisoo membuka mulutnya lebar "sungguh?aaaa kalau begitu kita akan sering bertemu!eh tapi...tidak juga" gadis yang semula semangat itu kini berubah sendu.

Charel mengernyit,kenapa tiba-tiba suasana hati gadis ini berubah? "Tapi kenapa?" Dengan sabar,Charel menunggu jawaban dari Jisoo yang masih termenung menatap air yang tenang.Hingga akhirnya Charel melemparkan batu ke dalam air membuat gelombang tak beraturan.

Jisoo menoleh "kepala pelayan sedang sibuk,aku harus mengikuti kepala pelayan jika tidak ingin gajiku di potong"

Charel mengerti,sudah beberapa kali ia melihat Jisoo bolak-balik membawa ember kayu berusi air.Dan pastinya berat jika untuk gadis seperti Jisoo.

"Tenang saja,aku yang akan menghampirimu seperti sekarang dan sebelumnya.Apa tak ada teman pelayan di istana?"

Jisoo tersenyum mendengar perkataan Charel,ia senang dapat menemui teman baik seperi lelaki ini.Teman pertamanya.

"Ada!namanya Liss,sangat cantik dan polos,pipinya selalu memerah kalau sedang malu,sangat menggemaskan!" Jisoo mendeskripsikan teman barunya dengan begitu semangat.Mampu membuat Charel kembali terpaku.Apa benar gadis bernama Lisa itu menggemaskan?dapatkan ia melebihi kegemasan gadis di depannya?Charel tak yakin.

"Kau senang?"

"Tentu Charel!aku punya teman selain dirimu hari ini" senyum itu,senyum yang selalu ingin Charel lihat di setiap harinya.

"Baguslah" tangan Charel terulur untuk mengusak surai panjang itu.Meski telah di banjiri keringat seharian,rambut Jisoo tetap terikat rapi.

"Aku harus kembali,sampai jumpa lagi Charel !" Usai berpamitan,Jisoo kembali mengangkat ember kayunya,berjalan dengan sedikit tertatih karena membawa beban lagi di tangannya.

"Awalnya kukira aku hanya terpesona dengan wajah cantiknya.Ternyata aku salah" gumam pria itu seraya bangkit dari duduknya untuk kembali berkumpul bersama teman-temannya yang lain.

-

"Hei!kau mau mencuri ya!" Pria yang dituduh itu hanya mampu mengedarkan pandangannya kesana-kemari,ia tak menemukan orang lain selain dirinya dan wanita ini.Apa ia yang dimaksud 'pencuri'?.

"Aku?"tunjuknya pada diri sendiri,lantas memasukkan sepotong kue kering ke dalam mulut.

Gadis itu mengangguk,menyita sisa kue kering yang masih ada di atas keranjang kayu.

"Siapa lagi!aduh kau ini,ini ambil lagi,jangan mencuri seperti itu,tidak baik,nanti kalau ada yang memergokimu selain aku bagaimana?" Jisoo terus menggerutu,ia memberikan 5 potong kue kering pada si pria,lantas menaruh ranjang itu di atas meja dan kembali menatanya.

"Tuan Jae!kenapa anda ada di dapur?" Seseorang menyela keduanya,itu adalah kepala pelayan Kim.

"Aku hanya ingin memakan kue" ucapnya dengan santai,lalu melirik ke arah samping,di mana  Jisoo masih mematung setelah mendapati kepala pelayan Kim yang membungkuk hormat ke pada pria di sampingnya.

"Tuan katanya?apa ia seorang bangsawan?habislah kau Jisoo" batin gadis itu seraya mendekat ke arah Bibi Kim.

"Apa yang kau lakukan di sini Jisoo!pergilah dan sapu halaman" ucap Bibi Kim pelan yang di angguki begitu saja oleh Jisoo. Biasanya gadis itu akan protes beberapa hal terlebih dahulu.Tapi tidak dengan sekarang.

-

"Bodoh,kenapa tak memikirkan bahwa ia bisa saja seorang tuan?Jisoo bodoh" ia membawa sapu ke halaman,mulai menyapu dedaunan seraya terus menggerutui diri sendiri.

"Hyung,ternyata di istanamu ada yang menarik" Jaehyun tersenyum,ia kembali mengunyah kue kering yang tadi di beri.

"Apa yang menarik?" Seokjin menyela,ia meraih bahu Jaehyun untuk ia rangkul.

"Ah Hyung,kau berat!" Jaehyun segera mengalihkan tangan besar itu dari pundaknya.Mengundang decakan dari sang empu tangan dan tawa renyah dari yang lain.

"Apa yang menarik Jae?sedari dulu kulihat tak ada yang berubah dari istana,hanya bunga-bunganya saja yang terus diganti" ujar Doyoung membuat semuanya tertawa membenarkan.Sedangkan salah satu di antaranya tertawa karena hal lain.

"Angin kembali meniup dedaunannya,ia tak akan selesai sampai sore nanti" batin pemuda itu kala melihat si gadis terus mengomeli daun-daun yang berjatuhan.Ia berharap angin dapat bersahabat sebentar agar sang pujaan dapat istirahat lebih cepat.

Entah dewa mendengar kata hatinya atau memang angin mendengar permintaan gadis itu.Angin perlahan menghilang, Jisoo dapat menyapu dedaunan itu dengan cepat dan lekas membereskan sisanya.Gadis itu tersenyum lega setelah mendapati halaman istana kembali bersih.

"Hari ini selesai lebih cepat" Jisoo segera beranjak pergi dari sana,untuk menemui Bibi Kim dan melaporkan bahwa dirinya sudah selesai bekerja untuk hari ini.

"Selamat istirahat Jisoo"

-

Ke 6 nya memilih untuk menginap malam ini.Rupanya mereka masih ingin bersama dalam waktu lama.

Berbagai hidangan telah tersaji,ke 7 nya menikmati hidangan yang tersedia.Sang kaisar enggan menimbrung sebab takut mengganggu acara sang putra.

"Bagaimana kabar permaisuri pangeran?" Doyoung membuka suaranya setelah acara makan selesai.

"Ibuku baik-baik saja,hanya perlu istirahat lebih banyak" jawab Taehyung diiringi dengan senyum tulus. Taehyung bersyukur karena kondisi sang Ibu berangsur membaik setelah di nyatakan kritis beberapa hari lalu.

"Syukurlah,para bangsawan mulai curiga karena permaisuri belum mengadakan perjamuan teh lagi" ujar Jin.

Ya, Kekaisaran menyembunyikan sakitnya permaisuri dari publik.Sebab di takutkan banyak kelompok yang menyuruh kaisar turun takhta dan menjadikan Taehyung sebagai kaisar selanjutnya.Tidak mungkin juga karena sampai sekarang pun Taehyung masih belum mau di lantik sebagai putra mahkota.Lagipun belum ada gadis bangsawan yang menarik untuk di jadikan sebagai putri mahkota. Jennie.. Taehyung bukan termasuk pemuja kecantikan Jennie,apalagi dengan jatuh cinta.

"Ibu akan sehat dalam 2 minggu ini" jelas Taehyung yang mampu membuat semua orang di sana tersenyum dan bernafas lega.

SAPPHIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang