16. Pangeran

13 2 0
                                    

"AAAAAAA IBUUUUU"

"Ya!ya!ya!kenapa kau berteriak seperti itu!" Taehyung gugup bukan main.Kenapa gadis di depannya ini teriak setelah melihatnya bagaikan melihat hantu?

"Kenapa kau berdiri di sana!?" Jisoo mengelus dadanya,jantungnya berdegup begitu kencang.

Setelah berpamitan dengan Charel, Jisoo berniat kembali ke kamarnya,tapi apa yang di lakukan pria ini di depan kamar pelayan wanita tengah malam begini.Ah,pria mesum!

"Kau!dasar pria mesum!" Taehyung membulatkan matanya tak terima.Mesum katanya?hei,dia putra kaisar negeri ini!

Srrrk

Bunyi dari semak-semak itu mau tak mau membuat Taehyung terpaksa menarik lengan si gadis dan memeluk di balik tembok.

"Ya!apa yang—"

"Diamlah" telunjuk pria rambut biru itu menempel pada belah bibir Jisoo. Dan sontak saja,jantungnya kembali  berdebar,tubuhnya bagai tersengat listrik,perutnya seakan digelitik oleh ratusan kupu-kupu.Kenapa dengan dirinya?

Pria berambut biru itu mengeluarkan pedangnya.Apa Jisoo akan di bunuh di sini?

"Tutup matamu" Jisoo langsung menutup matanya tanpa protes,ia takut bukan main.Sepersekian detiknya,tubuhnya di bawa berputar,lantas suara besi beradu itu terdengar,tak lama untuk Jisoo mendapati keadaan kembali hening.

Apa yang terjadi sebenarnya?saat Jisoo hendak membuka mata,lelaki di hadapannya dengan cepat menghalangi pandangan Jisoo dengan telapak tangannya.

"Jangan lihat" Tapi Jisoo dapat melihat tetesan darah yang tersisa di ujung pedang.Apa pria ini adalah penyusup?bagaimana nasib dirinya nanti.

Tangan Jisoo di tarik menjauh,hingga ia tak merasakan tarikan itu lagi,Jisoo membuka kedua matanya,tepat menatap manik legam yang memantulkan sinar bulan.Hening,hanya ada angin tipis yang sibuk menerpa keduanya di tengah jembatan yang terhubung ke gazebo di ujung kolam.

"Lain kali,jangan berpergian di tengah malam,istana tak seaman yang kau kira,jadi berhati-hatilah" Jisoo mengangguk dengan cepat.Tangannya masih di genggam erat oleh sang lawan bicara.

"Kenapa kau keluar tengah malam begini?aku belum pernah melihatmu di istana,apa kau pelayan baru?" Taehyung bertanya tanpa jeda,masih menggenggam tangan itu dan membawanya ke gazebo.

"I-iya,aku pelayan baru yang masuk beberapa hari lalu,apa kau kesatria istana?" Tanya Jisoo hati-hati setelah dirinya duduk.

Taehyung terkekeh "iya,anggaplah seperti itu" lelaki itu mendekati kolam,membersihkan sisa darah pada ujung pedangnya.Apa gadis ini bodoh sampai tak mengetahui putra kaisar negeri ini?dengan rambut birunya siapapun tahu bahwa ia adalah putra kaisar negeri Sapphire.

Lagipula,ia bekerja di dalam istana,apa gadis ini juga tak tahu bagaimana rupa kaisar negeri ini?aih,tak mungkin begitu kan? Taehyung menepis segala hal yang ada di pikirannya.

Jisoo memang tak tahu kaisar negeri ini,apalagi Taehyung sebagai anak kaisar.Ia juga tak tahu sejak kemarin sibuk menjamu siapa. Jisoo hanya mengerjakan apa yang di perintahkan oleh Bibi Kim.

"Saat malam,langit akan terlihat sangat indah,aku pergi keluar untuk melihat itu" Taehyung terdiam,ia kembali bangkit dan menatap sang lawan bicara.

"Hanya ada bintang dan bulan,apanya yang indah?" ucap Taehyung heran,menurutnya,langit hanya begitu-begitu saja dari dulu.

"Indah dan ajaib,bintang bisa saja wujud seseorang yang tengah mengawasi keluarganya bukan?"

Taehyung terkekeh "itu hanya mitos,yang mati ya mati saja,kenapa bintang menjadi wujud seseorang yang telah tiada?"

Jisoo tersenyum,gadis itu menatap bintang yang paling bersinar di sana "aku ingin memercayai mitos itu,dengan begitu,aku tetap bisa melihat wujud Ayahku"

Taehyung terpaku,manik itu begitu indah,rambut tergerai yang terkena angin itu begitu menarik di matanya. Hanya sepersekian detik Taehyung dibuat terpesona.

"Ya..itu bisa saja sih" Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Ia merasa tak enak hati.

"Aku akan kembali ke kamarku" Jisoo bangkit.

"Biar ku antar" Taehyung hanya mengikuti jalan yang searah dengan kamarnya!

-

"Panggilkan semua pelayan wanita yang baru" ucap Taehyung kepada dayang pribadinya.

"Baik yang mulia" dayang itu menunduk,memundurkan langkahnya lalu pergi keluar.Tak lama,para pelayan baru masuk ke kamar milik Taehyung.

"Mendongaklah" perintahnya karena tak dapat melihat wajah mereka dengan benar.

Tak ada,gadis yang tadi malam ia temui tak ada di sini.

"Apa ini sudah semuanya?kemana Bibi Kim?"

"Maaf yang mulia,Bibi Kim tengah mengantar makanan ke paviliun permaisuri" Taehyung memerintahkan semuanya untuk pergi dari sana.

"Panggilkan Bibi Kim setelah kembali nanti" dayang itu mengangguk,lantas undur diri dari hadapan tuannya.

-

"Maaf yang mulia,apa anda memanggil hamba" Taehyung mengangguk,namun atensinya teralihkan pada gadis yang membungkuk tak jauh di belakang Bibi Kim.

Menyadari hal itu,Bibi Kim kembali menunduk "dia adalah pelayan baru yang mulia" Taehyung tersenyum. Akhirnya, ia temukan apa yang ia cari.

"Jadikan dayangku Bibi Kim"

Bibi Kim semakin menunduk dalam "tidak bisa yang mulia,pelayan untuk anda di haruskan melalu pelatihan terlebih dahulu,gadis ini baru saja masuk beberapa hari lalu,jadi—"

"Bibi Kim,sejak kapan kau mengaturku?" Bibi Kim bersujud mendengar itu. Jisoo panik setengah mati,sebenarnya apa kesalahan yang telah ia perbuat?

"Maaf yang mulia,maafkan hamba,mulai besok Jisoo akan jadi dayang pribadi anda"

"Sekarang Bibi Kim,aku menginginkannya sekarang"

"Baik yang mulia pangeran" Bibi Kim akhirnya bangkit,menarik tangan Jisoo lalu menunduk dalam secara bersama.Gadis itu di bawa pergi ke kamar pelayan.

-

"Jisoo,mulai besok kau akan melayani yang mulia pangeran,dengarkanlah apa yang beliau inginkan,jangan berani membantah" Jisoo mengangguk dengan gugupnya.

"Tapi Bibi Kim—"

"Jisoo,dengarkan aku,pangeran Taehyung adalah orang yang baik,ia tak akan melukaimu,jadi ikuti saja apa kemauannya"

Jisoo kembali mengangguk pasrah.Padahal ia sudah nyaman dengan posisinya sebagai asisten Bibi Kim,keduanya pun sudah cukup dekat.

Bibi Kim meraih pundak Jisoo untuk ia peluk, melihat Jisoo seakan ia melihat dirinya dahulu.

"Berhati-hatilah Jisoo,istana tak seaman yang kau kira" ucapan Bibi Kim persis seperti apa yang di ucapkan seseorang kepadanya tadi malam.

Apa istana seberbahaya itu?

SAPPHIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang