Annyeong, aku kembali lagi mau bawain part selanjutnya nya nih semoga kalian suka sama part ini☺️.
Aku liat liat yang baca lumayan tapi kok vote nya sedikit? Ayo dong jangan jadi siders, cuma tinggal klik bintang nya kok abis itu udah. Gak susah kan?
Hmm....
Okelah sebelum membaca jangan lupa vote dan follow! Serta komen di setiap paragraf nya!~
•HAPPY READING•
•••
Erlangga kini sedang memperhatikan Aurora yang sedang terlelap di bahu nya. Tadi, saat dia bangun dia melihat Aurora yang tertidur menunduk dengan tangan melipat di dada. Dengan segera ia bangkit dari posisi nya dan mulai duduk bersebelahan dengan Aurora sambil membenarkan posisi tidur Aurora agar menyender di bahu nya.
Erlangga terus saja memperhatikan wajah cantik Aurora, menurut nya Aurora sangat menggemaskan saat tertidur seperti ini, lain hal nya jika sedang tidak tertidur. Erlangga merapihkan rambut Aurora yang menutupi wajah cantiknya.
"Cantik," lirih Erlangga.
"Ra andai lo tau gue sayang dan cinta banget sama lo dari kecil sampai sekarang. Maaf ya Ra, bukan gue gak cari lo selama ini tapi gue tunggu waktu yang pas untuk ketemu sama lo. Maaf udah buat lo nunggu lama, maaf kalo lo kecewa sama gue. Tapi satu hal yang harus lo tau Ra, kalo gue selama ini gak pernah dekat sama perempuan mana pun kecuali sama Bunda dan gue gak pernah pacaran sama perempuan mana pun. Gue nunggu lo Ra Gue mau tepatin janji gue ke lo. Sekarang gue udah balik dan gue mau wujudin janji kita semasa kecil, Ra." lanjutnya seraya menatap tulus wajah cantik Aurora.
Erlangga, ternyata lo masih inget sama janji kita semasa itu dan juga itu alasan lo baru kembali sekarang, gue merasa bersalah sama lo maaf, Aga. batin Aurora saat mendengar semua ucapan Erlangga.
Aurora sebenarnya sudah terbangun sejak Erlangga yang sedang merapikan rambutnya tapi Aurora enggan membuka mata nya saat Erlangga membuka suara nya.
Eungh..
Ia melenguh dan bangun membuka mata nya, ia berpura pura seperti tak mendengar apa apa. Saat tau Aurora sudah terbangun Erlangga lantas tersenyum lirih ke arah Aurora.
Aurora langsung duduk tegak dan menggeser duduk nya agar tak terlalu dekat dengan Erlangga. Ia menatap Erlangga dengan tatapan yang tak bisa di artikan, ada perasaan bersalah saat mendengar ucapan Erlangga tadi. Ia sudah mencueki dan bersikap dingin kepada Erlangga tanpa tau alasan nya lebih lanjut.
"Udah bangun, Ara?" tanya Erlangga dengan senyum tulus.
Deg
Mata Aurora berkaca kaca ia tak bisa menahan perasaan nya ini, bohong kalau ia bisa berlama lama mendiami Erlangga. Nyata nya sekarang ia tak bisa, dan runtuh sudah pertahanan nya untuk tidak menangis.
Tes
TesAurora menangis seraya memandang Erlangga dengan perasaan yang campur aduk. Sementara Erlangga yang melihat Aurora menangis panik.
"Hey, Are you okay, Ra?" tanya Erlangga lembut seraya menghapus air mata Aurora.
Aurora makin terisak hebat saat Erlangga bertanya seperti itu. "Aga," lirih Aurora.
"Kenapa, hm?" jawab Erlangga dengan sabar.
"Sorry," lirih Aurora.
Tanpa berlama lama Erlangga langsung menarik Aurora ke dalam pelukkan nya ia memeluk Aurora dengan erat dan di balas Aurora tak kalah erat. Kedua nya berpelukan dengan Aurora yang masih terisak. Namun tanpa sepengetahuan Aurora, Erlangga menangis dalam diam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA & ERLANGGA (HIATUS)
Novela Juvenil[New version] Suara deras nya air hujan membasahi kota Jakarta di malam hari ini. Hawa dingin menyelimuti seluruh tubuh seorang gadis yang sekarang sedang berdiam diri di balkon kamar nya sambil mengamati deras nya air hujan yang turun. Wangi hujan...