bagian satu

49 7 1
                                    

"kabar baik tak selamanya membawa bahagia, Karena bahagia tak selamanya bersama"
___


Happy reading ✨
____________________

Mentari sudah ada di ufuk barat pertanda waktu Maghrib tidak lama lagi, seorang gadis muda tengah mengakhiri kajian nya.

"Alhamdulillah, kita akhiri pertemuan hari ini Wallahu a'lam bishawab, wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh" gadis itu melangkah keluar.

Angin sore menyapu lembut pipi gadis cantik berusia 22 tahun itu, para santriwati baru selesai kajian kitab nya masing-masing dan segera menyerbu para pedagang yang ada di pelataran pondok pesantren Al-Hidayah.

"Mala" panggil seseorang

Reflek gadis itu menoleh dan mendapati sahabatnya membawa 2 bungkus jajanan.

"Nih aku beliin, nanti besok bagian kamu ya yang beli jajanan" ujar sahabatnya yang di angguki Nirmala

Nirmala zaneera Nuha, namanya. Gadis cantik dengan kulit kuning Langsat, bermata coklat terang, bertubuh sekitar ± 160 cm dan di permanis dengan kumis tipis nya.

"La, handphone kamu bunyi terus dari tadi ada panggilan masuk kayaknya" ucap Winda salah satu teman sekamarnya.

"Ohh iya, Syukron win"

Di pondok pesantren Al-Hidayah memang tidak memperkenankan santri-santri nya membawa barang elektronik terkecuali untuk para ustadzah dan santri yang sudah kuliah seperti Nirmala.
Log panggilan tak terjawab penuh dengan nama kakak perempuanya, Nirmala mengerutkan dahi nya bingung ada apa kakak perempuan nya ini menelepon sampai berkali-kali seperti ini. Nirmala mencoba menelpon balik kakaknya.

"Assalamualaikum kak iya ada apa?" Tanya Nirmala saat telepon nya tersambung

"De kamu pulang ya, ada yang datang melamar mu nanti mas Deden yang menjemput" ujar zalina, kakaknya

"Melamar? Siapa ka?kak Raffa?" Tebak Nirmala

"Iya, kamu pulang dulu ya bilang saja ada acara keluarga besok balik lagi gitu"

"Iya kak Mala tutup ya, mala izin dulu ke umi, assalamualaikum"

Sambungan terputus, senyum Nirmala merekah hati nya berbunga. Kakak senior yang pernah berjanji akan melamar nya benar-benar datang kerumahnya.

" Num, aku mau izin pulang dulu ya besok aku balik lagi" pamit Nirmala pada sahabat nya

"Lohh kenapa? Udah mau Maghrib la"

"Iya nanti aku di jemput ada acara keluarga, aku mau izin ke umi dulu ya"

Shanum, sahabat Nirmala hanya mengangguk mengiyakan. Nirmala tak ingin membuang waktu ia bergegas ke kediaman umi Zainab, pengasuh pondok pesantren Al-Hidayah.

"Assalamualaikum umi" salam Nirmala seraya masuk dan mencium tangan umi Zainab.

"Waalaikumussalam, oh mala ada apa ?"

"Nirmala mau izin pulang sebentar umi, besok inn syaa Allah balik lagi ada acara keluarga" terang Nirmala

"Lho, pulang kok semalam saja tidak sekalian 3 hari?" Tawar umi Zainab

"Ndak umi, besok masih ada jadwal kuliah mi"

"Ohh ya sudah titip salam untuk keluarga mu ya"

" Nggih mi, Nirmala pamit assalamualaikum"

Nirmala meninggalkan ndalem dan bergegas sholat Maghrib karena adzan sudah berkumandang, ia sengaja tidak ikut sholat berjamaah karena takut kakak laki-laki nya akan menunggu terlalu lama.

Zaneera (Tidak Hanya Tentang Mimpi, Hati Dan Tradisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang