bagian delapan

15 2 1
                                    

"Allah sudah menciptakan makhluknya untuk berpasangan, masalah sakit hati atau apapun itu sebenarnya karena kita yang terlalu berharap dengan ekspektasi kita sendiri, padahal Allah sudah menyiapkan rencana yang lebih indah kedepannya"

-Nirmala zaneera nuha-

Happy reading
__________________

Langit Kediri terlihat sedikit mendung sore ini, firdaus menyalakan mesin motornya dan segera menyatu dengan kendaraan bermotor lainnya.

Firdaus baru selesai mengisi acara seminar di salah satu kampus ternama di Kediri. Firdaus memang lebih aktif di luar pondok di bandingkan dengan adiknya, seperti sekarang ini. Adiknya sibuk mempersiapkan khitbah masal yang akan di adakan 2 hari lagi. Namun bukan berarti Firdaus tidak andil sama sekali.

"Mas, yang jadi nikah cuma 7 pasang yang 7 pasang sudah matur ke umi sama Abah Ndak bisa lanjut, ya karena keluarga mereka ada yang Ndak setuju, ada yang sudah punya calon, dan ya mungkin memang belum jodoh aja" jelas na'im

"Loh, bukan e ada 15 pasang? Kok cuma 14?" Tanya firdaus

"yang ke 15 kan jenengan mas, kata umi sudah khitbah, masa mau di ulang?"

"haha ya Ndak papa" firdaus terkekeh dengan menggelengkan kepalanya

Na’im hanya tertawa hambar dan Kembali sibuk mempersiapkan acara khitbahan. Firdaus memasuki ndalem, menyalami tangan kyai hasan yang duduk di ruang tamu bersama dengan salah seorang santri ndalem.

"Abah sudah minum obat man?"

"Sampun Gus"

Santri ndalem biasanya memiliki tugasnya masing-masing, seperti Sulaiman yang mendapat bagian menjadi supir pribadi kyai Hasan juga menjaga kesehatan Kyai Hasan.

Sepeninggal Sulaiman, firdaus duduk disebelah kyai hasan dan memberi sedikit pijatan pada kedua kaki kyai hasan.

"Umi kemana bah?" Tanya firdaus

"Ada klien, tadi di anter mba ndalem, biasa anak-anak muda zaman sekarang sibuk mental health-mental health, hiling-hiling apalah itu, mbok yo mending baca Qur'an, sholat malem nah itu obat paling ampuh kalau lagi banyak masalah, bukan e hiling buang uang"

"Nggih bah, tapi Yo Ndak bisa di samakan,karena adanya kemajuan teknologi yang berpengaruh besar terhadap mental anak-anak zaman sekarang, jadi yo gitu apa-apa pengen e yang gampang, pengen e yang instan, pas dapet masalah Yo merasa paling terbebani, paling tersakiti di dunia, iya toh hahah"

"Bener, kadang Yo Abah tuh miris liat berita-berita tentang anak muda bunuh diri karena hal-hal sepele, mati sia-sia, naudzubillah"

Firdaus meminta izin untuk masuk ke kamarnya, ada banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Semenjak menjadi dosen dan pengamat sejarah ia semakin sibuk sampai harus begadang tiap malamnya.

**

Air hujan membasahi tanah kelahiran tahu takwa, walaupun tidak begitu deras tapi mampu meliburkan madrasah Karena di tambah dengan padam listrik yang cukup lama.

"Mba, ada yang liat shanum?" Tanya Nirmala

"Ndak tau la, dari sore aku Ndak liat"

"Syukron ya mba"

Shanum pergi kemana sih? Batin Nirmala cemas 

Nirmala berencana mencari keluar asrama, karena tidak memungkinkan untuk memanggilnya melalui via telepon mengingat saat ini sedang hujan.

Setengah jam sudah nirmala berkeliling mencari keberadaan shanum dengan pencahayaan seadanya.

"Shanum, dari mana saja kamu?"tanya Nirmala saat melihat sahabatnya datang tepat dengan cahaya lampu yang kembali menyala

Zaneera (Tidak Hanya Tentang Mimpi, Hati Dan Tradisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang