bagian lima

19 4 0
                                    

"Jika hati sudah yakin apapun bisa dilakukan, percayalah Allah akan memberikan jalan"
_____

Happy reading ✨
___________________

“boleh saya yang bertanya?” izin Firdaus yang di angguki Nirmala

“kamu yakin sama saya?” tanya Firdaus

“inn shaa allah gus”

“baik itu udah cukup untuk saya”

hah? Sudah hanya itu?” batin Nirmala

Nirmala menanyakan banyak hal tapi Firdaus hanya bertanya satu hal itu membuat Nirmala tak enak hati.

“assalamualaikum, umi, gus mobilnya sudah siap” ujar seorang santri laki-laki yang bertugas sebagai sopir pribadi ndalem.

“oh iya man, suwun yo hari ini biar Firdaus yang nyetir kamu balik ke asrama aja” ucap nyai Zainab pada santri Bernama sulaiman itu.

“nggih umi” jawab sulaiman

Setelah sulaiman pergi nyai Zainab meminta Firdaus untuk memanggil kyai hasan.

“yuk sudah siang kita berangkat” ajak kyai hasan

Firdaus sebagai supir, dan kyai hasan duduk di sebelahnya sedangkan Nirmala dan nyai Zainab duduk di bagian tengah. Nirmala menyadari tatapan aneh dari beberapa santri yang lewat, Nirmala yakin setelah ini  akan banyak gossip yang beredar.
Tak banyak yang di bicarakan di dalam mobil, Nirmala lebih banyak diam dan menyimak obrolan kyai, nyai dan gusnya. Sesekali Nirmala memberikan arahan jalan menuju rumahnya. Mata Nirmala menatap ke jalanan yang cukup sepi, namun pikirannya riuh memikirkan akan apa yang mungkin terjadi nanti di rumahnya.

“Nirmala, semester berapa sekarang?” tanya nyai Zainab

Nirmala menoleh

“semester 8 umi tapi masih nyusun skripsi, masih banyak nilai yang kurang jadi harus tambah kelas” jawab Nirmala

"Tapi perkiraan lulus kapan?" Tanya nyai Zainab lagi

"Bismillah secepatnya umi, minta doanya"

"Umur mu berapa?" Tanya kyai Hasan

"22 Abah"

“oalahh, pas berarti ya mi” kyai hasan antusias

apanya yang pas?” tanya Nirmala di dalam hati

“ini kemana lagi?” tanya Firdaus

“belok kiri gus, rumah ke 8 cat biru muda” jawab Nirmala

Mata Nirmala terhenti pada rumah bercat putih, tertulis di sana “DIJUAL” bantinnya bertanya-tanya kemana perginya pemilik rumah yang dulu selalu bersamanya itu? Rumah itu milik keluarga raffa.

apa kak raffa benar-benar pergi? Tapi kemana?” banyak pertanyaan yang ada di kepala Nirmala.

Mobil berhenti tepat di depan rumah Nirmala, pradipta sudah siap untuk menyambut kedatangan Nirmala dan pengasuhnya.

“monggo pa yai bu nyai masuk, maaf rumah nya kecil berantakan seadanya” ucap pradipta

“nggih matur suwun”

Nirmala membantu ajeng di dapur Bersama dengan kayla dan zalina. Saat di ruang tamu Baik kyai hasan, nyai Zainab, bahkan Firdaus tidak menyinggung apapun soal perjodohan atau lamaran. Tak terasa waktu sholat dzuhur sudah tiba, semua orang Bersiap untuk sholat di mushola.

**

Firdaus mengusap wajahnya selepas berdoa, ia meyakinkan hati nya. Kyai hasan mengusap punggung putranya seraya tersenyum. Firdaus membalas senyum kyai hasan, ada secercah semangat yang di salurkan oleh seorang ayah pada anak laki-lakinya. Firdaus dan yang lainnya Kembali kerumah Nirmala, sudah ada banyak makanan yang di siapkan.

Zaneera (Tidak Hanya Tentang Mimpi, Hati Dan Tradisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang