Part 5: Pijat Yang Berujung Nikmat (2)

17.2K 32 0
                                    

Sepanjang perjalanan ke rumah Tiara, aku terus menerus membayangkan saat ku tusuk vagina Kak Yanti tadi. Jujur saja, baru kali ini seorang wanita yang sangat tertutup pakaiannya itu ternyata dapat ku setubuhi. Padahal sebelumnya aku sama sekali tak ada niat untuk dapat bersetubuh dengan Kak Yanti. Dapat meraba tubuhnya saja sudah menjadi sebuah tantangan untukku. Apalagi bersetubuh, di saat suami dan anak-anaknya berada di rumah lagi. Sungguh itu suatu hal yang sangat mendebarkan yang pernah terjadi selama hidupku ini.

Aku juga berpikir saat sedang di atas honda, tentang ekspresi kak Yanti saat memberikan uang kepadaku tadi dimana ia sama sekali tak melihat ke arahku. Aku terus saja berpikir jika menyesal karena sampai bersetubuh dengan ku. Tak terasa saat aku asyik memikirkan kak Yanti aku pun sampai di gerbang depan komplek perumahan Tiara. Aku pun melapor ke satpam di gerbang saat itu dan ia langsung mempersilahkan ku masuk. Tiara mengatakan rumahnya berada di lorong kedua dari gerbang masuk dan bernomor rumah B15.

Aku telah sampai di rumah rumah yang dimaksud dan menelpon Tiara terlebih dahulu. Terlihat Tiara dari dalam melalui jendela rumahnya yang elegan dan minimalis itu. Rumahnya berlantai 2, namun tidak luas karena itu merupakan perumahan, lahan parkir di terasnya juga terbatas cuma cukup untuk pas 2 mobil saja.

"Nji gembokin pagarnya tolong", pinta Tiara saat itu berada di pintu rumahnya. Tiara mengenakan tanktop putih yang menonjolkan payudaranya itu dan ia juga mengenakan cardigan serta kain bali yang membaluti bagian pinggang sampai lututnya. Tiara terlihat sangat cantik, ia tidak memakai jilbabnya saat itu dan rambutnya ia ikat yang membuat Tiara makin terlihat seperti anak ABG padahal umurnya sudah 37 tahun. Aku pun berpikir sungguh bodoh mantan suaminya dulu itu.

"Oke", jawabku setelah memakirkan sepeda motorku. Lalu aku mengunci pagar, dan langsung masuk ke rumah Tiara.

"Lama kak ya, soalnya tadi ikutan urut suaminya lagi", kata ku pada Tiara saat berpas-pasan dengannya.

"Yaudah yuk urut kakak terus biar nggak kemaleman kamu pulangnya", pinta Tiara sambil mempersilahkanku masuk kerumahnya. Aku berjalan di belakang Tiara sambil memperhatikan kedua belah pantatnya yang bulat di balik kain bali itu.

Sekilas isi rumah Tiara, perabotannya hampir terbilang lengkap. Pertama masuk rumah langsung area ruang tamu lengkap dengan sofa dan di dinding ada foto-foto keluarga Tiara dan juga saat ia baru lulus bekerja. Aku langsung di persilahkan ke belakang dan Tiara mengajakku untuk makan terlebih dahulu. Setelah ruangan tamu, langsung ruang keluarga dimana terdapat TV 42" dengan 2 beanbag di atas karpetnya, juga tangga menuju lantai atas berada di ruang keluarga yang terbuka sampai ke dapur itu. Ruangan dapurnya luar biasa. Sangat lengkap semua peralatan dan alat untu memasak, dengan meja makan tepat di antara tempat memasak dan tempat mencuci piring. Saat melewati ruang tamu sampai juga terdapat 2 kamar di sebelah kanan yang di apit oleh kamar mandi kecil.

"Nji makan dulu yuk, rasain masakan kakak dong, udah lama makan sendiri kakak kalau malam hahaha", pinta Tiara pada ku. Rupanya tiara saat itu sedang makan malam dan ia mengajakku makan bersamanya.

"Jangan malu-malu nji ya, anggap rumah sendiri", kata Tiara lagi.

"Hehehe, yaudah deh", jawab ku. Aku saat itu sebenarnya belum makan malam juga. Karena sehabis magrib aku langsung ke rumah kak Yanti.

Saat makan aku menanyakan kenapa Tiara tidak mengajak teman, saudara, atau kedua orang tuanya ke sini karena rumahnya itu tergolong besar namun hanya ia huni sendiri. Tiara pun menceritakan tentang keluarganya di kampung. Sampai selesai makan dan bahkan beberapa menit setelah makan, aku mendengar dengan seksama cerita Tiara. Dapat ku simpulkan disini jika ternyata Tiara adalah tulang punggung keluarganya. Ia anak pertama dan walaupun ia wanita, Tiara itu menanggung biaya sekolah kedua adiknya. 1 sedang kuliah dan 1 lagi masih kelas 1 SMA. Sedangkan adiknya yang kedua telah berumah tangga dan belum memiliki pekerjaan tetap. Orang tuanya itu termasuk orang yang kurang mampu. Ia sangat bersyukur karena lulus SMA langsung lulus sekolah yang saat ia selesai kuliah langsung mendapat kerja dan juga langsung menjadi pegawai.

"Tiara" Kekasih GelapkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang