Part 4: Pijat Yang Berujung Nikmat (1)

23.2K 40 0
                                    

Aku langsung menceritakan kejadian pada hari kamis malam, atau tepatnya malam jumat dimana para pasangan sering melampiaskan nafsunya dan juga merupakan malam sunah untuk bersetubuh. Oh ya, baju dinas Tiara ternyata tinggal di toko karena sedang ia jemur di jemuran handuk. Aku tau karena ia menelpon ku malam harinya, dan mengatakan agar membawa bajunya jika aku jadi datang ke rumahnya malam jumat nanti. Faktanya, baju dinasnya telah ku cuci bersih dan pastinya wangi.

Seperti janjiku pada Tiara selasa sore di toko ku, malam itu aku pertama ke rumah kak Yanti yang letaknya hanya beda lorong dari lorong rumahku. Di rumah kak Yanti saat itu ada suaminya yaitu bang Budi. Aku datang ke rumah mereka agak cepat dari janjiku jam 8, aku sampai kesana sehabis magrib. Bang Budi menjamuku saat itu dan mengatakan jika ia ingin di kusuk juga. Memijat mereka berdua pastinya menghabiskan waktu 2 jam.

Aku pun mengabari ke Tiara melalui pesan WA jika aku mungkin ke rumahnya pada jam 9 lewat, jika memang ia berkenan aku meminta ia mengirimkan lokasi rumahnya. Tiara pun belum membalas WA ku. Lalu saat itu aku langsung memijat bang Budi terlebih dahulu karena istrinya saat itu sedang memberi makan anak-anaknya dulu. Selang beberapa saat kemudian HP ku berbunyi dan Tiara menelpon. Saat ku angkat Tiara mengatakan jika ia tak keberatan, dan juga aku diminta agar melapor dulu ke satpam di gerbang karena pulang larut nantinya. Saat ku lihat lokasi rumah yang Tiara kirimkan, ternyata ia tinggal di komplek perumahan baru yang letaknya tidak jauh dari toko ku. 

Saat sedang ku urut bang Budi, kulihat kak Yanti datang dan duduk di samping kami sambil bercerita. Bang Budi saat itu meminta agar istrinya langsung bersiap-siap dan mengatakan jika aku memiliki pelanggan lain setelah mereka karena mendengarku berbicara dengan Tiara. Setelah sampai sejam aku memijat bang Budi, akhirnya aku gantian memijat kak Yanti yang mengeluh lelah di betisnya itu. Kak Yanti saat itu ternyata mengenakan legging sepaha lagi seperti kedua kalinya ku urut. Padahal suaminya ada di rumah saat itu, biasanya ia mengenakan legging panjang seperti saat pertama kali ku urut. Namun bang Budi seperti nya percaya padaku dimana ia pun keluar rumah merokok sesaat aku memijat istrinya itu.

Sedikit saja seputar perawakan kak Yanti, ia berumur sekitar 48-50 tahun, tubuhnya itu tidak terlalu gemuk dan juga kurus, payudaranya aku tidak bisa mengukur karena ia memang memakai gamis terusan sampai kaki (saat sedang ku pijat juga tidak bisa ku ukur karena payudaranya menyentuh lantai). Pantatnya montok dan besar namun sudah agak kendor mengingat usia dan ia telah memiliki 3 orang anak.

Saat itu dimana suaminya sedang merokok diluar, kak Yanti mengatakan padaku agar aku memijat terlebih dahulu bagian pantat dan pangkal pahanya, ia juga terus terang mengatakan berhubung suaminya diluar. Aku saat itu seperti mendapat angin segar. Kak Yanti juga mengangkat gamisnya itu sampai ke pinggang. Kini pantat besarnya terpampang jelas di balik legging cream yang ia kenakan, dan yang lebih membuatku gemetar saat itu adalah ia tidak memakai CD dibalik legging itu. 

Aku langsung duduk diantara kedua pahanya, kaki nya ku lebarkan dan aku duduk bertumpu dengan kedua kaki. Langsung saja ku turunkan sedikit legging itu setelah meminta maaf terlebih dahulu kepada kak Yanti. Reaksi kak Yanti saat itu malah mengangkat pantatnya sedikit agar aku mudah menurunkan legging ketatnya itu. Kini belahan pantatnya terpampang jelas di hadapanku, namun aku masih tidak menarik terlalu ke bawah sampai memperlihatkan lubang anusnya itu.

"Dek panji cepetan ya, nggak enak diliat abang nanti, kalau denger bunyi pintu depan nanti munduran ya", pinta kak Yanti saat itu. Penisku mulai tegak terukur menancap dari balik celana jogger yang ku kenakan. Walaupun pantatnya kendor seperti itu, aku dapat merayapi pantat seorang yang tertutup saja sudah sangat bahagia.

"Oke kak, maaf kak ya", kata ku sambil mulai mengurut bagian pantatnya menggunakan minyak urut. Ahh, penisku melayang meraba pantat kak Yanti yang sangat tertutup itu. Tak lama setelah ku raba dan remas sesekali pantatnya itu kak Yanti menggunakan tangannya menunjuk ke arah pangkal paha bagian belakangnya.

"Tiara" Kekasih GelapkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang