***
Mark jauh lebih sibuk dari lagi sebelumnya
Ia harus menyiapkan sarapan, membantu si bungsu menyiapkan peralatan sekolahnya dan mengecek obat obatan renjun
"Selain jeno, semua berangkat dan pulang sama abang" ujar mark
"KENAPA GITU?"
"Jeno ada latihan basket, dan kalian gaada kegiatan lain, jadi pulang sama abang!"
"Gue kan mau nongkrong dulu!?"
"Kalian pulang jam 12.30 haechan, abang pulang jam 3, memangnya ga cukup? Mau bahas apa kamu di tongkrongan? Reformasi sampe berjam jam"
"Ck! Suka suka gue lah mau sejam kek dua jam kek-"
"Nurut!"
"Iya iya"
"Udah selesai makannya?"
Renjun mengangguk saat perhatian mark kembali teralih kepadanya
"Minum obatnya, jangan kemana mana sampe kita pulang sekolah, istirahat, jangan ngerjain proker apapun atau tugas apapun dulu, ngerti?"
Renjun hanya mengangguk saja, ia juga berniat tidur seharian
"Sini hpnya"
"Mau ngapain?" Tanya renjun namun tetap mengeluarkan ponselnya
"Kalo ada apa apa, tekan satu, nanti nyambung ke abang, oke?"
Renjun mengangguk
"Adek udah belum? Gaada yang ketinggalan kan?"
Jaemin menggeleng lalu memakai tasnya
"Kita sekolah dulu ya" ujar jaemin sambil melambaikan tangannya kepada renjun
Renjun terkekeh kecil lalu mengangguk dan melambaikan tangannya
"Jeno, ingat, pulang sebelum jam 9"
Jeno mengangguk lalu memasang jaketnya
"Ayo haechan, nanti telat"
"Sabar elaaah" ujar haechan lalu buru buru memakai tasnya
"Adek ngapain lagi turun?" Saat melihat jaemin turun dari mobil lagi
"Ada yang ketinggalan" ujar jaemin segera berlari masuk ke rumah
"Apa yang ketinggalan?" Tanya renjun yang masih di dapur
Degh
Renjun benar benar kaget saat jaemin memeluknya erat
"Cepat sembuh ya" ujarnya cepat lalu segera melepas pelukannya
"I i iya" ujar renjun sedikit kaget
Ini pertama kalinya jaemin memeluknya, ia sedikit kaget
Ia menatap jeno yang juga masih ada disana
"Apa?" Tanya jeno bingung
Renjun salah tingkah sendiri karena jeno tampak kebingungan
"Mau dipeluk juga?" Tanya jeno polos
Renjun menghela nafasnya lalu menggeleng, anak ini memang kelewat polos
Namun di detik berikutnya renjun benar benar mematung karena jeno memeluknya
"Je jen?"
"Ya?" Tanya jeno lalu melepas pelukannya
"Lo ngapin?" Tany renjun heran
Mungkin kalau jaemin yang melakukannya renjun akan paham
Namun jika jeno yang melakukannya, renjun rasanya benar benar kaget
"Lo mau di peluk kan?"
"Hah? Engga ya anjir?"
"Oh... kirain"
Rasanya rahang renjun mau jatuh saja melihat kepolosan jeno
Anak itu seperti tidak melakukan kesalahan apapun dan pergi begitu saja membuat renjun menatapnya tidak percaya
"Gajelas anjir" ujar renjun sambil menggeleng
***
"Ingat, kalo nunggu abang jangan jauh jauh, ngerti?"
Keduanya mengangguk lalu segera turun dari mobil
Keduanya berjalan ke arah smp sedangkan mark harus memarkirkan mobil terlebih dahulu
"Lo ke kelas duluan, gue masih mau ke warung depan" ujar haechan
Jaemin mengangguk namun belum sempat mereka berpisah beberapa anak laki laki menghampiri jaemin
"Woi! Lama amat!"
Jaemin sedikit canggung saat mereka merangkulnya, ia menoleh kearah haechan yang masih menatapnya bingung
"Ayo buruan" ujar mereka segera menarik jaemin
Haechan masih diam di tempatnya, ia bingung kenapa jaemin tampak ketakutan dan menatapnya tadi
Ia juga tidak pernah mendengar jaemin punya teman
Namun barusan ia melihat jaemin punya banyak teman
Atau mungkin jaemin memang tidak terlalu ekstrovert seperti dirinya?
Ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya dan segera bergabung dengan teman temannya di warung depan
***
Yang mereka tidak ketahui adalah bahwa jaemin sedang di bawa ke gudang belakanh sekolah
Ia hanya bisa menunduk takut saat tasnya di bongkar
"Mana tugas gue?"
"Se semalam saudara gue sakit, jadi gabisa ngerjain tugas"
BRUK
Jaemin meringis pelan saat punggungnya membentur kursi kursi bekas yang ada disana
"Sa sakit" ujar jaemin
"Gue udah suruh lo kerjain tugas gue! Kenapa ga dikerjain?!" Ujar anak itu
"Ta tadi kan gue udah jelasin"
PLAK
Anak itu memukul kepala jaemin keras
"Gue ga perduli! Mau sodara lo sakit, sodara lo meninggal atau apapun!"
BRUK
Jaemin meringis lagi saat pinggangnya di tendang sampai terjatuh
Baru saja anak itu ingin melayangkan pukulannya bel masuk sudah berbunyi
"Pulang sekolah habis lo sama gue" ujar mereka lalu pergi begitu saja
Jaemin segera berdiri lalu membersihkan pakaiannya
Ia berjalan sedikit tertatih karena punggung dan pinggangnya yang sakit
Ia harus cepat karena kelasnya di lantai dua
"Jaemin?" Gumam haechan yang melihat jaemin baru saja menaiki tangga
"Lah tadi kan udah ke kelas duluan" ujar haechan bingung