4. Sesi ceramah

2.4K 300 18
                                    

***

Mark menatap haechan kesal, ia menarik paksa anak itu masuk ke mobilnya tanpa memperdulikan motornya yang tinggal di sekolah

Jaemin sendiri merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi ini, ia hanya bisa membantu haechan mengobati lukanya

"PELAN PELAN!" Kesal haechan

"HAECHAN! JANGAN BENTAK BENTAK ADEKNYA!"

"Lo juga bentak bentak gue anjing" ujar haechan sinis

Kreek

Ketiganya menoleh saat jeno baru saja masuk

"Sini kamu!" Ujar mark kesal

Entahlah, ia kesal terhadap semua orang

Jeno tak melawan, ia pun memilih duduk di samping haechan

"Bisa bisanya kamu nontonin haechan berantem tapi ga di pisahin!" Ujar mark kesal

Jeno hanya diam, ia tidak merasa dirinya salah, toh selama ini tidak ada yang marah jika ia hanya diam

"Buat apa badan besar kalo gabisa ngelindungin saudaranya sendiri hah?" Omel mark

"Emang harus dipisahin?" Ujar jeno seadanya

"Toh dia yang mau" lanjutnya

Mark benar benar tak habis fikir, rasanya ia ingin menjambak keduanya

"Kamu ngapain sih berantem berantem gitu? Merasa keren hah? Apa yang di kejar? Validasi dari orang orang kalo lo jagoan?"

"Bacot" ujar haechan kesal

"Jangan ngelawan! Gaada sopan santunnya emang kamu jadi orang" ujar mark

"Gausah sok deh, lagian bukan urusan lo gue mau berantem sama siapa aja"

"Jago banget kayanya tuh mulut, kalo emang kalian jago, sekarang bertiga berdiri di luar!"

"Dih! Apaansih!"

Mark sudah tidak punya kesabaran lagi, ia menarik haechan, jeno dan jaemin dan membawanya ke taman belakang

"BERDIRI DISINI SAMPE SORE!" Tegas mark

"Kalo sampe ada yang bohong hukumannya abang tambah" ujar mark tegas

"Heh lo-"

"Abang gamau di bantah!" Tegas mark membuat haechan mencebik kesal

Dan akhirnya mereka bertiga harus menerima hukuman dari mark sampai sore

***

Renjun pulang cukup larut malam ini, namun ia benar benar kaget melihat ketiga saudaranya berkumpul di ruang tamu

Ia sedikit terdiam melihat jaemin yang sedang meletakkan timun di pipi jeno

Begitu juga dengan haechan yang sedang mendumel sebal karena sunburn yang mereka alami akibat hukuman tadi

"Ngapain?" Tanya renjun bingung

Jaemin menoleh, renjun sedikit kaget melihat pipi jaemin lebih merah dari biasanya

"Kenapa baru pulang jam segini?"

Renjun tentu kaget akan kehadiran mark yang tiba tiba

"Ta tadi rapat osis"

"Kamu ketua osisnya kan? Kenapa bisa rapat sampai semalam ini?"

"Emang kenapa?" Ujar renjun sinis

"Mikir ga kamu ini jam berapa? Terus kamu fikir anak anak osis lain ga keberatan pulang jam segini untuk rapat? Bahkan orang kantoran aj udah pulang jam segini" omel mark

"Apaan sih, kenapa lo jadi kritik cara kerja gue"

"Kamu yang ga logis rapat sampai jam 10 malam gini! Ga mikirin orang lain gimana hah?"

"Hah? Apaansih? Ini mereka lo apain? Kenapa bisa mukanya merah merah gini?" Ujar renjun kesal

"Abang hukum, ini juga salah kamu, kamu kan yang paling tua dari antara mereka? Kenapa bisa kamu sebagai abang paling tua dan ketua osis biarin berandalan kaya haechan mukulin anak sma hah?"

"Kamu fikir biarin anak kaya dia tanpa di hukum ga bahaya? Kalau dia ngajak ribut orang yang bisa nyelakain dia gimana?"

"Sikap acuh kamu yang di tiru sama adek adek kamu sampai mereka cuman bisa nontonin haechan berantem, kamu sadar ga kamu juga salah?"

Renjun hanya diam di tempatnya, ia masih mencoba mencerna semuanya

Kenapa ia yang salah? Kenapa ia harus kena marah juga?

"Selain jadi ketua osis yang gagal, kamu juga udah jadi abang dan saudara yang gagal buat mereka"

"Bang, udah, kan renjun juga gatau kalau haechan berantem tadi" ujar jaemin mencoba membela renjun

Entah lah, walau mereka jarang sekali berinteraksi tapi rasanya dada jaemin panas saat melihat wajah renjun ketika dimarahi

"Ini juga buat kalian semua ya, kalian sama aja! Yang satu urakan, yang lainnya kelewat cuek"

"Abang gatau gimana kalian tumbuh besar tanpa abang, tapi selama abang masih jadi yang paling tua di rumah ini, abang gamau tau, semua harus nurut sama aturan yang abang buat, ngerti?"

Keempatnya hanya diam

"Jawab!"

"Iya" jawab keempatnya

"Kalo mukanya udah ga perih langsung tidur, besok sarapan di meja makan, jangan ada yang telat" ujar mark mengakhiri sesi ceramah hari ini

"Lo sih!" Omel jaemin

"Kok gue?"

"Ya kita semua jadi kena kan" ujar jaemin

"Gue udah pernah bilang jaga perilaku lo" ujar renjun dingin

"Jangan buat gue jadi orang yang gagal, gue benci dianggap kaya gitu" ujar renjun benar benar menusuk membuat haechan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Udah udah, jangan pada berantem lagi" lerai jaemin

"Mending kita tidur aja" ujar jaemin

abang  pulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang