Prolog
.
Liam amat frustasi. Kumpulan asap seakan menyelimuti tubuhnya, hingga dia tak bisa menemukan secercah cahaya. Dia baru selesai membersihkan diri, namun wajahnya tampak pucat pasi. Dengan gontai berjalan menuju tempat tidur bayi yang telah di desain penuh semangat oleh istrinya sebelum kelahiran bayi mereka. Benda itu berada tepat di samping kasur.
Pandangan kosong dilemparkan ke arah seorang bayi yang baru dilahirkan dua minggu lalu. Bayi lelaki berbalut selimut cokelat muda itu tertidur lelap. Di atas nakas terdapat botol dot yang isinya tinggal setengah. Bayi mereka sudah kenyang.
Tangan besarnya mengusap perlahan, kulit lembut bayi yang telah dilahirkan oleh wanita yang amat dicintainya dengan penuh perjuangan. Tak tersadar, bulir air mata terjatuh. Liam senang, namun, juga hancur di waktu bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liam's Next Love (END)
Literatura Feminina[LENGKAP di Karya Karya] Lanjutan perjalanan cinta Mas Liam si Bucin 😘