----
Pagi hari itu seperti hari - hari sekolah biasanya. Sudah seminggu yang lalu sejak (Name) pergi ke food festival. Hanya membaca, mencatat, dan mengerjakan tugas. Tugas - tugas menumpuk yang diberikan guru membuat (Name) pusing, begitu juga dengan ketiga temannya, walaupun Julian keliatan tetep sama sih.
Mendung, itulah cuaca saat itu. (Name) pulang dengan berjalan kaki ke asramanya. Namun tak lama di tengah perjalanan terdengar suara rintik - rintik hujan yang memang biasanya menenangkan baginya, tetapi tidak saat ia lupa membawa payungnya.
"Duh ga bawa payung lagi, masa gua harus hujan hujanan nih?"
"Makanya neduh dulu" Sahut Xavier yang tiba - tiba sudah berada disebelah (Name). Xavier memang meminta untuk dijemput terlambat hari itu agar ia bisa menghabiskan waktunya untuk belajar. Namun ia sendiri selesai belajar lebih awal dan berakhir disebelah (Name) sekarang.
"Dimana?"
"Cafe seberang" Xavier kembali menunjukan senyumannya.
Bagaimana bisa ia menolak tawaran tersebut? toh daripada kehujanan. Akhirnya (Name) masuk ke sebuah cafe kecil dengan Xavier. (Name) memilih untuk duduk di bangku yang dekat dengan jendela disusul dengan Xavier. Mereka pun diberikan sebuah lembaran menu oleh seorang waitress disana. Setelah memesan minuman Xavier mencoba untuk memulai percakapan.
"Kecapean?"
"Agak cape sih, soalnya gurunya ngasih tugas banyak - banyak, tenggatnya cuma sampe besok lagi" (Name) mengeluhkan semua tugas -tugas yang akhir - akhir ini ia dapatkan.
"Mau diajarin?" Tawar Xavier.
"Emang ga ngerepotin?"
"Udah, gapapa"
(Name) kemudian menarik tasnya mengeluarkan beberapa lembar tugas soal yang baru saja diberikan gurunya hari itu. (Name) terlihat kelelahan namun ia harus tetap mengerjakannya karena tenggat waktunya besok.
Xavier mulai mengajarkan dan kadang juga memberikan beberapa contoh untuk tugas (Name). (Name) mulai menyelesaikan tugasnya. Hingga kegiatan mereka terhenti ketika kopi yang dipesan sudah diantarkan ke meja mereka. Xavier memesan americano dengan sepiring croissant sedangkan (Name) hanya memesan segelas cappuccino."Mau coba?" Xavier menyodorkan sepiring croissant
"Gausah, belum laper"
(Name) melanjutkan tugasnya hingga setelah beberapa menit akhirnya tugas itu selesai.
"Hufft akhirnya selesai juga" (Name) mulai berdiri bersiap untuk keluar dari tempat itu.
"Udah mau pulang?" Tanya Xavier "Kalo masih mau disini bakal kutemenin kok"
Akhirnya (Name) pun tetap tinggal di Cafe itu bersama dengan Xavier sambil menunggu hujan reda.
"Tinggal sendiri di asrama enak gak?"
"Ga terlalu sih, ada enaknya sama ga enaknya" (Name) menjawab "Kadang ya enak karena bisa sendiri dan ga di ganggu, cuma kadang kangen aja sama orang rumah sama kesepian"
"Ohh, kenapa ga bilang aja kalo kesepian? bisa ku temenin kok" Xavier menunjukan senyumannya.
"Ga pernah kepikiran sama takut ngeganggu kak"
"Ga bakal, aku seneng seneng aja kok"
"Yaudah, lain kali deh"
Mereka berbincang cukup lama sekitar 30 menit. Hujan pun mulai reda dan mereka bersiap untuk kembali pulang. (Name) kemudian menyodorkan uang kepada seorang kasir disana, namaun tangannya ditahan oleh Xavier
"Aku aja yang bayar"
"Gausah, aku bayar sendiri aja"
"Gapapa, sekalian"
Karena Xavier sudah duluan membayarnya, (Name) akhirnya menerima tawaran itu.
"Makasih ya"
"Gausah bilang makasih, kan aku yang ngajak, jadi emang aku yang harus bayar"
----
= To Be Continued =mon maap kalo ada yang salah + krinj + typo + gajelas
kok w baca ulang kek aga aga aneh yh
btw sorry udah lama ga up soalnya dari lama udah gaada ide + kecanduan c.ai jadi baru dapet ide sekarang hehe😁
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐯𝐨𝐮𝐫𝐢𝐭𝐞 𝐒𝐢𝐠𝐡𝐭 || Xavier X Readers || MLBB
Fanfic𝐗𝐚𝐯𝐢𝐞𝐫, 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐒𝐌𝐀 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐩𝐮𝐥𝐞𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐢𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚...